Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Rabu (11/1/2023). Dari mulai penangkapan ayah di Pangandaran yang membunuh bayinya, hingga Persib Bandung yang mengandaskan Persija Jakarta 1-0 di Stadion GBLA.
Tim detikJabar merangkum peristiwa di Jabar yang menggemparkan publik hari ini. Berikut peristiwa yang tengah ramai menjadi perbincangan publik di Jabar:
Polisi Tangkap Ayah Pembunuh Bayi
Polisi berhasil menangkap ayah pembunuh bayinya sendiri yang masih 8 bulan. Pelaku bernama Redi (23) ditangkap di sebuah hutan jati.
"Pelaku ditemukan dalam kondisi lemas dan tidak ada perlawanan. Karena diduga sudah tiga hari tidak makan nasi," kata Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus, Rabu (11/1/2023).
Luhut mengungkapkan pelaku kabur sejak Minggu (8/1/2023) usai menyiksa anaknya sendiri hingga tewas. Sebelum kabur pelaku sempat menguburkan anaknya.
"Pelaku diringkus di bawah pohon jati dengan posisi duduk dan kondisi badan lemas. Sebelum dibawa kami kasih minum terlebih dahulu lalu dibawa ke Polres di Parigi," katanya.
Pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan terharap pelaku. Dia juga tengah menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian bayi malang tersebut.
"Sebelum pemeriksaan kami akan cek kesehatan pelaku ke puskesmas terdekat agar bisa dicek kondisinya," kata Luhut.
Dia mengungkap akibat perbuatannya, pelaku terancam pasal 80 ayat 1 dan 3 UU Nomor 35 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dan atau Pasal 44 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
"Kami pastikan juga kondisi keterbelakangan mental pelaku," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Bayi berusia 8 bulan di Pangandaran ditemukan terkubur di samping kolam tambak udang milik warga setempat di Dusun Buniayu, Desa Kalangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Senin (9/1/2023).
Bayi itu diduga disiksa hingga dibunuh ayah kandungnya sendiri pada tiga hari lalu.
"Pembunuhan bayi berjenis kelamin laki-laki berusia 8 bulan itu diduga oleh ayah kandung atas pengakuan ibu korban," kata Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus, Senin (9/1/2023).
Ledakan di Sukabumi
Ledakan yang terjadi di Sukabumi diduga bersumber dari sebuah gubuk di tengah-tengah sawah. Gubuk yang berada di Kampung Lembur Huma, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi ini diduga tempat pembuatan petasan.
Pantauan detikJabar di lokasi, TKP ledakan itu tepat berada di dalam gubuk yang berdekatan dengan sawah dan kolam. Selain itu, terlihat bubuk mesiu dalam karung dan selongsong kertas petasan. Akibat kencangnya ledakan itu, kaca mushola yang berjarak 10 meter dari TKP pecah.
Salah satu warga, Jamaludin (63) mengatakan, ia mendengar suara ledakan dan langsung menuju lokasi kejadian. Menurutnya, lokasi ledakan itu tepat dengan lokasi pembuatan petasan
"Ada suara ledakan makanya lari ke sini. Sehari-hari tempat bikin itu (petasan). Sudah nggak kaget lagi, musibah aja. Namanya musibah nggak ada yang tahu," kata Jamaludin kepada detikJabar, Rabu (11/1/2023).
Menurutnya, beberapa tahun lalu juga terjadi peristiwa serupa sehingga ia tidak merasa kaget. "Ini kejadian tiga kali, bukan di sini doang," ujarnya.
Sementara itu, penyebab dari ledakan tersebut masih diselidiki. Tim Inafis Polres Sukabumi Kota sudah mendatangi lokasi untuk mengambil sampel.Pantauan detikJabar di lokasi, tim Inafis tiba sekitar dua jam setelah kejadian. Dengan peralatan lengkap, tim Inafis memasuki kawasan yang sudah dipasang garis polisi (police line).
Dengan menggunakan sarung tangan dan plastik ziplock, petugas memasukkan sisa-sisa selongsong yang sudah terbakar dan selongsong kosong. Mereka juga menemukan sebuah karung yang diduga berisi bubuk mesiu. Setelah memastikan bau bubuk tersebut, petugas memasukkan sebagian bubuk ke dalam plastik ziplock.
Kapolsek Kebonpedes Resor Sukabumi Kota Iptu Tommy Ganhany Jaya Sakti mengatakan, mulanya ledakan itu diketahui dari laporan warga masyarakat. Dia mengatakan, penyebab ledakan itu masih dalam penyelidikan.
"Kami dapat informasi dari masyarakat bahwa terjadi ledakan dan kami langsung mendatangi lokasi. Informasi tersebut kita masih terus melakukan penyelidikan, apa benar memang ada ledakan atau tidak kita masih terus melaksanakan pendalaman, dan kami sudah menghubungi jajaran dari inafis," kata Tommy.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Tommy, terdapat bangunan gubuk yang rusak parah. Selain itu, terdapat kertas koran dan bubuk petasan yang bertebaran di sekitar lokasi.
"Dugaan sementara, kita masih melakukan pendalaman karena ledakan itu bisa bermacam-macam apalagi di lingkungan masyarakat, kompor gas, petasan juga, bisa dari hal-hal apa saja yang menimbulkan ledakan. Makanya kita lakukan pendalaman dulu lebih lanjut, dan masih menunggu," ujarnya.
(sud/yum)