Pemprov Jabar Anggarkan Rp 24 M untuk Perbaiki Jalan Cianjur Selatan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menuntaskan perbaikan jalan Cianjur-Sindangbarang, Kabupaten Cianjur yang sempat diprotes warga lantaran kondisinya rusak parah.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, tahun ini pihaknya mengalokasikan anggaran Rp 24 miliar untuk perbaikan jalan menuju Cianjur selatan.

"Tahun ini ada 71 ruas jalan di Provinsi Jawa Barat yang kami lakukan perbaikan. Salah satunya di Cianjur, yakni meneruskan perbaikan jalan menuju Cianjur selatan yang pada tahun lalu sudah diselesaikan setengahnya. Anggaran yang disiapkan Rp 24 miliar," kata dia, Sabtu (11/3/2023).

Menurutnya anggaran tersebut disiapkan untuk perbaikan 20 kilometer jalan dari Kecamatan Sukanagara hingga Sindangbarang.

"Jadi menuntaskan jalan yang masih rusak. Hasil kajian di lapangan ada 20 meter yang kondisinya rusak sepanjang ruas jalan tersebut, dan itu yang kita perbaiki seluruhnya," kata dia.

Dia mengatakan perbaikan jalan tidak hanya berupa pengaspasalan, tetapi juga melakukan penanganan di titik-titik yang terjadi longsoran dan jalan amblas.

"Di Cianjur selatan ini ada ruas jalan yang juga amblas, itu masuk dalam penanganan tahun ini. Jadi perbaikan kondisi jalan termasuk penanganan yang longsor atau amblas," ucapnya.

Bambang menuturkan pengerjaan jalan tersebut akan dilakukan pada pertengahan 2023 dan ditargetkan selesai pada awal Agustus tahun ini. "Target awal Agustus selesai. Jadi Agustus itu jalan menuju Cianjur selatan seluruhnya sudah mulus," kata dia.

Dia menambahkan, pada tahun lalu Pemprov Jabar menggelontorkan dana Rp 33,5 miliar untuk perbaikan 28 kilometer jalan Cianjur Selatan.

Pembangunan 28 kilometer jalan itu terbagi dalam 4 ruas jalan yakni Jalan Raya Cibeber sepanjang 1,32 kilometer, Jalan Cibeber-Sukanagara sepanjang 10,57 kilometer, Jalan Raya Sukanagara sepanjang 2,07 kilometer, dan Jalan Sukanagara-Sindangbarang sepanjang 14,24 kilometer.

Perbaikan itu dilakukan usai warga memprotes kondisi jalan yang rusak parah sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan warga menanam pohon pisang di setiap lubang jalan sebagai aksi protes pada Pemprov.