Apa Itu Cap Go Meh? Sejarah, Tanggal dan 7 Fakta Menariknya

Apa Itu Cap Go Meh? Sejarah, Tanggal dan 7 Fakta Menariknya

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Kamis, 02 Feb 2023 12:27 WIB
Ilustrasi Cap Go Meh
Ilustrasi Cap Go Meh 2023 (Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik)
Bandung -

Rangkaian Tahun Baru Imlek 2023 belum selesai. Masih ada perayaan Cap Go Meh yang menjadi puncaknya. Namun ternyata banyak juga yang belum mengetahui apa itu Cap Go meh?

Dikutip dari laman bimasbuddha.kemenag.go.id, perayaan Cap Go Meh merupakan rangkaian upacara Tahun Baru Imlek yang dilakukan setelah 15 hari merayakan Imlek.

Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang bila diartikan secara harafiah bermakna 15 hari atau malam setelah Imlek. Cap memiliki arti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh berarti malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cap Go Meh juga sering disebut Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh dalam bahasa Mandarin.

Sejarah Cap Go Meh

Dirangkum dari pekalongankota.go.id, perayaan Cap Go Meh ini awalnya dirayakan oleh Dinasti Xie Han (206 SM - 221 M), sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai-yi, dewa tertinggi di langit. Upacara ini dirayakan secara rutin setiap tahunnya pada tanggal 15 bulan pertama menurut penanggalan bulan yang merupakan bulan pertama dalam setahun.

ADVERTISEMENT

Sebelum Dinasti Han berakhir, upacara ini dulunya dilakukan secara tertutup, dan hanya untuk kalangan istana sehingga perayaan ini belum dikenal luas. Upacara ini harus dilakukan pada malam hari, sehingga penerangan dengan lampu-lampu dari senja hari hingga keesokan harinya pun disiapkan. Inilah alasan kenapa lampion menjadi ornamen yang tak terpisahkan dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

Saat Dinasti Tang memimpin China, perayaan ini mulai dirayakan oleh masyarakat umum secara luas. Festival ini menjadi momen bagi masyarakat untuk bersenang-senang. Saat malam tiba, masyarakat akan turun ke jalan, menyaksikan tarian naga (Liong) dan Barongsai. Mereka juga akan berkumpul untuk memainkan berbagai permainan sambil menyantap sebuah makanan khas berbentuk bola-bola bernama Yuan Xiao.

Menurut Budayawan Tionghoa Kalbar, Lie Sau Fat, terdapat versi lain terkait sejarah dan asal usul perayaan Cap Go Meh. Selain berkaitan dengan Dinasti Han, Cap Go Meh dikatakan sebagai bagian dari cerita rakyat pada Dinasti Tung Zhou (770 SM - 256 SM) yaitu ketika para petani memasang lampion yang disebut Chau Tian Can di sekeliling ladang pada tanggal 15 bulan 1 Imlek. Pemasangan lampion tersebut bertujuan untuk mengusir hama dan binatang perusak tanaman. Kala itu, para petani juga akan mengamati perubahan api pada lampion, untuk mengetahui cuaca sepanjang tahun kedepan.

Tanggal Cap Go Meh 2023

Jika merujuk pada ketentuan bahwa Cap Go Meh jatuh pada 15 hari setelah perayaan Imlek, maka Cap Go Meh 2023 dirayaan pada Minggu 5 Februari 2023. Karena perayaan Imlek 2023 jatuh pada 22 Januari 2023.

Cikal Bakal Cap Go Meh di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia menjadi populer belakangan. Daerah yang tak pernah ketinggalan merayakan Cap Go Meh adalah Kota Singkawang di Kalimantan Barat.

Di Singkawang, etnis Tionghoa menjadi penduduk mayoritas, tak heran jika perayaan masyarakat Tionghoa begitu kental di sana. Seperti Cap Gomeh, Imlek, dan Ceng Beng, bahkan Pawai Tatung.

Sekretaris Majelis Agama Buddha Tri Dharma Indonesia (MAGABUTRI) Provinsi Kalimantan Barat Edhylius Sean menjelaskan Cikal bakal adanya ritual Cap Go Meh di Singkawang karena dulunya ada kisah wabah cacar air yang melanda salah satu daerah di Singkawang.

Kemudian para tabib atau sering disebut Tatung melakukan suatu ritual untuk mengusir roh-roh jahat yang menggangu di kota tersebut. Dengan diadakan ritual, penyakit cacar air menghilang dan masyarakat mempercayai bahwal ritual tersebut berhasil dalam mengusir roh-roh jahat yang menimbulkan penyakit sehingga ritual tersebut dilakukan sampai sekarang.

Selain memanjatkan doa dan sembahyang, salah satu ritual dalam perayaan Cap Go Meh yakni ritual cuci jalan yang dilakukan oleh para Tatung yang menjadi daya tarik tradisi kearifan lokal. Dalam ritual tersebut, Para Tatung melakukan berbagai atraksi kekebalan tubuh dengan senjata yang diyakini dapat mengusir roh-roh jahat yang menggangu kota.

Pawai Tatung bagian Perayaan Cap Go Meh

Pawai Tatung di Singkawang merupakan pawai yang diselenggrarakan saat perayaan Cap Go Meh yang merupakan pawai terbesar di dunia. Pawai ini merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Dayak, sehingga Singkawang dapat menjadi miniatur Indonesia.

Namun di masa pandemi Covid19, Festival Cap Go Meh ditiadakan. Sebagai gantinya, Pemkot Singkawang bersama panitia menghias kota dengan pernak-pernik lampion dengan tujuan agar suasana perayaan Imlek di Singkawang tetap gembira dan meriah. Belum diketahui bagaimana perayaan Cap Go Meh 2023 mengingat masa pandemi Covid-19 telah berlalu.

Fakta Unik Cap Go Meh

1. Festival Lampion

Festival lampion menjadi kegiatan identik yang wajib hadir dalam perayaan Cap Go Meh 2023. Ini terkait dengan sejarah Cap Go Meh dimana saat perayaannya di malam ke-15 setelah Imlek, lampu-lampu lampion akan dinyalakan sejak matahari telah terbenam hingga besok paginya. Hiasan pun akan dipasang untuk semakin menyemarakkan Cap Go Meh.

Di Indonesia, festival lampion ini juga banyak diadaptasi. Seperti di daerah pecinan di berbagai daerah, atau yang terbesar yakni di Singkawang.

2. Tarian Barongsai dan Liong

Dalam perayaan Cap Go Meh, ada pertunjukkan yang tak boleh ketinggalan yakni tarian Barongsai dan tarian liong (naga). Tarian ini menjadi hiburan bagi masyarakat yang merayakan Cap Go Meh saat ini. Hal ini pun masih berlangsung hingga kini, dimana perayaan Cap Go Meh kerap diisi dengan tarian barongsai dan liong. Selain itu ada juga pesta kembang api dan petasan yang membuat suasana semakin meriah dan semarak.

3. Hari Kasih Sayang

Ternyata perayaan Cap Go Meh di Tiongkok sering dijadikan momen untuk menunjukkan kasih sayang, sama halnya seperti Valentine Day dalam budaya barat.

Pada momentum Cap Go Meh, masyarakat mengambil kesempatan untuk menyatakan rasa kasih sayangnya pada pasangan atau keluarga di tengah sosialisasi bersama masyarakat.

4.Lontong Cap Go Meh

Di Indonesia, keluarga Tionghoa yang merayakan Cap Go Meh senang menyantap makanan bersama, salah satu masakan yang khas yakni Lontong Cap Go Meh. Ini adalah hidangan campuran yang telah berasimilasi dengan resep lokal Jawa. Lontong Cap Go Meh adalah bukti asimilasi budaya yang indah di Indonesia, yang terdiri dari banyak lauk pauk dan bahan dari adat Cina dan Jawa masing-masing, melambangkan kesenangan dan kenikmatan.

5. Kue Keranjang

Dalam budaya Tionghoa, kue keranjang disebut sebagai Nian Gao menjadi pertanda akan kesejahteraan dari tahun ke tahun. Kue berbahan dasar tepung ketan dan gula ini telah dinikmati sejak 3.000 tahun yang lalu dan masih disajikan hingga kini.

6. Onde-Onde

Adapun kudapan yang paling mudah ditemukan saat perayaan ini tiba yaitu onde-onde. Sajian yang terbuat dari tepung beras ketan ini terisi penuh oleh selai buah. Tidak jarang pula onde-onde punya isi cokelat, keju, serta kacang hijau.

7. Permainan Tebak-tebakan

Saat perayaan Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa, biasa bermain tebak-tebakan. Pertanyaannya berupa riddle atau teka-teki yang ditulis pada kertas untuk kemudian dilekatkan pada lampion.

Kalau tahu jawabannya, kamu tinggal mengambil kertas tersebut dan menemui si pembuat teka-teki. Jika benar, maka kamu akan diberi hadiah. Adapun tradisi ini sudah ada sejak zaman Dinasti Song (960-1279 M).

Itu dia sejarah Cap Go meh, tanggal pelaksanaan Cap Go Meh 2023 dan fakta-fakta menarik seputar Cap Go Meh yang perlu kamu tahu. Semoga membantu.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads