Mulai dari menghijaunya tanah di jazirah Arab hingga Sungai Eufrat di Irak yang mengering. Namun, tak sedikit juga tanda-tanda kiamat yang dipelintir atau dijadikan objek penyebaran informasi bohong atau hoaks.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Tanah Arab yang Menghijau
Foto: Getty Images/iStockphoto/sdecoret
|
Dikutip dari detikInet, dari atas citra satelit, kawasan Arab Saudi yang terkenal dengan gurun gersang dan tandus terlihat tampak berubah menjadi hijau setelah diguyur hujan lebat beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Saudi Press Agency, Minggu (22/1/2023), dilaporkan pemandangan pegunungan Makkah tampak subur. Fenomena ini banyak dibagikan warga setempat di media sosial, sehingga kabar ini makin viral dan menuai beragam komentar dari netizen.
Seperti diketahui dalam Islam, memang ada hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, menyebut bahwa Nabi Muhammad pada suatu waktu bersabda,
"Hari kiamat tidak berlaku hingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR Muslim).
Jazirah Arab Zaman Dulu
Ahli geologi dari Institute of Geosciences Johannes Gutenberg-University Jerman, Alfred Kroner menyebutkan, Jazirah Arab zaman dulu memang merupakan lahan subur dengan padang rumput dan memiliki banyak sungai sebagaimana digambarkan dalam buku Mausu'ah al-Ijaz al-Qur'ani karya Nadiah Tharayyarah.
Alfred mengungkapkan, bila tanah di Jazirah Arab digali, akan ditemukan jejak-jejak yang membuktikan bahwa wilayah tersebut dulunya adalah tanah yang hijau. Salah satunya pernah ditemukan di wilayah bernama al-Faw di bawah gurun pasir Rub' al-Khali.
![]() |
Banyak penelitian arkeologi dilakukan mengenai hal ini. Misalnya, proyek Green Arabia, di mana para ilmuwan mencari sumber hijau dari daerah tersebut.
Kroner menuturkan bukti ilmiah mengapa Jazirah Arab yang dulunya hijau bisa berubah menjadi gersang dan kemungkinan akan kembali menghijau. Berdasarkan penelitian sejarah Bumi yang ia lakukan, hal ini terjadi lantaran Jazirah Arab pernah mengalami fase zaman es.
Fase ini terjadi ketika air laut dalam volume besar berubah menjadi es dan berkumpul di Kutub Utara yang beku, lalu bergerak perlahan menuju arah selatan. Pergerakan inilah yang akan memengaruhi keadaan tanah di sekitarnya.
Dari riset modern, Bumi mengalami zaman es sekitar 100 ribu tahun yang lalu. Setelah itu, Bumi berada pada periode interglasial atau menghangat yang berlangsung 10 hingga 20 ribu tahun.
Penjelasan ilmiah di balik peristiwa Arab Saudi menghijau baru-baru ini, disebabkan curah hujan yang tinggi. Menurut ilmuwan iklim dan profesor hidrologi dari Utrecht University Michelle van Vliet, curah hujan yang tinggi berkaitan dengan perubahan kondisi cuaca.
"Arab Saudi memiliki iklim gurun dan di beberapa tempat beriklim semi-kering. Di wilayah sekitar Makkah, rata-rata curah hujan adalah 112 milimeter per tahun. Biasanya curah hujan relatif sedikit di sekitar Makkah, jauh lebih sedikit dibandingkan beberapa bulan terakhir ini," tuturnya.
![]() |
Menurutnya, distribusi curah hujan di berbagai wilayah tak hanya berubah dalam ruang, tetapi juga dalam waktu. Artinya, ketika terjadi curah hujan yang sangat deras di satu wilayah, di wilayah lain terjadi kekeringan yang sangat parah.
"Dan faktanya, cuaca ekstrem menjadi semakin parah juga terkait dengan perubahan iklim," tutur Van Vliet.
Sementara itu, Juru bicara National Center for Meteorology Kerajaan Arab Saudi Hussain Al-Qathani menuturkan, sebagian besar wilayah Arab Saudi diguyur hujan sejak tanggal 8 hingga 10 Januari 2023.
The Islamic Information mencatat curah hujan tinggi dalam durasi yang panjang di Arab Saudi sejak Desember 2022, dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus.
