Di Amerika Serikat Juga Ada Vandalisme yang Kelewatan

Kabar Internasional

Di Amerika Serikat Juga Ada Vandalisme yang Kelewatan

Tim detikTravel - detikJabar
Senin, 06 Feb 2023 10:00 WIB
Beruang hitam di Taman Nasional Yosemite
Taman Nasional Yosemite di Amerika Serikat. (Foto: iStock)
Jakarta -

Tangan jahil ternyata juga ada di Amerika Serikat (AS). Bahkan ada pegunungan yang jadi korban vandalisme.

Dikutip dari detikTravel yang melansir CNN belum lama ini, Taman Nasional Yosemite dibuat resah gegara aksi vandalisme. Pengelola sampai meminta bantuan traveler untuk menemukan orang-orang di balik vandalisme di kawasan ituz.

Pejabat Taman Nasional Yosemite juga meminta masyarakat membantu melacak individu atau kelompok di balik grafiti yang dilukis di taman baru-baru ini. Penjaga National Park Service (NPS) mengunggahnya ke Facebook.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 20 Mei, penjaga hutan menerima beberapa panggilan tentang grafiti yang terlihat di Jalur Air Terjun Yosemite. Rangers menemukan sekitar 30 area grafiti yang dicat di sepanjang jalan setapak.

Dalam gambar yang dibagikan layanan taman, bebatuan terlihat rusak dan dicat semprot biru-putih. Ukuran grafiti berkisar dari setengah sampai dua meter.

ADVERTISEMENT

"Jika Anda berada di jalan setapak menuju puncak Air Terjun Yosemite antara pukul 6 sore dan 11 malam pada 20 Mei 2022, dan melihat individu membawa kaleng cat semprot, melakukan penandaan, atau memiliki bukti video atau foto, beri tahu kami dengan mengunjungi go.nps.gov/SubmitATip," bunyi pernyataan tersebut.

Desember lalu, beberapa nama diukir di bebatuan di Taman Nasional Big Bend Texas, kerusakannya permanen. Karya seni batu prasejarah taman ini diyakini berusia lebih dari 4.000 tahun.

"Kejadian itu merusak batuan alam dan menghancurkan keindahan juga sejarah yang ingin dilindungi oleh rakyat Amerika," kata Bob Krumenaker, pengawas Taman Nasional Big Bend, dalam sebuah pernyataan saat itu.

"Dengan setiap kejadian vandalisme, sebagian dari warisan bangsa kita hilang selamanya," ditambahkan.

Terkadang, pihak yang bersalah bisa ditangkap. Seorang penduduk Kanada yang diidentifikasi bernama Steve telah mengaku meninggalkan grafiti di Taman Nasional Death Valley California pada tahun 2020.

Pria itu mengaku dan meminta maaf setelah melihat gambar kerusakan grafiti di media sosial. Masyarakat dapat mengirimkan laporan melalui email nps_isb@nps.gov atau telepon atau SMS 888-653-0009.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Vandalisme Tak Hanya di Gunung Indonesia, Amerika pun Sama

(yum/orb)


Hide Ads