Kasus HIV/AIDS di Kota Bandung secara kumulatif mencapai 2.428. Wali Kota Bandung Yana Mulyana pun mengaku berupaya terus menjangkau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan populasi kunci.
Yana mengaku ODHA sejatinya terbuka dengan kelompoknya saja. Sehingga, Yana mengatakan Pemkot Bandung harus bisa menjalin komunikasi dan kerja sama dengan populasi kunci. Yana mengakui upaya ini dapat mempermudah pemkot untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan.
"Dia berani terbuka di kelompoknya. Kalau bukan, tidak berani. Kita terus jalin komunikasi dengan komunitas-komunitas ODHA ini, ya kita dorong agar mereka mau periksa dan berobat," kata kepada detikJabar, Kamis (2/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yana mengatakan pemkot menggratiskan layanan kesehatan bagi ODHA, termasuk pemberian antiretroviral (ARV). Pemkot Bandung saat ini menargetkan tiga zero dalam penanggulangan HIV/AIDS. Tiga zero itu adalah nol penyintas baru, nol kematian akibat HIV-AIDS, dan nol stigma serta diskriminasi akibat HIV-AIDS.
Sekadar diketahui, Kasus HIV/AIDS di Kota Bandung secara kumulatif mencapai 2.428. Dari total kasus itu, mayoritas adalah laki-laki, yakni 2.014 orang.
Baca juga: Malam Mencekam di Depot Air Minum Isi Ulang |
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, tahun lalu ditemukan 31 kasus baru. Jika ditotal, kasus HIV/AIDS di Kota Bandung mencapai 2.428. Dari 2.428 kasus itu, sebanyak 2.014 merupakan laki-laki, selebihnya perempuan.
Pendataan kasus HIV/AIDS ini dilakukan dengan membagi sembilan kelompok umur, dari usia kurang dari satu tahun, hingga usia lebih dari enam tahun. Menurut data BPS, kasus paling banyak ditemukan di kelompok usia produktif.
(sud/iqk)