.webp)
Bendera merah putih berukuran cukup besar berkibar di tiang bendera lingkungan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sayangnya, bendera itu berkibar dalam kondisi robek.
Berdasarkan pantauan detikJabar Senin (13/3/2023), bendera berkibar ditiup angin. Terlihat cukup jelas robekan pada bagian bendera itu ada di sambungan kain berwarna merah dan putih.
Koswara Nurhidayat, warga sekaligus anggota Forum Diskusi Lintas Aktivis KBB menyayangkan bendera yang berkibar di lingkungan kantor pemerintahan itu kondisinya robek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai robeknya bendera di lingkup Pemda KBB, membuat kami miris. Itu kan identitas bangsa yang harus dijaga dan dirawat. Dan kami ingatkan, pejuang itu kan berjuang habis-habisan memperjuangkan kemerdekaan," ujar Koswara kepada detikJabar.
Ia meminta Pemerintah KBB peka dan teliti tanpa ada tendensi mengabaikan detil-detil kecil semacam itu. Mengingat bendera merah putih merupakan identitas bangsa Indonesia.
"Kami harap Pemda KBB lebih hati-hati dan teliti. Pemerintah harus memberi contoh pada masyarakat agar merawat dan meruwat lambang negara sebagai wujud kecintaan terhadap bangsa Indonesia," tutur Koswara.
 Bendera Merah Putih Robek Berkibar di Lapangan Apel Pemda KBB Foto: Whisnu Pradana/detikJabar |
Sementara itu Kepala Bagian Umum pada Sekretariat Daerah KBB, Kemal Adhiyaksa mengatakan pihaknya sudah menerima informasi robeknya bendera tersebut dan langsung ditindaklanjuti.
"Intinya tidak ada unsur kesengajaan terkait bendera itu. Dan langsung kami tindak lanjuti karena tadi juga sudah dicek Pak Kasatpol PP," ujar Kemal.
Pihaknya langsung menyiapkan bendera baru untuk mengganti bendera merah putih yang robek itu. Namun penggantian baru bisa dilakukan saat bendera lama diturunkan di pukul 18.00 WIB.
"Kami akan mengganti, tapi karena ada peraturan soal menaikkan dan menurunkan bendera, jadi penggantian dilaksanakan besok pagi. Jam 6 sore sekarang diturunkan," kata Kemal.
Pihaknya mengatakan bendera merah putih itu robek kemungkinan karena bagian jahitan dan bahannya kurang maksimal.
"Kalau kondisi bendera yang terpasang itu sudah lama atau enggak, saya kurang tahu juga karena kan baru di posisi sekarang. Tapi saat proses penaikkan itu normal, jadi lebih ke force majeur. Dan mungkin kualitas bahan dan jahitan kurang optimal," kata Kemal.
(yum/yum)
