Yang Dirindukan dari Sekitar Masjid Al Jabbar Bandung

Yang Dirindukan dari Sekitar Masjid Al Jabbar Bandung

Irvan Maulana, Anzala Ajra - detikJabar
Sabtu, 04 Mar 2023 17:45 WIB
Lokasi Masjid Al Jabbar Bandung di mana? Masjid Raya Al Jabbar atau Masjid Gedebage ada di Jawa Barat. Masjid Terapung Al Jabbar diresmikan pada Desember 2022.
Masjid Al Jabbar di Kota Bandung. (Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images)
Bandung -

Area Masjid Al-Jabbar di kawasan Gedebage, Kota Bandung pada Sabtu (4/3/2023) terpantau lengang. Situasi ini tidak seperti akhir pekan biasanya yang selalu padat dan menghadirkan kemacetan luar biasa.

Mesjid Al-Jabbar sendiri ditutup sementara. Sebab di sini sedang dilakukan pemeliharaan menjelang Ramadan. Penutupan berlangsung sejak 27 Februari hingga 13 Maret 2023.

Warga sekitar Jalan Cimencrang yang sehari-hari harus berhadapan dengan kemacetan setiap akhir pekan, akhirnya dapat keluar rumah dengan tenang. Ahmad, salah seorang warga Perumahan Bumi Harapan, mengaku bahagia karena kini tidak perlu menembus kemacetan untuk menuju ke Jalan Soekarno-Hatta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pribadi merasa senang, saat lagi rame-remanya biasa 10 menit, jadi 1-2 jam untuk ke (Jalan) Soekarno-Hatta aja," tutur Ahmad.

Pantauan detikJabar, di sekitar lokasi tidak begitu banyak warga yang datang ke Masjid Al-Jabbar. Terhitung hanya beberapa warga yang berhenti sejenak untuk sekadar foto di depan gerbang utama.

ADVERTISEMENT

Namun tidak semua warga berpendapat sama dengan kondisi ini di Masjid Al Jabbar. Seorang pedagang aci gulung (cilung), Jajang, mengaku pendapatannya berkurang setelah masjid tersebut ditutup sementara.

Ia mengaku pendapatannya menurun sekitarnya pada akhir pekan ini dibanding pekan-pekan sebelumnya. Sebab ia biasa mendapatkan banyak konsumen saat berjualan di sekitar Masjid Al Jabbar.

"Emang (saya) mah sekarang jadi keliling saja, kebeneran (kebetulan) ini berhenti ada yang nyetop. Paling sekarang ke SOR GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) kalau mangkal," keluh Jajang.

Jajang berharap suasa di lokasi bisa lebih baik lagi ke depan. Satu hal yang paling ingin diharapkan adalah pelebaran jalan. Sebab diakuinya sering terjadi kemacetan, apalagi saat ada banyak pengunjung dan pedagang.

"Emang (saya) mah pengen rame, tapi da harusnya jalan dilebarin dulu. Kasihan warga sekitar, kalau (para pedagang) lagi mangkal, suka ngeluh," tuturnya.

Bagi Jajang, berjualan di sekitar Masjid Al Jabbar jadi berkah tersendiri. Sebab pendapatannya bisa meningkat. Hal itu berbeda ketika ia masih sering berjualan di sekitar Stadion GBLA. Bahkan menurutnya pedagang lain di sana kini minim pembeli.

Mesjid Al Jabbar Akan Dimaksimalkan Saat Ramadan

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum mengungkap alasan Masjid Al Jabbar ditutup sementara waktu. Tujuannya agar masyarakat dijamin bisa lebih bahagia dan khusyuk beribadah setelah dibuka kembali nanti.

"Masjid, hari ini sedang dirapatkan, dimana sedang diurus, pertama tentang kemanan, di situ ada urusan parkir, urusan security (keamanan), dan yang lainnya," ujar Uu saat diwawancara detikJabar di Bendungan Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Sabtu (4/3/2023).

Selain itu, penutupan dilakukan guna memaksimalkan proses pembersihan sampah, serta fungsi pemanfaatan lahan secara teknis. "Kita juga tengah melakukan pembersihan dan mengatur skema proses menjaga kebersihan setelah dibuka nanti, di situ juga dibahas soal pemanfaatan yang diatur secara teknis," jelas Uu.

Ditegaskan Uu, penutupan Masjid Al Jabbar dilakukan guna memaksimalkan fungsi masjid untuk prosesi ibadah di bulan Ramadhan mendatang. Sehingga masjid ini bisa jadi solusi bagi yang ingin melaksanakan wisata religi.

"Yang pasti Masjid Al Jabbar akan dimaksimalkan untuk bulan Ramadan. Yang unik ada peribahasa, datang ke Mesjidil Harram jauh, mending ke Al Jabbar. Kami yakin datang dengan niat baik, ikhlas ke Al Jabbar insya Allah dapat pahala," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads