Pemkab Ciamis mengalami kekurangan tenaga ASN terutama guru dengan jumlah tidak sedikit hingga mencapai ribuan. Guna mengatasi kekurangan itu, Pemkab Ciamis berinisiatif untuk merekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hampir setiap tahun sejak 2019.
"Saya kira Ciamis di Jawa Barat paling banyak merekrut PPPK. Hampir 3.000 orang dari tahun 2019," ujar Bupati Ciamis Herdiat Sunarya usai penandatangan perpanjangan kontrak PPPK di Taman Lokasana, Jumat (10/3/2023).
Herdiat mengatakan alasan Pemkab Ciamis banyak merekrut PPPK karena sangat membutuhkan. Terutama untuk tenaga guru dan tenaga kesehatan. Pelayanan pendidikan dan kesehatan tidak boleh berhenti, tapi harus terus berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kebutuhan itu tentunya kami intens mengusulkan formasi untuk tenaga PPPK," ucapnya.
Pemkab Ciamis pun saat ini telah memperpanjang kontrak sebanyak 1.940 tenaga PPPK. Terdiri dari 1.897 guru, 30 tenaga kesehatan dan 43 penyuluh pertanian. Penandatangan kontrak ini dilaksanakan setiap tahun.
"Tentunya hal ini menjadi tidak ada ketenangan, kenyamanan dalam bekerja. Kasian juga. Untuk itu Ciamis siap menjadi pelopor mengusulkan untuk diangkat PPPK sampai batas usia pensiun," tegasnya.
Herdiat menegaskan perpanjangan kontrak PPPK ini pun tergantung kemampuan daerah dan pemerintah pusat. Pemkab Ciamis harus menggelontorkan anggaran Rp 132 miliar setiap tahunnya dari APBD untuk PPPK. Namun nilai itu tidak seberapa dibanding kebutuhan dan darma bakti para tenaga PPPK untuk melayani masyarakat.
"Memang kalau harus jujur APBD Ciamis mengalami defisit, salah satunya karena adanya anggaran PPPK. Tapi tidak seberapa dibanding kebutuhan guru dan tenaga kesehatan," jelas Herdiat.
Herdiat pun berharap ke depan APBD Ciamis semakin stabil. Sehingga Pemda bisa terus memperpanjang kontrak dan membayar para PPPK.
"Alhamdulilah setahun ke depan aman. Tahun depan mikir lagi. Itu yang tidak enaknya," pungkasnya
(yum/yum)