Kasus kematian unggas akibat flu burung sudah mulai terdeteksi di Jawa Barat. Dua wilayah dilaporkan terpapar avian influenza (AI) yaitu Kota Cirebon dan Kota Cimahi.
Pejabat Otoritas Veteriner Jawa Barat drh Supriyanto mengatakan, kasus flu burung di Kota Cirebon terdeteksi sejak awal Januari 2023. Sedangkan di Kota Cimahi, kasus itu terungkap setelah 49 unggah milik peternak mati mendadak sejak 16-21 Februari 2023.
"Sampai sekarang kasus flu burung yang terlaporkan sejak 2023 ada 2 wilayah. Kota Cirebon sama Kota Cimahi," kata Supriyanto kepada detikJabar, Kamis (2/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Supriyanto memastikan, hasil identifikasi di lapangan kasus flu burung tersebut bukan kategori H5N1 clade baru yaitu 2.3.4.4b. Pihaknya menyebutkan, AI yang terjadi di Kota Cirebon dan Kota Cimahi tersebut masih tergolong flu burung varian lama yang muncul di Indonesia pada 2014.
"Jadi kemarin identifikasi di lapangan, flu burungnya masih sama seperti flu burung yang sebelumnya. Yang pada umumnya menyerang pada unggas air, entog, bebek, terus menular ke ayam," tuturnya.
Ia juga memastikan kasus flu burung di Jabar belum ada yang dilaporkan terinfeksi kepada manusia. Kasus yang dilaporkan masih terjadi pada unggas meski tingkat mortalitinya begitu tinggi hingga menimbulkan kematian bagi hewan.
"Sampai dengan saat ini itu baru unggas. Faktornya memang karena cuaca, peralihan musim. Jadi kalau basah, virus itu cenderung lebih mudah berkembang. Karena sifatnya AI mortalitasnya tinggi, kematiannya tinggi pada sekumpulan unggas, jadi bakal mati semua," tuturnya.
Namun demikian, pihaknya menegaskan sudah mengimbau kabupaten/kota melalui surat edaran. Salah satunya, tidak memasukkan unggas baru terlebih dahulu ke kandang dan menjaga kebersihan kandang dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan.
"Sesuai dengan surat yang kita kirimkan, kalau menemukan kasus kematian unggas di lapangan, cepat lapor ke petugas. Karena kecepatan pelaporan berkolerasi ke tindakan penangannya. Tindakan securitynya, penyemprotan disinfektan. Dan diusahakan jangan memasukan unggas baru ke lingkungan, dari luar daerah jangan dimasukan dulu ke kandang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan unggas jenis ayam, entog, dan kalkun milik peternak asal RT 05/04, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, mati mendadak secara bertahap sejak 16 sampai 21 Februari 2023 lalu.
Belakangan diketahui jika unggas yang mati itu ternyata positif Flu Burung atau H5N1. Total ada 49 unggas yang mati milik tiga peternak di daerah tersebut.
(ral/yum)