Badan Geologi merilis soal hasil analisa gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,2 yang mengguncang wilayah selatan Provinsi Banten. Pusat gempa ini berlokasi di Samudera Hindia, berjarak sekitar 66 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Badan Geologi menyebut lokasi terdekat dari pusat gempa adalah daerah selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten serta Kabupaten Sukabumi. Morfologi daerah tersebut merupakan dataran, dataran gelombang dan perbukitan yang bergelombang hingga terjal.
Wilayah pantai daerah tersebut secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E). Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen (batupasir, batulempung, batulanau, batugamping) dan batuan rombakan gunung api, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda dan setempat aluvial rawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," kata Plt Kepala Badan Geologi M wafid dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (7/2/2023).
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman. Atau, disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat-timur," kata Wafid menambahkan.
Lebih lanjut, Wafid mengatakan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan akibat kejadian gempa. Menurut informasi data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di bagian selatan Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Palabuhanratu pada skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity).
"Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," kata Wafid.
"Menurut data Badan Geologi wilayah pantai selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari tiga meter," ucap Wafid menambahkan.
(sud/mso)