Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (23/3/2023). Mulai dari dua ribuan kilometer jalan di Jabar yang dalam kondisi rusak berat hingga 200 bal pakaian bekas impor disita polisi dari gudang di Pasar Gedebage.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
1. 2.400 KM Jalan di Jabar Rusak Berat
Kondisi jalan rusak tengah jadi sorotan di berbagai daerah di Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sempat diprotes warga Kabupaten Garut gegara jalan yang tak kunjung diperbaiki.
Nyatanya, jalan rusak bukan cuma berada di Garut. Di beberapa kabupaten/kota lainnya, banyak ditemukan jalan yang tidak dalam kondisi baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data BPS dari laporan Jawa Barat dalam Angka 2023, ruas panjang jalan di Jabar pada akhir tahun 2022 mencapai 28.030,12 kilometer.
Dalam laporan itu, BPS merinci jika 16.999,93 kilometer jalan dalam kondisi baik, 6.605,43 kilometer dalam kondisi sedang, 2.015,96 kilometer dalam keadaan rusak dan 2.408,82 kilometer dalam keadaan rusak berat.
Dari total panjang jalan di Jabar yang mencapai 28.030,12 kilometer itu, 2.360,6 kilometer diantaranya diketahui merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, ada 71 paket pengerjaan perbaikan jalan di tahun 2023 ini yang bakal segera dirampungkan. Dari 71 paket itu, enam diantaranya ada di wilayah Garut.
"Kita punya 71 paket pekerjaan. Di Garut ada 6 paket salah satunya di batas Bandung-Garut ada 14,7 kilometer," kata Bambang belum lama ini.
Untuk perbaikan jalan di Garut kata Bambang, prosesnya sedang berlangsung dan sudah mulai di tahap perbaikan pondasi jalan. Namun untuk pelapisan jalan sendiri menurutnya baru akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri mendatang.
"Kapan agenda lapis ulang itu, nanti setelah lebaran H+10, sekarang kita perbaiki semuanya sampai H-10 lebaran, nanti berikutnya dilapis ulang dari batas Bandung sampai Garut," ungkapnya.
Baca juga: Banjir Terjang 7 Kecamatan di Bandung |
Selain Garut, Bambang memastikan perbaikan ruas jalan provinsi akan dilakukan dengan total panjang jalan mencapai 362 kilometer. "Total panjang jalan yang diperbaiki 362 kilometer se-Jabar. Termasuk di Garut," ujarnya.
2. Lara Warga Bandung Sahur Pertama di Lokasi Banjir
Warga komplek Cingcin Permata Indah (CPI), Kecamatan Soreang dan Kecamatan Katapang harus mengalami banjir dengan intensitas tinggi di hari pertama ibadah puasa. Bahkan mayoritas warga harus melaksanakan makan sahur dalam kondisi kebanjiran.
Warga CPI sekaligus Relawan Unit Cegah Siaga, Yaya Suhaya mengatakan warga CPI harus merasakan sahur dengan kondisi kebanjiran. Makanya para warga sahur dalam kondisi tidak tenang.
"Ya lumayan cukup kaget warga di sini, udah mah hari pertama, dikasih banjir, hujannya juga lumayan besar, sama petir juga, ya kaget. Jadi sahurnya juga gak jongjon (tenang)," ujar Yaya, saat dihubungi detikJabar, Kamis (23/3/2023).
Ia mengatakan banjir tersebut terjadi sebelum waktu sahur. Karena hal itu banyak masyarakat tidak memikirkan sahur.
"Soalnya pas jam 3, pas mau sahur udah banjir, jadi boro-boro memikirkan sahur, lebih baik memikirkan keselamatan juga kan. Sebagian sempat makan sahur yang rumahnya tidak terendam parah. Tapi kalau rumahnya yang kerendam parah, boro-boro mikirin sahur," katanya.
Yaya mengungkapkan wilayah tersebut telah diguyur hujan sejak jam 12 malam. Kemudian intensitas hujan tersebut terus meningkat. Sehingga menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
"Terus pas jam setengah 1an, jam 2 mulai jadi besar hujannya. Nah mulai banjirnya dari jam 3an. Jadi waktunya dari hujan ke banjir gak terlalu lama," ucapnya.
Dia menyebutkan banjir di wilayah tersebut memiliki ketinggian yang bervariatif. Rata-rata ketinggiannya adalah 160 cm sampai 170 cm.
