Biksuni Kaya Raya Berusia 8 Tahun yang Bikin Geger India

Kabar Internasional

Biksuni Kaya Raya Berusia 8 Tahun yang Bikin Geger India

Tim detikTravel - detikJabar
Minggu, 05 Feb 2023 20:15 WIB
Devanshi Sanghvi, seorang gadis berusia delapan tahun di India menolak mewarisi kekayaan berlian bernilai jutaan dolar. Ia justru lebih memilih untuk masuk sebuah biarawati di sebuah ordo religius yang ketat dan meninggalkan kesenangan duniawi.
Sosok Devanshi Sanghvi, Biarawati Cilik yang Tolak Warisan Rp 1 T. (Foto: Rupesh Sonawane/BBC)
Jakarta - Seorang bocah perempuan berusia 8 tahun bikin geger di India. Sebab bocah itu memilih jadi biksuni di usia mudanya. Bocah itu bernama Devanshi Sanghvi

Dikutip dari detikTravel yang melansir BBC, Devanshi Sanghvi merupakan sulung dari Dhanesh dan Ami Sanghvi. Sang ayah adalah pedagang berlian India yang tajir melintir.

Keluarga Devanshi sendiri merupakan penganut Jainisme, salah satu agama tertua di dunia. Agama yang memiliki 4,5 juta pengikut ini memang berasal dari India lebih dari 2.500 tahun lalu.

Pengikut Jainisme memang kerap melepaskan keduniawian dan menjadi biksu. Namun usia Devanshi yang masih sangat muda membuat kontroversi, bahkan diakui jarang terjadi.

Devanshi mengucapkan diksha, sumpah pelepasan di hadapan biksu-biksu senior Jain - yang dihadiri puluhan ribu orang. Upacara itu berlangsung pada Rabu (18/1) lalu di Kota Surat di Negara Bagian Gujarat, India.

Dengan ditemani orang tuanya, dia tiba di lokasi acara dengan mengenakan sutra halus dan mahkota bertatahkan berlian. Usai upacara, dia berdiri bersama para biksuni lainnya, mengenakan sari putih yang juga menutupi kepalanya yang gundul.

Setelah mengucapkan sumpah ini, ada beban besar yang harus ditanggung Devanshi. Sebagai biksuni, Devanshi akan tinggal di Upashraya - sebuah biara tempat tinggal biksu dan biksuni Jain.

Setiap hari, bocah ini harus berjalan ke mana-mana. Dia harus tidur di atas seprai putih di lantai dan tidak boleh makan setelah matahari terbenam.

"Kehidupan seorang biksun Jain benar-benar keras. Dia tidak akan pernah bisa naik transportasi apa pun," jelas Kirti Shah, seorang pedagang berlian, teman keluarga Devanshi.

Di India, ada 4 sekte Jain, satu-satunya yang menerima biksu anak-anak hanyalah yang dianut oleh keluarga Devanshi. Tiga sekte lainnya hanya menerima biksu dewasa.

Orang tuanya dikenal "sangat religius" dan media India mengutip teman-teman dari keluarganya yang mengatakan bahwa gadis itu memperlihatkan "ketertarikan terhadap kehidupan spiritual sejak dia masih balita".

Devanshi Sanghvi, seorang gadis berusia delapan tahun di India menolak mewarisi kekayaan berlian bernilai jutaan dolar. Ia justru lebih memilih untuk masuk sebuah biarawati di sebuah ordo religius yang ketat dan meninggalkan kesenangan duniawi.Devanshi Sanghvi, seorang gadis berusia delapan tahun di India menolak mewarisi kekayaan berlian bernilai jutaan dolar. Ia justru lebih memilih untuk masuk sebuah biarawati di sebuah ordo religius yang ketat dan meninggalkan kesenangan duniawi. Foto: Rupesh Sonawane/BBC

"Devanshi tidak pernah menonton televisi, film, atau pergi ke mal dan restoran," tulis Times of India.

"Sejak usia muda, Devanshi berdoa tiga kali sehari dan bahkan berpuasa di usia dua tahun," tambah surat kabar itu.

Sehari sebelum upacara pelepasannya, keluarganya mengadakan prosesi perayaan besar-besaran di Surat.

Ribuan orang menyaksikan upacara tersebut yang dimeriahkan sejumlah unta, kuda, gerobak sapi, penabuh genderang, pria-pria bersorban yang membawa kanopi berjalan di jalanan, para penari, serta penampil yang menggunakan egrang.

Devanshi dan keluarganya duduk di kereta yang ditarik gajah, sementara orang-orang melemparkan kelopak mawar ke arah mereka.

Prosesi lainnya juga diselenggarakan di Mumbai dan kota Antwerp di Belgia, tempat keluarga Sanghvi berbisnis.

Meskipun ada dukungan dari dalam komunitas Jain untuk praktik tersebut, keputusan Devanshi menimbulkan perdebatan dan penolakan.

"Secara hukum, 18 tahun adalah usia di mana seseorang membuat keputusan independen. Sampai saat itu, keputusan atas namanya dibuat oleh orang dewasa, seperti orang tuanya yang harus mempertimbangkan apakah itu demi kepentingan terbaiknya," kata Profesor Nilima Mehta, seorang konsultan perlindungan anak di Mumbai.

"Dan jika keputusan itu merampas pendidikan dan rekreasi anak, maka itu merupakan pelanggaran terhadap hak-haknya."

Dr Bipin Doshi, yang mengajar filosofi Jain di Universitas Mumbai, mengatakan bahwa kita tidak bisa menerapkan prinsip hukum di dunia spiritual. Menurutnya Devanshi tidak dirugikan dengan cara apa pun.

"Dia mungkin kehilangan hiburan tradisional, tetapi apakah itu benar-benar diperlukan untuk semua orang? Dan saya tidak setuju bahwa dia akan kehilangan cinta atau pendidikan - dia akan menerima cinta dari gurunya dan dia akan belajar kejujuran dan ketidakterikatan. Bukankah itu lebih baik?"

Dr Doshi juga mengatakan jika Devanshi berubah pikiran di kemudian hari dan merasa telah mengambil keputusan yang salah, dia selalu dapat kembali ke kehidupan duniawinya.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Bikin Kontroversi, Bocah Pewaris Bisnis Berlian Memilih Jadi Biksuni (yum/orb)



Hide Ads