Inggit Garnasih diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Usulan tersebut sudah digarap Pemprov Jawa Barat dengan menunjuk Tim Pengkaji Gelar Pahlawan Daerah (TP2GD) yang diketuai langsung Guru Besar Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Reiza D Dienaputra.
Saat dikonfirmasi detikJabar, Prof Reiza menyatakan timnya sedang mengumpulkan berkas pengusulan Inggit untuk diajukan pahlawan nasional. Ada 9 jenis dokumen yang menjadi syarat pengajuan gelar pahlawan, mulai dari riwayat hidup, foto dokumentasi Inggit hingga rencana peluncuran buku biografi Inggit dari zaman setelah kemerdekaan.
"Dan dalam waktu dekat, kami akan menggelar seminar nasional sebagai syarat administrasinya di tanggal 17 Februari. Ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Inggit yang ke-135 tahun," kata Prof Reiza saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Jumat (3/2/2023).
Prof Reiza mengungkap, Inggit pernah dua kali diusulkan supaya bisa menyandang gelar pahlawan nasional pada 2008 dan 2012. Namun karena keterbatasan arsipnya, berkas-berkas tersebut kini begitu sulit untuk dicari kembali.
TP2GD lalu memutuskan tidak berpaku kepada berkas yang sudah sulit dicari tersebut. Tim berencana memutakhirkan data yang ada, sekaligus membuat buku biografi baru yang menceritakan bagaimana kiprah Inggit pada masa setelah kemerdekaan hingga ia meninggal dunia.
"Jadi kesepakatannya, kami akan memutakhirkan data yang ada. Makanya kami buat buku biografi, termasuk persyaratan lainnya yang akan kami mutakhirkan. Jadi kami mengganggapnya yang lama itu tidak ada aja," tuturnya.
TP2GD pun menargetkan berkas usulan gelar pahlawan untuk Inggit bisa rampung sepekan jelang batas akhir pengajuan yaitu 31 Maret 2023. Berkas itu nantinya akan dibahas lagi Tim Pengkaji Gelar Pahlawan Nasional (TP2GN), Dewan Gelar, hingga diputuskan pada akhir Oktober atau awal November 2023.
"Mudah-mudahan dengan adanya restu dari Bu Mega (Megawati Soekarnoputri), ini memudahkan perjuangan untuk untuk pengusulan gelar pahlawan Inggit. Karena banyak orang yang menyebut beliau sebagai wanita sunda yang luar biasa. Banyak orang yang menyatakan tidak mungkin Sukarno bisa menjadi seorang proklamator tanpa kehadiran Inggit Garnasih," ucapnya.
"Kalau semuanya mulus pengajuannya, pengumumannya ini akan disampaikan pada 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menindaklanjuti usulan Inggit untuk menyandang gelar pahlawan dengan gerak cepat. Sebab nama Inggit Garnasih sudah sejak lama diusulkan agar menjadi pahlawan nasional.
"Kami segera tindaklanjuti dengan proses administrasinya untuk Ibu Inggit Garnasih ini," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Lembang, Senin (30/1/2023).
Proses administrasi itu serupa dengan yang sebelumnya dilakukan saat mengajukan nama Kiai Sanusi dari Sukabumi menjadi Pahlawan Nasional.
"Sama seperti kami melakukan pada Kiai Sanusi di Sukabumi yang kemarin berhasil, juga Prof Mochtar (Kusumaatmadja) yang masuk antrean. Nah kita proses semuanya untuk Ibu Inggit Garnasih," kata Kang Emil.
Inggit Garnasih, menjadi sosok yang sebetulnya sangat penting bagi Bung Karno. Wanita kelahiran 17 Februari 1888 di Desa Kamasan, Kabupaten Bandung itu menjadi sosok yang menemani Bung Karno menuju gerbang kemerdekaan.
"Beliau ini sosok yang mendampingi Bung Karno saat susah-susahnya. Menjual harta bendanya untuk mengirimkan makanan dan membeli buku-buku saat Bung Karno di Sukamiskin sehingga kita ketahui sosok Bung Karno seperti saat ini," tutur Kang Emil.
Di sisi lain, Kang Emil merasa bangga dan terharu akhirnya nama Inggit Garnasih selangkah lagi bakal menjadi pahlawan nasional. "Bangga dan terharu. Itu datang dari arahan Ibu Megawati saya kira itu peristiwa sangat luar biasa," kata Emil.
(ral/orb)