Masa jabatan Presiden Joko Widodo tinggal sekitar setahun lagi. Jelang akhir masa jabatannya, Jokowi diharapkan bisa membuat Inggit Garnasih diangkat menjadi pahlawan nasional.
Inggit Garnasih sendiri merupakan perempuan kedua yang dinikahi Soekarno. Pernikahan keduanya terjadi pada 24 Maret 1923 di Bandung.
Baca juga: Inggit Garnasih Calon Pahlawan Nasional |
Namun kebersamaan Inggit dengan Bung Karno kandas. Pada 29 Januari 1943, Bung Karno dan Inggi bercerai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Bung Karno ingin melakukan poligami dengan menikahi Fatmawati. Inggit yang tak mau dimadu meminta cerai yang diwujudkan Bung Karno.
Cucu dari anak angkat Inggit Garnasih (Ratna Juami) Tito Asmarahadi berharap usulan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar Inggit Garnasih diusulkan sebagai pahlawan nasional dapat terwujud dan menjadi kado berharga bagi keluarganya.
Tito mengisahkan, Inggit dua kali diusulkan sebagai pahlawan nasional pada 2008 dan 2011. Berbagai rangkaian dan proses sudah dilakukan saat pengusulan tersebut.
"Iya, 2008. Awalnya kita bersama Prof Nina Lubis, bersama-sama kawan-kawan lain, anggota dewan pusat, LSM dan Ormas yang berbasis nasionalis dan membentuk panitia untuk buat Ibu Inggit jadi pahlawan Nasional, bertempat di Sribaduga dan dihadiri oleh para sejarahwan," kata Tito dijumpai di kediamannya di Cibolerang, Kota Bandung, belum lama ini.
Namun gelar pahlawan nasional urung didapatkan Inggit. Ia sendiri tak tahu persis apa yang jadi halangan dan membuat Inggit tak mendapatkan gelar pahlawan nasional.
"Kurang tahu juga (penyebab dapat gelar pahlawan)," ucap Tito terkait alasan nama Inggit Garnasih tidak disetujui sebagai pahlawan nasional.
Padahal menurut Tito, berbagai data, berkas, hingga hasil kajian sudah diberikan kepada pemerintah pusat pada waktu itu, tapi tetap.
"Sudah, sudah dilayangkan ke pusat, yaang saya tahu, belum saatnya. Kemudian 2011, Kabupaten Bandung yang mengajukan, disponsori oleh kabupaten. Sama, kurang jelas itu juga," tuturnya.
"Itu hak presiden, atas usulan yang bertahap dari daerah hingga pusat," ucapnya.
Kini, di era Presiden Jokowi, Tito berharap agar Inggit Garnasih mendapatkan gelar pahlawan nasional. Gelar itu diharapkan diberikan jelang akhir masa kepemimpin Jokowi sebagai presiden.
"Kalau sekarang sampai terwujud, Ibu Inggit diangkat mendapatkan gelar pahlawan nasional, alhamdulillah,berarti pemerintah daerah dan pemerintah pusat mereka mulai menghargai Ibu Inggit. Mudah-mudahan, iya (kado istimewa dari Jokowi). Walaupun kita sudah dua kali mengajukan," ungkapnya.
Tito menambahkan, pihaknya tak mengajukan lagi Inggit Garnasih sebagai pahlawan nasional atau ketiga kalinya karena sudah diberikan Prof Nina Lubis. Selain itu, warga Jabar juga hingga saat ini tetap mendukung.
"Saya juga pernah mendengar dari Bu Nina Lubis, tidak perlu lagi diajukan (lagi), nanti pemerintah pusat lah yang menentukan. Alhamdulillah perhatian warga Jabar terutama para nasionalis yang berikan dukungan saya ucapkan terimakasih," pungkas Tito.