Respons Satpol PP soal Heboh Remaja Pacaran di Taman Dadaha Tasik

Respons Satpol PP soal Heboh Remaja Pacaran di Taman Dadaha Tasik

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 17 Jan 2023 16:01 WIB
Lokasi remaja pacaran di Taman Dadaha, Kota Tasikmalaya.
Taman Dadaha Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Tasikmalaya Budhi Hermawan mengaku menyesalkan beredarnya video yang menampilkan pasangan remaja berbuat tak senonoh di Taman Dadaha, Kota Tasikmalaya.

"Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Miris, ini merupakan fenomena yang harus disikapi, mengingat mereka masih pelajar dan di bawah umur sudah berani melakukan penyimpangan akhlak," kata Budhi, Selasa (17/1/2023).

Budhi mengatakan setiap hari pihaknya melakukan patroli di sejumlah titik ruang publik Kota Tasikmalaya. Bahkan patroli dilakukan tiga waktu dalam sehari. Siang, sore dan malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap hari kita patroli, termasuk ke Dadaha. Tiga kali sehari, siang, sore dan malam hari," kata Budhi.

Dia memaparkan patroli siang hari ditargetkan kepada pelajar yang membolos sekolah dan malah nongkrong di ruang publik.

ADVERTISEMENT

"Siang target kita pelajar yang membolos, termasuk yang pacaran seperti ini. Tindakan kami ketika menemukan pelajar seperti ini, maka akan kami amankan lalu diserahkan ke pihak sekolah untuk sama-sama diberi pembinaan," kata Budhi.

Kemudian patroli pada sore hari dilakukan karena di waktu tersebut dianggap jam rawan. "Kalau sore untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Jam pulang kerja atau terjadi peningkatan aktivitas di ruang publik," kata Budhi.

Sementara di malam hari, patroli menargetkan kegiatan penyakit masyarakat. Seperti minum minuman keras di tempat umum, geng motor termasuk pacaran yang melebihi batas.

"Kalau malam kita sisir remaja atau masyarakat yang mabuk-mabukan di ruang publik, termasuk muda-mudi yang pacaran melebihi batas waktu. Jadi kalau lebih dari jam 22.00 WIB, yang berduaan itu kami suruh pulang," kata Budhi.

Pihaknya juga langsung memberikan pembinaan di tempat terhadap remaja-remaja yang mayoritas di bawah umur yang melanggar aturan itu.

Intensitas temuan hasil patroli dikatakan Budhi cukup sering, nyaris setiap hari pihaknya memberikan teguran terhadap bentuk-bentuk penyakit masyarakat atau masalah sosial tersebut.

"Tadi malam pun kami temukan, ada dokumentasinya. Yang berduaan lebih dari jam 10 malam, kami pulangkan," kata Budhi.

Lebih lanjut Budhi mengatakan upaya patroli dan tindakan yang diambil merupakan bagian dari implementasi Perda Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tata Nilai Kehidupan Masyarakat yang Religius di Kota Tasikmalaya.

"Kalau payung hukum sudah ada dan jelas, ada Perda Tata Nilai. Upaya patroli dan lainnya yang kami lakukan selama ini juga bersandar kepada aturan tersebut," kata Budhi.

Dia mengatakan implementasi atau penegakan Perda Tata Nilai itu bukan sekedar tugas pemerintah, namun perlu dukungan masyarakat.

"Tentu kami butuh dukungan masyarakat, buktinya walau pun kami tiga kali sehari melakukan patroli. Masih saja ada yang luput dari pemantauan," kata Budhi.

(mso/mso)


Hide Ads