Hujan tak hanya mengguyur kota Makkah namun di sejumlah kota lainnya termasuk Jeddah dan Madinah. Curah hujan yang melimpah dibarengi cuaca hangat, memudahkan vegetasi tumbuh, dan inilah penyebab wilayah Arab Saudi menghijau.
Sungai Eufrat yang Mengering
Sungai Eufrat (Foto: DW (SoftNews))
|
Sungai Eufrat adalah salah satu sungai terbesar di wilayah Timur Tengah. Sungai ini membentang dari pegunungan di Selatan dan berakhir di Teluk Persia.
Keberadaan Sungai Eufrat menjadi sumber air bagi masyarakat di negara-negara Turki, Kurdistan, Suriah, hingga Irak. Oleh karenanya, Sungai Eufrat memiliki peran penting bagi kemakmuran negara-negara tersebut.
Menurut Dr Syauqi dalam buku Geografi Sejarah Peradaban Dunia Kuno oleh Yulian Widya Saputra dan Muhammad Azmi bahwa, "Sungai itu membelah pegunungan Toros, lalu melewati Suriah di Kota Jarablus, melewati Irak di Kota al Bukmal dan bertemu di Sungai Tigris di Al Qurnah dan bermuara di Teluk Arab."
Dalil Tentang Sungai Eufrat
Mengutip buku Dasar-Dasar Memahami Iman, Islam, dan Ihsan karya Ipnu R Noegroho, bahwa salah satu tanda-tanda kiamat adalah munculnya gunung emas di sungai Eufrat. Hal ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda:
"Tidak akan tiba hari kiamat hingga Sungai Eufrat menampakkan timbunan emas. Manusia saling membunuh karenanya. Dan setiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka berkata, 'Semoga akulah yang beruntung.'" (HR Bukhari dan Muslim).
![]() |
Dalam riwayat Imam Muslim pun, Ubay bin Ka'ab mengatakan bahwa:
"Hampir tiba masanya, Sungai Eufrat surut menyingkapkan gunung emas. Jika orang-orang mendengar hal itu, mereka berjalan ke sana. Maka, orang-orang yang ada di sana mengatakan 'Jika kita membiarkan orang-orang mengambilnya, mereka pasti akan mengambil seluruhnya.' Maka, mereka bertempur di atasnya sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh sebanyak sembilan puluh sembilan orang." (HR Muslim)
Mengutip buku Ensiklopedia Kiamat oleh TIM GIP, terdapat hadits riwayat lain menyebutkan tentang Sungai Eufrat. Rasulullah SAW bersabda:
"Hampir saja Sungai Eufrat menyibak gunung emas sehingga manusia saling membunuh demi gunung emas itu hingga dari setiap 10 orang yang terbunuh, seorang yang selamat." (HR Ahmad)
Setelah Sungai Eufrat surut dan muncul gunung emas, selanjutnya peperangan dahsyat pun akan timbul untuk memperebutkan emas-emas tersebut. Akhirnya, akan timbul banyak korban karena orang-orang yang menginginkannya saling membunuh.
Kondisi Sungai Eufrat
Menurut laporan dari The Inventory of Conflict and Environmental bahwa terdapat sebuah proyek dari GAP yang akan memanfaatkan air Sungai Eufrat dengan dibuat 22 buah dam dan 19 PLTA. Oleh karena itu, saat ini Turki hanya memanfaatkan sedikit dari air sungai tersebut.
Adapun berdasarkan laporan dari Marwa Dauudy kepada World Commission Dams bahwa pembangunan GAP tersebut akan mengambil sebanyak 50 persen dari aliran air Sungai Eufrat di perbatasan Turki dan Suriah. Sehingga, hanya menyisakan sekitar 50 persen untuk negara Suriah dan Irak.
Cara Selamat dari Godaan Gunung Emas di Sungai Eufrat
Cara untuk selamat dari fitnah gunung emas di Sungai Eufrat ini adalah dengan menghindarinya. Jika terlanjur melihatnya, maka diupayakan untuk segera menghindar dan menjauhinya.
Selain itu, tidak perlu memperebutkannya hingga berani membunuh satu sama lain. Saling membunuh tersebut nantinya hanya menjerumuskan manusia kepada neraka dan penyesalan di dunia.
