Ratusan Anak di Satu Kecamatan KBB Terindikasi Stunting

Ratusan Anak di Satu Kecamatan KBB Terindikasi Stunting

Whisnu Pradana - detikJabar
Sabtu, 18 Feb 2023 14:56 WIB
Ilustrasi stunting di Indonesia
Ilustrasi stunting (Foto: Getty Images/iStockphoto/Riza Azhari)
Bandung Barat -

Kasus stunting yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat terus menjadi perhatian. Bahkan tercatat ada 123 anak yang terindikasi stunting di satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Khusus di wilayah Kecamatan Cisarua, KBB, tercatat ada 400 kasus stunting yang tersebar di beberapa desa. Kasus stunting di Cisarua sendiri ditargetkan bisa diintervensi sejak dari sekarang.

"Untuk data 400 itu kebanyakan di bawah 5 tahun. Tapi intervensi kasusnya kan sudah dilakukan bertahap, sekarang mungkin sisa 123 kasus lagi," ujar Camat Cisarua, Taufik Firmansyah saat ditemui, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufik mengatakan intervensi stunting dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk mengklasifikasikan kasus stunting ke dalam dua kategori, yakni berpotensi stunting dan sudah stunting.

"Ada yang berpotensi stunting dan ada yang sudah stunting. Untuk yang berpotensi stunting itu kan kelahiran anak. Makanya kita menyasar remaja dan orang yang mau menikah, kemudian setelah menikah, dan ketika hamil," kata Taufik.

ADVERTISEMENT

"Diedukasi soal asupan gizinya. Kalau tidak baik itu kan akan menyebabkan stunting. Lalu untuk anak yang sudah lahir dan mengidap stunting itu juga diawasi," tambahnya.

Penanganan stunting juga dilakukan berkolaborasi dengan pemerintah melalui Dinas Kesehatan. Penanganan setiap tahapan juga, kata Taufik, memiliki anggarannya tersendiri.

"Setiap tahapan penanganan ini kan ada anggarannya, dan itu sudah kami anggarkan mudah-mudahan tahun ini sesuai target Pak Presiden bisa zero kasus," ucap Taufik.

Gagas Inovasi Program Intervensi Stunting

Penanganan stunting di tingkat kota dan kabupaten juga menjadi tanggungjawab pemerintahan desa dan kelurahan. Di lingkup Kecamatan Cisarua, salah satu yang konsen pada intervensi kasus stunting yakni Desa Kertawangi.

"Desa Kertawangi membuat inovasi program namanya 'Rumah Asik', karena kan penanganan stunting itu ternyata diawali dari desa dulu," kata Kepala Desa Kertawangi, Yanto bin Surya.

Pria yang lebih tenar dengan nama Steve Ewon itu mengatakan program Rumah Asik dijalankan oleh ibu-ibu PKK. Mereka membuat program yang bermanfaat bagi keluarga yang anaknya mengidap stunting.

"Rumah Asik ini inovasi ibu-ibu PKK. Jadi di Rumah Asik itu ada ternak kelinci, ternak ayam, ikan, sayuran. Hasil itu semua akan diberikan untuk keluarga yang anaknya terdampak stunting," tutur Yanto.

"Intinya penanganan stunting ini menjadi tanggungjawab kita semua, supaya segera bisa merealisasikan zero stunting tahun ini," kaya Yanto.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads