Banjir hampir melumpuhkan akses utama Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura), di ruas Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang pada Senin (27/2/2023). Seorang warga sekitar yang biasa markir kendaraan di wilayah tersebut, Arman (30) menuturkan, genangan air mulai timbul pada pukul 06.00 WIB.
"Air mulai menggenang itu sekitar jam 06.00, karena hujan gak berenti kan dari sejak jam 01.30 seingat saya karena saya juga belum tidur," ujar Arman saat diwawancara di lokasi, Senin (27/2/2023).
Baca juga: Banjir Terjang Banyak Titik di Indramayu |
Dijelaskan Arman, pada pagi sejak awal hujan mulai berhenti, kedalaman air yang menggenang di dua ruas Jalan Pantura itu sekitar 40 centimeter. Imbasnya beberapa kendaraan tak bisa melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pagi parah, kendaraan pribadi (minibus) saja nggak berani lewat, sepeda motor apalagi. Air mulai sedikit surut sekitar pukul 13.00, itupun beberapa sepeda motor yang matic tetap ada saja yang mogok," kata dia.
Terpisah, seorang pengendara yang melintas Heni (34) menuturkan, ia sempat mogok dan sepeda motornya sulit dinyalakan usai melintasi genangan air tersebut.
"Iya nih, masih belum nyala, sepertinya businya basah," ucap Heni sembari berusaha menyelah sepeda motornya.
Heni mengaku, ia pulang pergi kerja di salah satu pabrik yang berada di Kecamatan Klari, tiap pagi dan sore ia rutin melintas jalan tersebut.
"Saya kerja di dekat sini, kalau pagi saya jalan dari arah Karawang menuju Cikampek meski tergenang masih bisa melintas kan gak terlalu dalam. Kalau sekarang ini saya pulang dari arah Cikampek menunu Karawang airnya cukup dalam terendam jadi mogok," paparnya.
Seperti terlihat di lapangan sekira pukul 16.30 WIB, kondisi genangan air ruas kiri dari arah Cikampek menuju Karawang memang masih terendam cukup dalam. Hal itu disebabkan karena kontur tanah lebih rendah dari ruas kanan.
Hingga berita ini ditulis, Jalan Nasional Pantura ruas Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang masih terendam banjir sepanjang kurang lebih tiga kilometer, kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas kendaraan tersendat.
Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan, curah hujan yang tinggi, menyebabkan saluran air atau drainase di samping jalan meluap.
"Kita ketahui bahwa, hujan yang mengguyur 2 hari berturut mengakibatkan banjir di beberapa lokasi di wilayah Karawang, salah satunya jalan Pantura ini, jalan yang menjadi sentra mobilitas ini cukup terhambat akibat luapan air," ujar Wirdhanto.
Ia mengungkap, luapan air drainase yang tumpah ke jalan mencapai ketinggian selutut orang dewasa. "Tadi saya lihat pengendara sepeda motor banyak yang mati mesin melewati jalan yang tergenang banjir, memang cukup tinggi tadi pagi kira-kira se lutut orang dewasa," ungkapnya.
Atas peristiwa banjir tersebut, Wirdhanto menghimbau agar masyarakat khususnya pengendara, lebih berhati-hati dan waspada saat mengendarai kendaraan dalam kondisi banjir.
"Kami imbau masyarakat maupun pengendara waspada, karena cuaca masih cukup ekstrem dan hati-hati jalan berlubang yang tergenang air, sehingga pengendara menjadi lengah dan dapat menyebabkan kecelakaan," pungkasnya.
(iqk/orb)