Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu Evakuasi Korban Gempa Turki

Kabar Internasional

Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu Evakuasi Korban Gempa Turki

Tim detikHealth - detikJabar
Rabu, 08 Feb 2023 11:05 WIB
Jumlah korban gempa Turki terus bertambah. Dilansir AFP, Rabu (8/2/2023) korban tewas gempa Turki mencapai 7.926 orang yang merupakan warga Turki dan Suriah.
Jumlah korban gempa Turki terus bertambah. Dilansir AFP, Rabu (8/2/2023) korban tewas gempa Turki mencapai 7.926 orang yang merupakan warga Turki dan Suriah. (Foto: AP/Ismsail Coskun)
Jakarta -

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencari dan menyelamatkan korban akibat gempa M 7,8 yang mengguncang Turki. Dilansir detikHealth, para korban dan penyelamat masih harus berhadapan dengan risiko yang berat yaitu hipotermia. Saat ini Turki sedang dilanda cuaca ekstrem.

Kota-kota yang dilanda gempa seperti Malatya, Kahramanmaras, Gaziantep, dan Diyarbakır menghadapi cuaca dingin, hujan, dan bahkan salju, karena suhu turun mendekati nol.

Pakar meteorologi dan spesialis manajemen bencana dari Universitas Teknik Istanbul Mikdat Kadıoğlu mengatakan kepada media lokal Turki bahwa petugas penyelamat harus bergegas, karena orang-orang di bawah reruntuhan mungkin tidak dapat bertahan dari aturan 72 jam periode emas penyelamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka mungkin hanya punya waktu 24 jam," katanya.

Tim penyelamat menggali puing-puing dalam suhu yang berada di atas titik beku pada hari Senin (6/2), sementara penyelamat darurat khawatir tentang suhu rendah yang mencapai titik terendah sekitar 20 derajat, membuat korban selamat yang masih terperangkap rentan terhadap hipotermia dan radang dingin, atau mati kedinginan.

ADVERTISEMENT

Bahkan para korban yang dipindahkan ke rumah sakit menghadapi kedinginan karena gempa memutuskan aliran listrik dan panas ke begitu banyak bangunan yang masih berdiri.

"Penyelamat harus berpacu dengan waktu dan hipotermia untuk menemukan siapa pun yang masih terperangkap di bawah reruntuhan," kata Mikdat.

Gempa dengan magnitudo 7,8 yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/3/2023) diperkirakan akan menjadi salah satu bencana yang paling mematikan dalam dekade ini. Sejauh ini dilaporkan 5 ribu orang tewas akibat bencana tersebut.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads