Jembatan penghubung Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung rusak dan retak pada salah satu bagiannya. Namun sayang jembatan tersebut belum mendapat perbaikan.
Pantauan detikJabar, di atas area yang mengalami keretakan telah dipasang bailey atau jembatan sementara pada tahun 2022 silam. Namun jembatan retak tersebut kondisinya semakin mengkhawatirkan.
Jembatan sementara tersebut hanya bisa dilewati maksimal dengan berat 5 ton. Sehingga kendaraan berat yang akan melintas jembatan tersebut dialihkan ke jembatan yang sebelahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat, Fahrulrazi (22) mengatakan dengan kondisi jembatan seperti itu membuat masyarakat khawatir. Pasalnya hingga saat ini belum kunjung diperbaiki.
"Iyah yang retak itu belum dibetulin. Baru dipasang jembatan sementara aja. Tapi tetap aja takut ambruk," ujar Fahrul saat ditemui detikJabar, Jumat (10/2/2023).
Dia mengungkapkan kondisi paling mengkhawatirkan adalah saat adanya kemacetan di atas jembatan tersebut.
"Kalau macet mah ada yang maksain lewat trotoar jembatan yang retak. Terus kalau macet mah jadi berat lah mungkin jembatannya," katanya.
Fahrul mengungkapkan jembatan sementara itu hanya bisa dilewati oleh kendaraan yang ringan.
"Ah tetap aja truk-truk gede yang lebih dari 5 ton suka ada yang nakal memaksakan lewat. Kalau roboh gimana kan," jelasnya.
Dia menambahkan dengan adanya jembatan sementara tersebut jadi membuat area jualannya semakin menyempit. Bahkan tidak bisa memarkirkan mobil.
"Sebelum ada jembatan sementara mah bisa parkir mobil di depan toko ini. Tapi sekarang mah sulit. Makanya jadi keganggu aja," tuturnya.
Sementara itu, warga Baleendah, Sumarna (51) mengungkapkan jembatan tersebut seharusnya bisa segera diperbaiki. Hal tersebut meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ya seharusnya mah segera diperbaiki. Jangan hanya dipasangin jembatan sementara. Kalau ambruk kan gimana," ucap Sumarna.
Dia menambahkan jembatan tersebut selalu terdapat getaran jika kendaraan berat melintas. Sehingga membuat para pengendara lainnya khawatir.
"Ini juga kalau ada truk besar suka bergetar. Bahaya aja," pungkasnya.
(mso/mso)