Heboh Matahari Bercincin di Langit Sukabumi

Heboh Matahari Bercincin di Langit Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 18 Feb 2023 15:30 WIB
Penampakan matahari bercincin di Sukabumi
Penampakan matahari bercincin di Sukabumi (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Warga di Kota Sukabumi dibuat takjub dengan penampakan matahari yang dianggap tak biasa. Matahari di Kota Sukabumi dan sekitarnya tampak dilingkari cincin.

Bentuk cincin ini bulat sempurna. Warga pun mengabadikan fenomena alam tersebut lalu mengunggahnya di sosial media.

"Fenomena matahari cincin di langit Sukabumi," tulis akun informasi media sosial @sukabumitoday, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warganet pun ikut berkomentar dalam postingan tersebut. Beberapa di antaranya mengaku melihat fenomena yang sama.

"Jelas banget di langit (Kecamatan) Sukaraja," tulis akun @unzil****.

ADVERTISEMENT

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat mengatakan, fenomena langit itu disebut Halo Matahari. Menurutnya, fenomena itu bukan pertanda bencana alam ataupun sesuatu yang buruk.

"Fenomena matahari dilingkari pelangi dikenal sebagai Halo Matahari yakni peristiwa di mana optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan. Itu adalah fenomena yang biasa terjadi dan bukan pertanda sesuatu yang buruk," kata Novian saat dikonfirmasi detikJabar.

Dia mengatakan, berdasarkan literatur yang diterimanya, fenomena alam matahari yang dikeliling cahaya berbentuk cincin itu merupakan pembiasan dari sinar matahari.

Mengutip dari laman resmi BMKG, fenomena atmosfer menyerupai cincin di sekitar matahari memang biasa disebut Halo Matahari. Halo endiri berasal dari bahasa yunani yang berarti 'Lingkaran Cahaya.'

Fenomena ini merupakan fenomena optis. Fenomena ini cukup sering terjadi dan tidak membahayakan jika disaksikan dengan mata secara langsung.


Lingkaran cahaya pada siang hari dapat terjadi karena adanya pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi jenis cirrus yang ketinggiannya sekitar 10 km di atas permukaan bumi. Cukup tingginya posisi awan cirrus tersebut, sehingga partikel awan cirrus dapat berupa kristal-kristal es.

Pada kondisi cuaca cerahdan terdapatnya awan cirrus dengan material kristal es inilah biasa 'halo' terjadi. Beberapa sumber disebutkan radius 'halo' dapat mencapai sekitar 300 km, sehingga fenomena 'halo' ini dalam satu waktu dapat disaksikan pada wilayah yang cukup luas dengan durasi lebih dari sejam.




(dir/dir)


Hide Ads