Tak ada makhluk di dunia ini yang memiliki 9 nyawa, tak terkecuali kucing yang kerap dijuluki hewan dengan sembilan nyawa. Namun yang menjadi hal menarik tentang mitos dan julukan kucing tersebut. Dari mana asal usulnya?
Mengutip dari detikEdu dari laman Pet Plan, tidak ada yang tahu siapa yang pertama kali menciptakan istilah kucing memiliki 9 nyawa. Kalimat tersebut telah ada sejak berabad-abad.
Bahkan, William Shakespeare menggunakan istilah itu dalam karyanya yang berjudul Romeo dan Juliet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, penyebutan 9 nyawa pada kucing terdapat di berbagai negara. Tiap negara memiliki jumlah yang bervariasi, seperti di Spanyol yang menyebut kucing punya 7 nyawa. Lalu ada juga di Turki dan Arab yang mengatakan kucing memiliki 6 nyawa. Namun, penyebutan 9 nyawa menjadi yang paling populer.
Istilah 9 nyawa diduga dari kucing yang bisa mendarat santai dan selamat meski jatuh dari ketinggian sekali pun. Dikutip dari CNN Indonesia, kucing memiliki gerak refleks yang membuatnya mampu mendarat dengan posisi tepat ketika terjatuh dari ketinggian. Kemampuan ini disebut dengan cat righting reflex.
![]() |
Nah, karena itu pula kucing dapat menurunkan risiko cedera ketika terjatuh. Secara sadar, hewan berbulu itu menggunakan teknik khusus untuk memastikan mereka mendarat dengan aman.
Jika diperhatikan, kucing melengkungkan punggung dan memutar tubuh sampai cakarnya menggores permukaan tanah. Refleks ini telah ada sejak kucing berusia dini, sekitar 6-9 minggu.
Teknik Mendarat dengan Perut
Selain gerak refleks, kucing juga memiliki teknik mendarat dengan perut. Jadi, ketika mereka terjatuh dari ketinggian, mereka justru menjadikan perut sebagai tumpuan alih-alih dengan cakarnya.
Walau kemampuan istimewa ini dimiliki oleh semua kucing, pemilik anabul tetap harus memperhatikan hewan kesayangannya apabila jatuh dari tempat yang tinggi.
Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Kenapa Kucing Sering Disebut Punya 9 Nyawa? Ini Alasannya
(yum/yum)