.webp)
Sejumlah calon jemaah haji (calhaj) di Tasikmalaya membatalkan keberangkatannya. Beragam alasan diungkapkan atas pembatalan tersebut termasuk biaya yang naik. Lantas bagaimana di daerah lain?
Salah satunya di Kabupaten Majalengka. Meski saat ini ada kenaikan biaya naik haji, hal itu tak berpengaruh. Kementerian Agama (Kemenag) Majalengka memastikan tak ada pembatalan ibadah haji.
"Kami ingin menghantam isu yang beredar bahwa ada pembatalan gara-gara harga itu naik. Untuk Majalengka, tidak ada pembatalan gara-gara kenaikan biaya haji," kata Kepala Kemenag Majalengka, Agus Sutisna, Selasa (21/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski DPR dan Kementerian Agama telah menyepakati keputusan tersebut, Agus meminta kepada para CJH untuk bersabar sebelum adanya keputusan dari Presiden RI, Joko Widodo.
"Saya harapkan masyarakat untuk santai menunggu dulu keputusan Presiden, yang insyaallah nanti tidak akan lama lagi diumumkan terkait dengan BPIH itu, netnya (pas biayanya) berapa," ujar dia.
Selain itu, Agus juga berharap kepada para CJH agar bisa melunasi biaya kenaikan haji yang telah ditetapkan pemerintah. Jika tidak mampu membayar, Agus menyarankan kepada CJH untuk menjual barang-barang yang dimilikinya.
"Kami juga berharap masyarakat khususnya calon jemaah haji bisa agar melunasi semuanya. Bahkan masyarakat justru ketimbang membatalkan, lebih baik mereka menjual apa yang dimilikinya," saran dia.
Agus menyarankan hal itu karena CJH yang tidak mampu melunasi biaya haji akan diberangkatkan ke periode penerbangan tahun berikutnya. "Kalau tidak mampu melunasi ya mereka ditunda lagi tahun depan, digantikan dengan yang sudah siap," ujar dia.
Sementara itu, Agus menyampaikan, kuota jemaah haji yang akan berangkat pada tahun ini diperkirakan ada sebanyak 1,2 ribu CJH. "Rumusnya itu 1 persen per mil. Artinya kalau jumlah muslim di Majalengka itu 1,2 juta, maka estimasi jemaah haji yang berangkat adalah 1,2 ribu," jelas dia.
(dir/dir)
