Merespons hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) memastikan permasalahan itu sekarang sedang dicari solusinya. Ia sudah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup Jabar supaya segera membereskan masalah tersebut.
"Ini kan selalu ada dinamika di banyak tempat, tentunya kita selesaikan di level antar wilayah. Nanti diberesin DLH," kata Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/1/2023).
Berdasarkan pantauan detikJabar pada Kamis (12/1/2023) kemarin, truk terparkir di pinggir jalan menunggu giliran membuang muatan sampah yang diangkut. RK memastikan permasalahan TPA Sarimukti selalu ada solusi penyelesaiannya.
"Ini kan pernah ada kejadian sebelumnya, dan selalu ada solusi," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, antrean truk pengangkut sampah di jalan utama menuju TPA Sarimukti. Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto mengatakan terhambatnya pembuangan sampah ke TPA Sarimukti sudah terjadi sejak sepekan yang lalu.
"Iya betul, jadi ada antrean truk untuk membuang sampah. Jadi sudah satu minggu yang lalu dan sampai sekarang ini memang masih ada antrean cukup panjang," ujar Riswanto saat ditemui di TPA Sarimukti.
Beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pembuangan sampah dan menimbulkan antrean itu di antaranya faktor alam seperti hujan deras yang terjadi beberapa pekan lalu.
"Jadi faktor alam, hujan besar terus menerus. Jadi jalan di area menuju curah (tempat menurunkan muatan) itu ambles. Jadi kendaraannya itu harus hati-hati," kata Riswanto.
Faktor lainnya, yakni akses di dalam area yang hanya dilapisi oleh batu-batu belah juga mengalami kerusakan karena terus digilas oleh kendaraan dengan bobot yang sangat berat.
"Jadi rencananya tahun ini diperbaiki, itu kondisinya jalannya kan dari batu-batu belah yang dipadatkan. Karena sering hujan dan sering dilewati truk yang berat kan lama-kelamaan permukaannya juga rusak, jalannya hancur," kata Riswanto.
Kerusakan akses di dalam area TPA Sarimukti itu diperparah dengan kerusakan alat berat untuk meratakan sampah yang diturunkan dari truk pengangkut. Saat ini pihaknya hanya punya beberapa unit alat berat yang beroperasi meskipun jauh dari kata ideal.
"Jadi kita ada alat berat buldozer yang rusak. Sekarang kita melakukan pelayanan menggunakan ekskavator saja dan itu kurang efektif. Akhirnya menyebabkan terhambat pembuangan sampah dan antrean," kata Riswanto. (ral/mso)