Puisi merupakan salah satu karya sastra yang masih digandrungi oleh berbagai kalangan. Syair dan irama indah yang dilantunkan penyair kerap jadi candu bagi pendengar. Melalui puisi, para penyair dapat menyampaikan perasaan, ide, dan emosi.
Hari Puisi Sedunia yang diperingati setiap tahunnya pada 21 Maret bertujuan untuk terus melestarikan puisi sebagai salah satu bentuk sastra dan identitas budaya. Kesempatan ini juga digunakan untuk mengenang penulis dan penyair di seluruh dunia.
Sejarah Hari Puisi Sedunia
Dilansir dari UNESCO, Hari Puisi Sedunia jatuh pada 21 Maret diprakarsai pada Konferensi Umum ke-30 yang diselenggarakan di Paris pada 1999. UNESCO bertujuan mendukung keanekaragaman linguistik melalui ekspresi puitis dan mempopulerkan kembali salah satu karya sastra yang terancam punah. Hal ini juga menjadi momentum untuk menghormati dan mengenang penyair di seluruh dunia. Selain itu, menjadi sarana untuk membaca, menulis, dan belajar karya puisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mendukung hal tersebut, UNESCO Creative Cities Network (UCCN) yang dibentuk pada 2004 berhasil mengumpulkan 246 kota di seluruh dunia untuk merayakan Hari Puisi Sedunia pada 2021. Berbagai negara turut serta merayakan Hari Puisi Sedunia. Berikut adalah beberapa yang kerap mengadakan festival puisi setiap tahunnya
Festival Perayaan Hari Puisi Sedunia di Berbagai Negara
- Festival Puisi Internasional Cork di Irlandia
- Festival Puisi Internasional Bogota di Kolombia
- Festival Puisi Internasional Quetzaltenango Guatemala
- Malam Puisi Internasional di Hong Kong
- Festival Puisi Internasional Skotlandia
- Festival Puisi Tasmania
- Festival Film Puisi ZEBRA
Tokoh Penyair Dunia
Hari Puisi Sedunia ini juga dijadikan momentum untuk mengingat sejarawan puisi yang sudah berjasa di dunia sastra. Berikut adalah beberapa tokoh penyair dunia.
1. Jalaluddin Rumi (1207-1273)
Penyair asal Persia yang kerap disapa Rumi ini adalah salah satu sufi terbesar diantara para penyair di negaranya. Konon awal mula Rumi berkecimpung di dunia syair puisi karena Rumi ditinggalkan oleh sabar dekatnya, akhirnya Rumi mencurahkan diri pada puisi. Puisinya dikumpulkan dalam buku berjudul Kumpulan Puisi Matahari. Salah satu karya yang mempengaruhi pemikiran dan sastra Muslim adalah Mas̄navī-ye Maʿnavī ("Spiritual Couplets").
2. E.E Cummings (1984-1962)
Dengan nama lengkap Edward Estilin Cumming, penyair dan pelukis asal Amerika ini memiliki ciri khas dalam penulisan puisinya. Cumming menggunakan tanda baca dan huruf kapital yang tidak teratur dalam syairna. Puisi pertamanya, Tulips and Chimneys, terbit pada tahun 1923. Ciri khas yang dimilikinya dalam penulisannya disenangi banyak pembaca.
3. Emily Dickinson (1830-1866)
Cucu dari salah satu pendiri Amherst College asal Amerika Serikat ini juga ternyata seorang putri dari pengacara kenamaan. Emily Dickinson mulai menulis sejak tahun 1850-an. Walaupun tulisan Dickinson selalu tampak sederhana, ia selalu mempunyai tulisan yang intens dan mendalam. Dickinson banyak menulis tentang cinta, kematian, dan alam. Salah satu puisinya yang terkenal adalah 'Hope Is The Thing with Feathers'. Diketahui ia sudah menulis hampir 1.800 puisinya dan beberapanya diterbitkan pada tahun 1955.
4. Pablo Neruda (1904-1973)
Tokoh yang menjadi diplomat di Chili ini mulai menulis sejak usianya 10 tahun. Menginjak usia 20 tahun, salah satu karyanya Twenty Love Poem and a Song of Despair (1924) mulai diterbitkan dan menjadi karya Neruda yang paling banyak dibaca. Pada tahun 1927, Neruda diangkat menjadi konsul kehormatan di negaranya. Selama kariernya, ia banyak berkecimpung di kancah internasional. Di akhir hidupnya, Neruda menjadi duta besar untuk Prancis. Tak hanya menjadikannya sebagai karir, Neruda juga mencurahkan panduan politik nya dalam bentuk syair pada Canto General (1950) tentang benua Amerika. Tak hanya itu, pada 1971 Neruda juga dianugerahi piala Nobel Sastra.
5. William Shakespare
Sastrawan asal Inggris ini terkenal dengan puisinya yang berjudul "Romeo and Juliet", Sonata 106", "When in the chronicle of wasted time". Selain menulis puisi, pria kelahiran 1564 ini kerap menulis naskah drama tragedi, komedi, dan sejarah. Di usianya yang menginjak 30 an, Shakespeare sudah dianggap sebagai penulis drama Inggris terkemuka.