Rasulullah SAW bersabda, "Hampir tiba masanya Sungai Eufrat kering dan menampakkan gunung emas. Maka, barang siapa datang untuk melihatnya, janganlah ia mengambil bagian sedikitpun dari gunung emas tersebut." (HR Muslim)
Tanda-tanda Kiamat Kecil yang Telah Terjadi
Ilustrasi kiamat (Foto: Getty Images/iStockphoto/buradaki)
|
Abd al-Wahhab Abd al-Salam Tawilah dalam buku Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci menyebutkan sejumlah tanda-tanda kecil hari kimata, tetapi ia juga membaginya kepada tiga bagian, yakni: yang telah terjadi, yang sedang berlangsung, dan yang belum muncul.
Tanda-tanda yang telah terjadi
1. Diutusnya Nabi Muhammad SAW dan wafatnya beliau
2. Penaklukan Baitul Makdis pada tahun 16 H atau 636 M
3. Kematian kaum muslimin secara serentak. Yakni ketika kota Syam terserang wabah 'amawas pada tahun 18 H. Kala itu lebih dari 25.00 sahabat Nabi SAW meninggal dunia.
4.Harta yang berlimpah, sehingga enggan menerima sedekah. Seperti yang terjadi pada masa Utsman bin Affan, di mana seorang yang hendak bersedekah menawarkan kepada penerimanya, tetapi ditolak karena tidak membutuhkan sedekah.
5. Munculnya fitnah dan peperangan di antara umat Islam. Pernah terjadi ketika pembunuhan khalifah Utsman bin Affan, kala itu rakyat banyak yang ingin membunuhnya. Sehingga di kalangan umat muslim banyak terjadi permusuhan serta peperangan.
6. Api keluar dari tanah Hijaz pada tahun 654 H di Timur kota Madinah seperti gunung meletus.
7. Perang melawan bangsa Tartar dan Mongol, terjadi pada abad ke-7 hijriah. Ketika itu kerajaan Mongol dan Tartar menyerang wilayah kekuasaan Islam.
8. Penaklukan Kota Konstantinopel pertama di tahun 857 H atau 1453 M, di bawah pimpinan Muhammad Al-Fatih.
Beredar Hoaks Tentang Dabbah di Israel
Foto: Getty Images/iStockphoto/sdecoret
|
"Dabbah Telah Muncul Di Israel, Binatang Pesan Tanda Kiamat. Semoga Kita Dalam Lindungan Allah. Aminn," tulis unggahan tersebut di Facebook.
Kendati demikian, jika cermat mengamati dan menelusuri kembali foto serupa, ternyata itu adalah tangkapan layar dari video 'The Mexican Mole Lizard - Animal of the Week' dari Ben G Thomas. Hewan itu adalah Mexican Mole Lizard, sebuah kadal tanpa kaki. Mexican Mole Lizard memiliki nama ilmiah Bipes biporus yang habitatnya di air.
Melansir National Geographic, Jumat (3/2/2023) Bipes biporus sering ditemukan di Baja California, Semenanjung Meksiko. Biasanya mereka berada di bawah tanah dan jarang terlihat di permukaan. Hewan ini memiliki panjang sekitar 25 cm.
Dapat disimpulkan, foto tersebut bukanlah foto Dabbah. Narasi tersebut menyesatkan karena tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Baca juga: Heboh Tanda Kiamat Sudah Ada di Israel |
Melansir detikEdu, Dabbah dalam agama Islam diyakini sebagai salah satu tanda datangnya kiamat besar atau kiamat qubro. Kemunculan Dabbah sebagai tanda hari kiamat ini dinukil dari salah satu riwayat hadits yang diceritakan Abdullah bin Amr.
"Sesungguhnya pertanda yang pertama-tama muncul (menjelang Kiamat) ialah terbitnya matahari dari Barat dan munculnya binatang melata (Dabbah) menemui manusia pada waktu Dhuha. Mana saja dari keduanya yang lebih dulu terjadi, maka tidak lama sesudah itu yang lainnya pun segera terjadi." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Ciri-ciri Dabbah dalam Islam antara lain sejenis binatang melata, hewan berbulu dan berambut, memiliki empat kaki, dan disebut Ibnu Abbas, salah satu sahabat Nabi, sebagai hewan berwajah manusia.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Viral Hewan Tanda Kiamat Muncul di Israel, Awas Termakan Hoax!