Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan sertifikat halal kepada Mixue Ice Cream & Tea untuk semua gerainya di Indonesia.
Lewat Instagram resminya, Mixue memposting terkait sertifikat halal ini. Sertifikat halal yang didapat Mixue dengan nomor ID00410001326911122 untuk PT Zhisheng Pacific Trading (Mixue) ini berlaku sampai dengan 16 Februari 2027.
"Kabar Gembira untuk semua Mixue Lovers di Indonesia ^_^. Yayy, Mixue "SUDAH MENDAPATKAN SERTIFIKAT HALAL" untuk "SELURUH OUTLET" Mixue yang ada di Indonesia," jelas Mixue dikutip dari laman resmi Mixue, seperti dikutip dari detikFinance, Jumat (17/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mixue juga memberikan ucapan terima kasih kepada Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika MUI atau yang disebut LPPOM MUI atas diterbitkannya sertifikat halal tersebut.
"Dan tentunya terakhir tidak lupa kami mengucapkan Terima Kasih sebesar-besarnya untuk doa dan dukungan setiap Mixue Lovers di Indonesia juga, hingga akhirnya dapat terbit sertifikat halal Mixue," tulis Mixue.
Diketahui bahwa Mixue Ice Cream & Tea sendiri merupakan waralaba internasional yang menawarkan minuman teh dan es krim segar. Perusahaan ini menyediakan berbagai minuman seperti bubble tea, fruit tea, milkshake, dan produk es krim.
Sekarang ini perusahaan Mixue sendiri telah memiliki lebih dari 20.000 toko yang tersebar secara internasional, termasuk di Indonesia.
Halaman Selanjutnya Profil Mixue
Profil Mixue
Siapa yang tak kenal dengan es krim merk Mixue ? perusahaan es krim asal China ini kini tengah berekspansi dengan 20.000 gerai waralaba di Asia, termasuk di Indonesia.
Ialah Zhang Hongchao yang mendirikan Mixue Ice Cream & Tea pada 1997. Perjalanannya dimulai dengan menjual es serut di sebuah toko minuman dingin, yang khusus membuat es serut. Zheng ketika itu bekerja paruh waktu, sambil menyelesaikan studinya.
Setelah beberapa saat bekerja di tempat penjual es serut, Zheng itu mengumpulkan keberanian untuk memulai bisnisnya sendiri. Saat itu, ia mendapatkan modal sekitar 4.000 yuan atau setara Rp 8 juta (kurs Rp2.000) dari neneknya.
Dikutip dari detikFinance, bermodalkan keberanian dan uang 4.000 yuan atau setara Rp 8 juta (kurs Rp 2.000) dari neneknya, ia mulai mendirikan kios es serut. Toko bernama "es serut aliran dingin" ini adalah pendahulu Mixue Bingcheng, perjalanan kewirausahaan Zhang Hongchao pun dimulai.
Modal awal yang terbatas membuat peralatan tokonya juga sangat sederhana. Bahkan mesin untuk memproduksi es serutnya pun dirakit oleh Hongchao dengan membeli motor, meja putar, dan Pemotong. Produk utama toko ini juga terbatas, hanya ada es serut, es krim, dan smoothie. Setelah bisnisnya berangsur-angsur berkembang, ia mulai menjual teh susu di tokonya.
Dengan kegigihannya, Hongchao dapat memperoleh lebih dari 100 yuan (Rp 200 ribu) sehari. Namun ia mulai menemukan masalah, yakni produknya yang terpengaruh musim. Karena itulah, ia gagal dan toko pertamanya ini terpaksa ditutup.
Hongchao tidak menyerah seketika. Dengan keberaniannya, di tahun 1999 ia kembali mendirikan toko es serut berikutnya dan mengganti nama menjadi Mixue Bingcheng (MXBC). Berbagai tantangan pun ia hadapi selama bertahun-tahun, hingga barulah di tahun 2006 ia akhirnya menemukan tempatnya di pasaran.
Di tahun itu, sejenis es krim dari Jepang berbentuk seperti obor mulai muncul di Zhengzhou, bertepatan dengan Olimpiade Beijing 2008. Es krim itu yang kita kenal dengan nama es krim cone. Akibatnya, harga es krim, yang semula satu atau dua yuan, telah meningkat lima atau sepuluh kali lipat.
Dari sanalah, ia menemukan peluang bisnis dan berhasil menciptakan formula es krim yang murah. Ia pun berhasil mengeluarkan produk es krim seharga 2 yuan atau setara Rp 4.000, di saat toko lain menjual hingga 10 yuan (Rp 20.000). Bisnisnya pun berkembang pesat dan digandrungi banyak peminat kala itu.
Pada tahun 2007, ambisi Hongchao membawanya untuk membuka waralaba. Akhirnya di tahun itu, lusinan toko dibuka dengan cepat di Provinsi Henan, tempat kantor pusat berada. Bahkan satu tahun kemudian, jumlahnya mencapai 180 gerai. Dan pada tahun 2008 itu, Mixue Bingcheng secara resmi menjadi sebuah perusahaan.
Mixue Bingcheng diam-diam menjadi merek bubble tea tunggal terlaris di China, dengan pendapatan tahunan 6,5 miliar yuan (Rp 13 triliun) dalam setahun. DI 2018, Hongchao akhirnya melakukan ekspansi besar-besaran ke berbagai negara seperti Vietnam Singapura, Malaysia, hingga Indonesia.
Pada awal 2021, bisnis ini diperkirakan berhasil meraih pendapatan sebanyak 20 miliar yuan atau setara Rp 40 triliun, mengalahkan merek bubble tea premium lainnya.