Di bulan Ramadan ini, tentu saja umat muslim harus membaca niat puasa. Karena tanpa niat maka puasanya tak akan menjadi catatan amal. Namun kapan sebenarnya waktu terbaik untuk membaca niat puasa?
Dikutip dari sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya setiap amalan yang dilakukan itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang sesuai dengan niatnya." (HR Bukhari dan Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, niat puasa Ramadan tersebut sudah dapat dibaca dari malam hari hingga sebelum memasuki waktu salat Subuh.
Selain itu, terdapat anjuran bahwa melakukan sahur lebih baik dilakukan ketika mendekati waktu imsak atau akan waktu Subuh. Dalam sebuah hadits dari Abu Zar Al-Ghifari Radhiyallahu'anhu dengan riwayat marfu'. Rasulullah SAW bersabda,
لا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ وَأَخَرُوا السَّحُور
Artinya: "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa serta mengakhirkan sahur." (HR. Ahmad)
Niat Puasa Ramadan
Membaca niat puasa Ramadan dapat dilakukan sekaligus sebagai niat sahur Ramadan. Berikut adalah bacaannya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: "Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla."
Artinya: "Saya berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah ta'ala."
Itulah bacaan sebelum melakukan sahur sebagai niat puasa Ramadan.
(tya/tey)