"Ketinggian banjir di CPI RW 13 itu di ketinggian 160 sampai 170 cm. Malahan ada di satu RT blok B itu sampai pagar rumah terendam, tingginya 170an cm. Itu paling tinggi, soalnya posisinya di blok tersebut paling rendah," kata Yaya.
Yaya menuturkan komplek CPI berada di dua desa dan dua kecamatan. Sehingga banyak warga yang terdampak banjir tersebut.
"Yang terdampak ada sembilan RT, RW 13, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang. Ada juga yang masuknya ke Desa Cingcin, Kecamatan Soreang. Itu CPI lama, RW 11, blok D. Di RW tersebut bisa sampai dua meter," bebernya.
"Karena kalau airnya dari Gading Tutuka 1, pasti yang kena pertama adalah blok D. Jadi dari Gading semua air gorong-gorongnya ke komplek kita," tambahnya.
Yaya menambahkan saat ini hujan masih mengguyur wilayah tersebut. Namun saat ini kondisinya adalah komplek tersebut dimatikan lampunya.
"Hujan masih berlangsung, tapi intensitasnya rendah. Banjir masih tinggi sekarang teh. Malahan sekarang mati lampu, kayanya dimatiin sama PLNnya," pungkasnya.
3. 200 Bal Pakaian Bekas Impor Disita Polisi dari Gedebage
Pemerintah benar-benar serius melarang bisnis jual beli pakaian bekas impor alias thrifting. Penindakan terhadap pelaku thrifting pun mulai gencar dilakukan, termasuk di Kota Bandung.
Baru-baru ini, polisi menggerebek gudang penyimpanan pakaian bekas yang ada di sekitar Pasar Gedebage. Dari sebuah gudang, petugas menemukan 200 bal (karung berukuran besar) pakaian bekas impor.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, penindakan yang dilakukan pada Selasa (21/3/2023) tersebut dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Jabar bersama petugas PPNS Kementerian Perdagangan.
"Kegiatan itu dilakukan Subdit I Ditreskrimsus Polda Jawa Barat bersama PPNS dari Kementerian Perdagangan (Kemendag)," kata Ibrahim dalam keterangan yang diterima detikJabar, Kamis (23/3/2023).
Ibrahim menjelaskan, penyitaan berawal dari masuknya informasi soal adanya bongkar muat barang di salah satu gudang yang terletak di kawasan Pasar Gedebage.
Setelah dicek, barang-barang tersebut diketahui merupakan bal yang berisi pakaian bekas impor.
"Anggota Subdit Indag Polda Jabar mendapatkan informasi adanya aktivitas bongkar barang di gudang Gedebage. Setelah dilakukan pengecekan ternyata barang tersebut berupa pakaian bekas impor," ucapnya.
"Tim Subdit Indag bersama PPNS Kemendag RI melakukan pengecekan ke gudang Gedebage dan melakukan interogasi saksi penjaga gudang. Selanjutnya barang bukti sebanyak kurang lebih 200 bal diserahkan ke PPNS Kemendag RI," ujarnya.
4. Pelajar di Sukabumi Tewas Usai Jadi Target Pembacokan
Seorang remaja asal Kota Sukabumi menjadi korban penyerangan dan pembacokan pada Rabu (22/3/2023). Korban (14) tewas akibat sejumlah luka bacokan.
Penyerangan dan pembacokan itu terjadi di depan Perum Pesona Mayanti, Jalan Cibuntu, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Pembacokan kepada AR bukan yang pertama kali, sebelumnya dia juga menjadi korban pembacokan saat main game online di wilayah rumahnya.
Adrianto Saputra (48) selaku ayah korban mengatakan, awalnya AR berpamitan untuk pergi ke rumah temannya dengan menggunakan motor. Kemudian sekitar jam 15:00 sampai 17:00 WIB, Adrianto belum mendapatkan kabar kepulangan anak keempatnya itu.
"Gurunya telpon saya, nanya AR ada di rumah nggak. Saya telepon suaranya nyambung dan guru ngasih tahu kalau AR ada di rumah sakit. Itu saya lari ke rumah sakit Al-Mulk," kata dia saat ditemui detikJabar di rumah duka, Jalan Akik 10, Baros, Kamis (23/3/2023).
Lebih lanjut, korban dirujuk ke RSUD Syamsudin karena keterbatasan alat di RSUD Al-Mulk. Sesampainya di rumah sakit, Adrianto melihat kondisi anaknya penuh luka dengan pergelangan tangan nyaris putus, kepala terkena bacokan dan pendarahan di tengkorak kepala. Korban juga terlihat kesakitan di bagian perut.
