Hari Layang-layang Internasional 14 Januari 2023 dan 5 Fakta Menariknya

Hari Layang-layang Internasional 14 Januari 2023 dan 5 Fakta Menariknya

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 12 Jan 2023 11:00 WIB
Layang-layang sudah menjadi salah satu alat permainan masa kecil paling populer di dunia. Berikut deretan foto-foto festival layangan paling heboh.
Ilustrasi Festival Layang-layang Internasional (Foto: Getty Images)
Bandung -

Tanggal 14 Januari diperingati sebagai Hari Layang-layang Internasional. Biasanya peringatan Hari Layang-layang Internasional ini dirakayan dengan festival layang-layang internasional.

Banyak negara yang mengikuti festival layang-layang internasional, termasuk Indonesia. Festival Layang-layang Internasional 2023 akan dilaksanakan di Gujarat India.

Sejarah Hari Layang-layang Internasional

Dari situs National Today, Hari Layang-layang Internasional disebut berasal dari India dan populer di kota Ahmedabad di negara bagian utara Gujarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu di India, hanya bangsawan dan orang kaya saya yang bisa memiliki hobi menerbangkan layang-layang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, layang-layang kini telah berkembang menjadi festival yang terbuka untuk wisatawan mancanegara.

Hari Layang-layang Internasional memperingati transisi dari musim dingin ke musim panas, serta panen tanaman musim dingin yang akan datang. Layang-layang yang dikaitkan dengan perayaan melambangkan roh para dewa yang terbangun dari tidur musim dingin mereka.

ADVERTISEMENT

Dalam bahasa Hindi, festival ini dikenal dengan nama Uttarayan, sedangkan di daerah lain di India dikenal dengan nama Makar Sankranti.

Secara umum, layang-layang sederhana terbuat dari kertas warna-warni yang ringan dengan rangka bambu. Garis layang-layang sering kali dilapisi dengan campuran beras dan pecahan kaca untuk membantu 'pertarungan layang-layang'.

Festival Layang-layang Internasional

Hari Layang-layang Internasional biasa dirayakan dengan mengadakan Festival Layang-layang Internasional. Festival Layang-layang Internasional ini pertama kali diadakan pada 14 Januari 1989.

Dalam penyelenggaraan Festival Layang-layang Internasional, penerbang layang-layang akan berusaha memotong tali layang-layang penerbang layang-layang lainnya.

Saat festival ini berlangsung, langit akan dipenuhi layang-layang dan bahkan biasanya ada akrobat. Kemudian pada malam hari, layang-layang bercahaya yang dikenal sebagai 'tukkal' akan memeriahkan langit ditambah dengan pesta kembang api.

Tema Festival Layang-layang Internasional 2023

Dikutip dari situs Indian Express, Festival Layang-layang Internasional kembali diadakan tahun ini. Acara tersebut diselenggarakan pada:

Waktu: 8-14 Januari 2023
Lokasi: Ahmedabad, Gujarat, India
Tema: One Earth, One Family, One Future (Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan)
Peserta : Australia, Kanada, Prancis, Rusia, Jerman, Yunani, Israel, Mesir, Kolombia, Denmark, Selandia Baru, Indonesia, Italia, Meksiko, Afrika Selatan
Belgia, Bahrain, Irak, Malaysia.

7 Fakta Menarik Hari Layang-layang Internasional

Berikut ini sejumlah fakta menarik layang-layang yang dirangkum detikJabar dari berbagai suPenggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah diketahui sejak ratus tahun ke-18. Contoh yang sangat terkenal yaitu ketika Benjamin Franklin memakai layang-layang yang terhubung dengan kunci bagi menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.mber

1. Layang-layang Tertua Berasal dari Indonesia

Hingga tahun 1997, China dianggap sebagai penemu layang-layang pertama di dunia. Sebuah layang-layang Cina diperkirakan berusia 2800 tahun. Namun pada tahun 1997 Wolfgang, seorang penggemar dan ahli layang-layang kelas dunia dari Jerman, membantah klaim sebelumnya bahwa China dianggap sebagai penemu layang-layang pertama di dunia.

Berdasarkan penelitiannya, Wolfgang menyatakan bahwa Kagati Korope adalah layang-layang pertama di dunia, dan usianya sekitar 4.000 tahun, hanya jauh lebih tua dari layang-layang China yang katanya berumur 2.800 tahun.

Kaghati Kolope adalah layang-layang tradisional yang terbuat dari daun, layang-layang ini aslinya berasal dari Indonesia tepatnya dari Pulau Muna di Sulawesi Tenggara. Pada tahun 1997, pesona dan keindahan layang-layang dari tenggara Sulawesi ini muncul pada Festival Layang-layang Internasional yang diadakan di Prancis dan menjadi perbincangan hangat para pecinta layang-layang.

2. Pernah Dilarang di China dan Jepang

Terlepas dari sejarah dan budayanya yang kaya, menerbangkan layang-layang dilarang di Tiongkok selama Revolusi Kebudayaan. Faktanya, antara tahun 1966 dan 1976, siapa pun yang menerbangkan layang-layang di depan umum akan dihukum tiga tahun penjara dan harus menghancurkan layang-layang tersebut.

Berbeda dengan Cina, pemerintah Jepang melarang orang di tahun 1760-an. Diyakini bahwa orang lebih suka menerbangkan layang-layang daripada bekerja.

3. Jadi Alat Bantu Memancing

Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa lokasi di Indonesia ditemukan layang-layang yang digunakan sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa lokasi lain, layang-layang dipasangi jerat bagi menangkap kalong atau kelelawar.

4. Alat Bantu Penelitian Cuaca

Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah diketahui sejak ratus tahun ke-18. Contoh yang sangat terkenal yaitu ketika Benjamin Franklin memakai layang-layang yang terhubung dengan kunci bagi menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.

5. Layang-layang Terpanjang

Rekor layang-layang terpanjang di dunia saat ini adalah sepanjang 6.000 meter yang diterbangkan di Chongqing, China




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads