Pesan Mendalam dari Peristiwa Isra Miraj

Pesan Mendalam dari Peristiwa Isra Miraj

Sudirman Wamad - detikJabar
Sabtu, 18 Feb 2023 15:30 WIB
Ilustrasi
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Bandung -

Isra Miraj merupakan mukjizat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW melakoni perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa, kemudian dibawa ke langit ketujuh untuk diperlihatkan sebagian dari kebesaran Allah SWT.

Apa makna Isra Miraj di era sekarang dan apa pesan dari Isra Miraj itu? Tim detikJabar berbincang dengan Sekretaris Muhammadiyah Jabar Jamjam Erawan. Jamjam menerangkan ada dua makna yang harus dipahami dalam momen Isra Miraj, yakni soal peningkatan nilai-nilai spiritualitas dan momen evaluasi salat.

Jamjam mengatakan Isra Miraj merupakan momen perjalanan spiritualitas Nabi Muhammad SAW yang bisa dimaknai di era sekarang, bahwa spiritualitas adalah menjadi bagian tak terpisahkan dari tarikan napas setiap umat manusia, terutama umat muslim. Artinya, segala sesuatunya tidak boleh melepaskan diri dari kehadiran Allah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sekarang wujudnya dalam bentuk hukum-hukum. Artinya bahwa kita menegakkan hukum Allah di muka bumi, hukum yang menjadi panduan pedoman umat manusia. Sebab, jika manusia mengingkarinya maka akan terjadi berbagai kejadian-kejadian, apakah itu permusuhan, kejahatan, perselingkuhan dan sebagainya. Itu karena ketidakhadiran Tuhan," kata Jamjam kepada detikJabar, Sabtu (18/2/2023).

"Isra Miraj itu perjalanan spiritual, jadi harus kita hadirkan dalam setiap tarikan napas. Misalnya, kalau jadi politisi, maka itu harus dibawa. Isra Miraj bagian dari mukjizat Allah, itu bukan hanya pesan kosong yang terjadi di zaman nabi saja" kata Jamjam menambahkan.

ADVERTISEMENT

Jamja mengatakan setiap umat manusia, setiap profesi apapun harus menghadirkan Allah. Jika seorang politisi, maka lanjut dia, harus menjadi politisi yang saleh. Politisi yang membangun kemaslahatan umat.

"Sehingga nanti keputusan itu memberikan maslahat, kebaikan, kedamaian, kerukunan umat bahkan kesejahteraan umat. Begitupun dengan pengacara, polisi dan lainnya juga sama. Profesi apapun. bisa menjaga independensi, berpegang pada kebenaran, menjaga bahwa keadilan itu tegak, tak tergoda rayuan apapun, kecuali mencari ridho Allah terhadap profesinya. Termasuk pengusaha juga, pengusaha hadir harus menjadi bagian upaya bagaimana membantu kaum yang lemah, kaum yang miskin," ucap .

Momen Perbaiki Salat

Jamjam mengatakan pesan utama dalam peristiwa Isra Miraj. Perintah untuk salat datang setelah Rasulullah melakoni Isra Miraj.

"Artinya adalah kaum muslimin di dalam momentum Isra Miraj memiliki kesempatan untuk melakukan muhasabah terhadap salat yang kita lakukan. Apakah salat kita sudah sesuai dengan salat yang dilakukan nabi," ucap Jamjam.

Jamjam menyebut jika salat yang dilakukan sesuai dengan yang dilakukan nabi, bukan sekadar perintah yang ditaati atau hanya nilai-nilai tredensial saja. Tetapi, salat itu akan memancarkan nilai-nilai sosial. Dari salat itulah menimbulkan kerukunan, kedamaian antarumat manusia.

"Sebab nabi pernah memprediksikan 15 abad lalu, suatu saat akan datang kepada umatku mereka salat tetapi sesuhngguhnya mereka itu tidak salat. Para sahabat bertanya, kenapa ya Rasulullah terjadi seperti itu, ya mereka salatnya bukan karena Allah, tetapi salat karena faktor lain," kata Jamjam.

"Sekarang kalau sudah masuk tahun politik ini akan banyak politisi yang rajin ke masjid membaca ayat kursi, tetapi sesudah dapat krusi ayatnya dtinggalkan," kelakar Jamjam.

Ia mengatakan salat bukanlah skadar ritual. Namun, salat sejatinya akan melahirkan orang-orang hebat, orang yang semangat mengejar keadilan dan kebenaran, kebal terhadap kemunkaran dan keburukan lainnya.

Ia juga mengatakan salat menentukan amalan umat muslim saat di akhirat nanti. Amalan yang pertama kali dihisab adalah salat. Jika salatnya baik, maka akan baik seluruh amalnya, dan apabila salat jelek maka jelek seluruh amalnya.

(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads