5 Fakta Insiden Berdarah Saat Atraksi Debus di Sukabumi

Round-Up

5 Fakta Insiden Berdarah Saat Atraksi Debus di Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 30 Jan 2023 08:15 WIB
Potongan video aksi debus diwarnai insiden berdarah di Sukabumi/Istimewa
Foto: Potongan video aksi debus diwarnai insiden berdarah di Sukabumi/Istimewa
Sukabumi -

Seorang pendekar debus berinisial R terluka terkena golok yang digunakannya saat atraksi di Sukabumi. Video atraksi debus berdarah itu pun beredar di media perpesanan.

Berikut rangkuman detikJabar mengenai 5 fakta atraksi berdarah debus di Sukabumi:

Pertunjukan untuk Perayaan Hari Jadi Ponpes

Informasi yang dihimpun detikJabar, atraksi debus itu berlangsung di sebuah pondok pesantren di Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Sabtu (28/1/2023). Pertunjukan debus itu digelar dalam rangka perayaan hari jadi pondok pesantren.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rekaman video berdurasi 48 detik itu terlihat seorang pemain debus berpakaian serba hitam dan ikat kepala menggunakan golok untuk unjuk bakat. Sebelum mengenai tubuhnya, dia mencoba menguji ketajaman golok itu dengan menebaskan ke batang daun pisang.

Atraksi berlanjut dengan menebaskan golok ke lengannya. Terlihat tak ada luka pada lengannya itu. Namun ketika ditebaskan ke bagian kaki kanan tiba-tiba pemain debus itu menghentikan aksinya. Dia juga langsung menutupi kaki yang terluka dengan tangan dan langsung mundur ke belakang.

ADVERTISEMENT

Bukan Pendekar Bagian Pertunjukan Debus

Pelatih silat Maung Bodas Sukabumi Asep Zenal Malik mengatakan pemain yang terluka itu disebut tak termasuk sebagai bagian dari pertunjukan. Menurutnya pemain menggunakan golok yang bukan miliknya sendiri.

"Ketika dia tampil ada kejadian yang tidak diharapkan. Sebenarnya itu bukan panggung dia, namun karena ingin tampil ia menggunakan senjata yang bukan pegangannya. Senjata itu punya pelatih, Kang Icut Matugeni. Jadi memang bukan pegangan beliau," kata Asep, Minggu (29/1/2023).

Gunakan Golok Orang Lain

Pelatih silat Maung Bodas Sukabumi Asep Zenal Malik mengungkapkan, R menggunakan golok yang bukan miliknya. Menurutnya, dalam dunia debus tak lazim menggunakan senjata orang lain, namun pria itu memaksakan kehendak dengan menyebut jika semua golok sama saja.

"Golok itu nggak diizinkan sama Pak Icut Matugeni (pelatih debus), hanya dia memaksa karena merasa bisa mengendalikannya senjata tersebut. Sebenarnya juga kalau acara-acara yang seperti itu harus senjata pegangan sendiri, bukan punya orang lain, kecuali memang sudah benar-benar menguasai senjata walaupun bukan pegangannya," kata Asep.

Atraksi Tanpa Izin Pelatih

Saat beraksi tanpa seizin pelatih debus, pria itu mengalami luka sobek pada bagian kaki kanan dan luka goresan kecil di lengannya. Dia mengatakan atraksi itu merupakan panggung tokoh kedua. Namun R masuk dan ingin berkolaborasi dengan pemain kedua. Menurutnya atraksi pendekar R dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu.

"Terjadi hal yang tidak diinginkan, kesalahannya itu adalah (dalam) satu panggung ada dua atraksi yang sebelumnya tanpa perencanaan. Panggung itu sebenarnya milik Pak Nurdin. Ketika kolaborasi itu terjadi, otomatis ada kontra," tuturnya.

Alami Luka Parah

Icut Matugeni selaku pelatih debus mengatakan luka yang dialami pemainnya itu disebut lumayan parah. Setidaknya ada dua luka sobek pada kaki dan goresan kecil pada tangan.

"Memang lukanya lumayan parah, tapi insya Allah sudah bisa diatasi, dengan ramuan hasil Pak Kyai juga alhamdulillah darahnya bisa langsung terhenti, dan terutama yang di tangan itu udah langsung kering. Tinggal yang di kaki karena sedikit dalam, insya Allah itu nggak bakalan apa-apa," kata Icut.

"Yang terpenting kami sudah melakukan pertolongan pertama dengan membalurkan ramuan ciptaan Pak Kyai kemudian dibalut dan tadi juga langsung bisa jalan lagi alhamdulillah," pungkasnya.

(ral/iqk)


Hide Ads