.webp)
Nasib tragis dialami Selvi Amalia Nuraeni, seorang mahasiswi Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur. Selvi menjadi korban tabrak lari. Akibat kecelakaan itu, nyawa Selvi tidak tertolong.
Insiden kecelakaan yang dialami Selvi diketahui terjadi pada Jumat (20/1/2023), Selvi yang ketika itu sedang mengendarai sepeda motor, melintas di Jalan Raya Bandung-Cianjur. Dia terlindas mobil dari arah berlawanan.
Dari informasi yang dihimpun, Selvi yang berkendara seorang diri sempat menabrak belakang angkutan umum yang berhenti mendadak di depannya. Tubuh Selvi pun tersungkur ke jalan. Sialnya, pada saat bersamaan, datang iring-iringan mobil polisi. Selvi pun terlindas mobil di urutan belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban sempat menabrak bagian belakang angkot, tidak kencang tetapi membuat korban terjatuh. Posisi sepeda motor jatuh ke kiri sedangkan tubuh korban terjatuh ke arah kanan," ujar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Rabu (25/1/2023).
Doni mengungkapkan, saat kejadian, Selvi meninggal di tempat kejadian setelah terlindas mobil yang menurut dia diduga ikut dalam iring-iringan polisi. Menurutnya, mobil yang melindas tubuh Selvi sempat dikejar oleh pengendara lain di lokasi. Namun justru mobil tersebut tancap gas.
"Sempat dikejar dan diberhentikan, isi mobil itu ada tiga orang. Laki-laki, perempuan dan seorang anak. Tapi kenapa dilepas lagi oleh yang mengejar tanpa mencatat tuntas identitasnya. Ini kita masih dalami," ungkapnya.
Saat ini polisi masih menelusuri identitas mobil yang melindas Selvi hingga meninggal dunia. Namun, Doni memastikan, mobil tersebut bukanlah mobil yang berasal dari iring-iringan mobil polisi.
"Dari keterangan saksi yang sudah diperiksa, diduga yang melindas Selvi ialah mobil Sedan berwarna hitam yakni mobil Audi tipe A8. Dan itu bukan bagian dari iring-iringan polisi," jelasnya.
Doni menjelaskan, dalam iring-iringan itu, tidak ada mobil polisi berwarna hitam seperti yang disampaikan oleh saksi. Sementara dari rekaman CCTV, mobil itu baru bergabung dengan iring-iringan di kawasan Tugu Lampun Gentur. Sedangkan iring-iringan, berangkat dari kawasan Ciloto.
"Jadi itu di luar dari iring-iringan. Memaksa masuk dan mengikuti iring-iringan mobil polisi. Itu mobil liar yang memaksa ikut. Karena terlihat mobil itu sempat tertinggal jauh namun kembali ngebut dan masuk ke bagian paling belakang iring-iringan," tegasnya.
Masih kata Doni, polisi sudah mengantongi ciri-ciri mobil yang melindas Selvi. Selain diketahui mereknya yakni Audi A8, di dalam mobil itu juga terdapat tiga orang penumpang yakni seorang pria, perempuan dan satu anak-anak.
Selain itu, Doni memaparkan jika diduga mobil tersebut menggunakan plat nomor palsu. Sebab setelah didapati nomor kendaraannya, diketahui bahwa plat nomor tersebut tidak terdaftar untuk mobil tersebut.
"Nopol yang digunakan diduga palsu, karena plat nomor itu yang bukan peruntukannya. Nopol itu bukan jenis Sedan Audi. Kami masih dalami kasusnya, dan kami lacak mobil tersebut. Tim gabungan dari Reskrim dan Lalu Lintas sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.
Tewasnya Selvi karena jadi korban tabrak lari ini juga mendapat sorotan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hal itu setelah seorang warganet di Twitter men-tag akun Kapolri dengan mengunggah tiga foto tentang Selvi.
Dalam unggahannya, akun Twitter @mazzni_gsp mengungkapkan jika Selvi meninggal dunia setelah tertabrak iring-iringan mobil polisi yang melintas.
"Almarhumah Selvi Amalia Nuraeni, Mahasiswi FH Unsur adalah korban tabrakan di Jl Raya Bandung. Selvi diduga tertabrak oleh ROMBONGAN PEJABAT TERAS KEPOLISIAN. Sampai sekarang PELAKU BELUM TERTANGKAP DAN KEPOLISIAN SETEMPAT TERKESAN MENUTUP-NUTUPI. #SolidaritasUntukSelvi," tulis @mazzni_gsp.
Kapolri pun langsung memberikan tanggapan terkait unggahan tersebut. Ia menyatakan akan segera melakukan penyelidikan terkait kejadian yang membuat Selvi meninggal dunia.
"Terima kasih informasinya. Saya cek segera ya," tulis Kapolri dalam Twitternya @ListyoSigotP.