"Yang dia pegang sakit perut, 'ayah sakit perut yah' dia sampai melintir, itu yang membuat dia sudah tidak kuat. Akhirnya saya mengikhlaskan yang terbaik buat dia karena dokter melihat sudah tipis harapannya," ujarnya.
"Sekarang jam 02:30 WIB saya dapat informasi anak saya sudah tidak ada, dengan keadaan menurut saya sebagai orang tua sangat kejam," sambungnya.
Dia berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan mengungkapkan kasus tersebut. Terlebih, peristiwa pembacokan itu merupakan yang kedua kalinya.
"Kami sebagai keluarga dan saya sebagai bapaknya pengen diungkap seterang-terangnya dan pelaku ditangkap karena ini rupanya bukan kejadian pertama, ini kejadian dua kali selama hampir satu bulan. Jadi saya harap ke pihak kepolisian untuk menyelesaikan mencari si pelaku sampai dapat untuk mempertanggungjawabkan kelakuan mereka kepada anak saya," kata dia.
Berdasarkan catatan detikJabar, peristiwa pembacokan yang menimpa AR yang pertama kali terjadi pada Februari 2023 lalu. Dia bersama temannya inisial RIP (16) menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan saat bermain game online oleh pelajar lain.
Saat para korban sedang bermain game online, lima orang tiba-tiba menghampiri dan menganiaya kedua pelajar dengan sebilah celurit.
"AR mengalami luka bacok di bagian punggung dan ibu jari tangan sebelah kiri. Sedangkan RIP mengalami luka bacok di bagian kaki sebelah kanan," kata Zainal, Selasa (21/2/2023).
Kasus tersebut berakhir dengan restorative justice (RJ). Ayah AR menuturkan, jika kasus itu diversi dan pihaknya memaafkan dan mencabut laporan terhadap pelaku siswa SMP.
"Ini yang kedua kali dalam tempo kesembuhan dia baru dua minggu, masih dalam masa pemulihan. Yang pertama TKP nya di wilayah Baros dan sudah kita diversikan. Saya memaafkan mereka dan menarik BAP itu namun untuk yang sekarang masih belum ada keterangan," ucap Adrianto.
Sementara itu pihak kepolisian belum memberikan keterangan apapun terkait peristiwa penyerangan dan pembacokan terhadap remaja di Kota Sukabumi sampai meninggal dunia.
5. Pabrik Tekstil Kebakaran di Purwakarta
Pabrik tekstil PT Elegent Textile Industri yang berlokasi di Desa Kembangkuning, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta mengalami kebakaran pada Kamis (23/3/2023). Api dengan cepat membesar karena tertiup angin blower, beruntung api yang membesar tidak menjalar ke dalam ruangan dan hanya menghanguskan bagian atas pabrik itu.
"Kebakaran kali ini untuk objek yang terbakar bangunan pabrik, yang terbakar hanya atap dan jalur ventilasi blower," ujar Komandan Regu Damkar Purwakarta, Isma saat ditemui detikJabar di kantornya usai berhasil memadamkan api, Kamis (23/03/2023).
Isma menjelaskan, kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 11.50 WIB saat karyawan pabrik yang masih melakukan aktivitas produksi hendak istirahat, kemudian muncul percikan api dari jalur ventilasi hingga api dengan cepat membesar.
"Kronologis menurut laporan saksi ketika sedang melakukan produksi dan mau memasuki jam istirahat, terjadi kemacetan blower yang mengakibatkan timbulnya panas dan menimbulkan percikan api, api menyebar ke seluruh atap bangunan," katanya.
Dalam video amatir yang direkam karyawan pabrik dan diterima detikJabar, api berawal muncul di sekitar ruangan produksi, karyawan di dalam ruangan itu panik dan berusaha memadamkan api.
Beruntung api tidak menjalar ke dalam ruangan, namun api menjalar ke bagian atap pabrik, api semakin membesar karena tertiup angin blower ke bagian atap.
Sementara di luar pabrik, puluhan karyawan panik dan lari berhamburan, mereka berusaha menyelamatkan diri dengan menjauh dari titik api berasal. Asap tebal dan banyak membumbung tinggi di atas bangunan pabrik itu.
"Ruangan tidak ada, dari filter blower langsung menuju ke atas terdorong oleh angin blower, luas yang terbakar 200 meter persegi, korban tidak ada," pungkas Isma.
Pihak perusahaan tidak memberikan izin awak media untuk meliput dan tidak mendapatkan keterangan resmi terkait insiden ini.
(bba/yum)