Universitas negeri di Bandung menjadi tujuan para calon mahasiswa di Kota Kembang. Saat ini Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 sudah dibuka.
Bagi Anda yang nantinya lolos seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau universitas negeri di Bandung melalui jalur tersebut, ada beberapa tips yang bisa menjadi acuan.
Pakar Kebijakan Pendidikan sekaligus guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan berbagi resep sukses menjadi mahasiswa. Cecep mengatakan, sebelum mengetahui resep sukses itu sendiri. Mereka harus paham dan mengerti perbedaan antara siswa dan mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mahasiswa harus lebih mandiri daripada siswa. Di perguruan tinggi kurikulum pun lebih fleksibel dan lebih banyak mahasiswa dituntut belajar mandiri. Jangan mengandalkan perkuliahan dari dosen saja. Cari referensi-referensi sebanyak-banyaknya, pembelajaran mandiri itu penting dan jangan hanya mau disuapi materi seperti di SMA," kata Cecep kepada detikJabar, belum lama ini.
Soft skill dan hard skill harus dikuasai mahasiswa saat mereka berkuliah di universitas negeri di Bandung. Kedua skill itu harus seimbang agar menjadi mahasiswa yang sukses.
"Sukses bagi mahasiswa setiap orang punya ukuran masing-masing, bagi saya mahasiswa harus sukses dengan mengoptimalkan soft skill dan hard skill. IPK nya tetap harus bagus tapi mereka juga mesti aktif di berbagai aktivitas kemahasiswaan baik di dalam kampus maupun di luar kampus," ungkap Cecep.
Terkait soft skill, karena hal itu ada luar ranah perkuliahan, setiap mahasiswa harus mengasahnya di organisasi kemahasiswaan dan luar kampus. Soft skill ini mempertajam minat dan bakat yang dimiliki setiap mahasiswa itu sendiri. Soft skill berkaitan seperti leadership, keterampilan komunikasi, dan lainnya.
Meski demikian, hard skill juga harus sudah dikuasai agar mahasiswa jangan terbuai karena harus memiliki target perkuliahan sendiri agar lulus tepat waktu. Karena tantangan sebenarnya yang akan mereka hadapi adalah setelah mereka lulus.
"Selain itu mahasiswa harus punya target, sesuai minat dan keseriusannya. Punya target lulus berapa tahun. Mahasiswa harus disiplin dalam belajar, aktif di berbagai kegiatan di luar perkuliahan, tapi jangan mengganggu waktu perkuliahan karena itu nomor satu," tutur Cecep.
Cakap Bahasa Asing
Menurut Cecep, mahasiswa harus cakap dalam bahasa asing, dengan mengikuti kursus atau kelompok-kelompok yang berkegiatan belajar bahasa asing.
Mahasiswa juga tidak boleh malu dalam bertanya dan harus kritis termasuk terlibat dalam dialog intelektual di kampus. Kebiasaan berdiskusi juga harus terus ditumbuhkan. Jangan lupa mendoakan orang tua dan minta didoakan oleh orang tua.
"Kuasai bahasa-bahasa asing, ikut kursus dan lakukan. Jangan malu untuk bertanya kepada para senior dan juga dosen. Kemudian tiap hari belajar, tiap hari berdiskusi, rajin beribadah dengan baik," tuturnya.
Cecep juga apresiasi jika ada mahasiswa yang berjualan dan memiliki pekerjaan sampingan saat menjalani perkuliahannya. "Itu juga diapresiasi (berjualan atau miliki pekerjaan sampingan) karena bisa menumbuhkan jiwa soft skill. Salah satu menumbuhkan jiwa soft skill itu, yakni kewirausahaan," ucapnya.
Mahasiswa harus terlibat dalam aktivitas kemahasiswaan, bakat dan minat termasuk soft skill-nya. "Mahasiswa juga harus peduli dengan kehidupan kampus dan kebangsaan, dan jangan cuek. Kalau lihat dari sejarahnya bangsa ini hidup oleh dinamika kemahasiswaan, bukan oleh diamnya mahasiswa dengan penuh pragmatisme," ujarnya.
"Belajar menulis yang baik, menyalurkan aspirasi lewat tulisan, di media massa, menulis opini, berdiskusi, berdialog, ikut di forum-forum ilmiah, ikut riset, itu mahasiswa," kata Cecep menambahkan.
(wip/iqk)