Ratusan pedagang Pasar Semi Modern Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mendatangi kantor Persatuan Warga Pasar (Perwapas), kedatangan mereka untuk menyampaikan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan ketua Perwapas saat ini.
Aksi saling dorong sempat terjadi antara pihak kepolisian dengan sejumlah pedagang yang ingin naik ke lantai dua tempat Sekretariat Perwapas dan UPTD Pasar Palabuhanratu. Sejumlah petugas dari kepolisian terlihat meredam emosi warga.
"Kepemimpinan yang saat ini dijabat Rizwan Nurwana merugikan para pedagang. Sebab kebijakan yang diambil terkesan otoriter bahkan tidak sesuai dengan visi dan misi sebelum dirinya menjabat," kata Asep Saputra, koordinator warga pedagang kepada awak media, Rabu (8/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar, para pedagang sempat melakukan audensi, namun kurang dari 30 menit di dalam ruang sekretariat Perwapas para pedagang memilih keluar karena menganggap audensi tidak berujung titik temu.
"Saya mau menyampaikan mosi tidak percaya yang sempat kami sampaikan. Kami ajukan kepada Ketua Perwapas, kepada pak Camat Palabuhanratu. Sekarang seharusnya ketua Perwapas itu si Iwan, harusnya bela para pedagang kecil, bukan membela para pengusaha-pengusaha, jadi beking-beking pengusaha, jangan merasa punya kekuasaan di atas kekuasaan, mendiskriminasikan pedagang-pedagang kecil," papar Asep.
Terkait inti permasalahan yang disuarakan para pedagang, Asep mengungkap soal rencana relokasi untuk sejumlah pedagang ke Blok Jangilus yang dinilai sepi. Sebelumnya, pedagang juga sempat melakukan aksi pada Desember tahun lalu.
"Ketua saat ini ketika ada masalah, diminta duduk bersama para pedagang dia tidak ada, kita ini dagang bukan sebulan dua bulan. Kita sudah tahunan, kenapa kita harus direlokasi ke dalam yang tidak layak, gitu aja, ada apa di balik kepentingan si Iwan sendiri," ujarnya.
Asep mendesak Iwan segera melepas jabatannya sebagai ketua, ia mengatakan ketika menolak maka akan timbul masalah yang lebih besar.
"Kalau dia menolak dengan berbagai macam alasan, dia itu orangnya tidak tahu malu, seharusnya dia itu sadar diri ketika para pedagang tidak percaya, seharusnya tahu diri, intropeksi diri. Mundur dengan baik-baik, jangan sampai ada masalah yang lebih besar lagi nantinya," tegas dia.
Tanggapan Ketua Perwapas
Rizwan Nurwana, Ketua Perwapas menyesalkan tindakan para pedagang. Menurut Rizwan pihaknya sudah membuka forum untuk melakukan audensi namun arah keinginan warga pasar tidak sepenuhnya bisa terjaring.
"Kalau memang itu warga, aspirasi warga yang sesungguhnya bahwa warga pasar dengan sengaja ataupun dengan persiapan yang ala kadarnya kami membuka forum ini untuk audensi di sini apa yang dituntunkan oleh mereka apa yang diperlukan oleh mereka dan apa yang diinginkan oleh mereka," kata Rizwan.
"Kami pun bingung, poinnya apa ini, poinnya apa? kesalahan kami di mana? Sementara selama ini ketua Perwapas selalu berkoordinasi setiap keputusan yang diambil oleh Perwapas selalu kami koordinasikan dikomunikasikan dengan Forkompincam (Forum Komunikasi Kecamatan) sekalipun bahkan di tatanan Asisten Daerah (Asda) kami bicarakan," sambungnya.
Rizwan mengatakan soal desakan mundur, jabatan yang saat ini ia pegang merupakan hasil kolektof kolegial, ia sendiri bertugas untuk menyerap aspirasi untuk kemudian disampaikan ke pemerintah.
"Dimana keterpihakannya mana yang telah dirugikannya Yang telah kami lakukan hingga membuat mereka merasa dirugikan. Kita buktikan, kita bicara pakai data mana buktinya mana faktanya di mana data nya kami ingin pembicaraan ini terus berlanjut hingga permasalahan ini selesai," ungkap dia.
(sya/yum)