Perkampungan di Kabupaten Cianjur bernama Kampung Cikurutug sedang menarik perhatian. Sebuah video yang memperlihatkan beberapa warga sedang menandu jenazah sejauh 16 kilometer menjadi potret memprihatinkan kondisi perkampungan di Jawa Barat tersebut.
Cikurutug merupakan kampung yang berada di Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Di perkampungan ini, akses utamanya memang hanya mengandalkan jalan yang telah lama dibiarkan rusak plus sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Namun menariknya, Desa Mekarsari yang menaungi Kampung Cikurutug selama 3 tahun berturut-turut dinobatkan dengan status sebagai desa berkembang. Status ini diberikan berdasarkan penilaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Indeks Desa Membangun (IDM).
Dalam dokumen IDM yang diunduh detikJabar, Jumat (6/1/2023), Desa Mekarsari yang menaungi Kampung Cikurutug mendapat skor IDM 0,6486 pada 2020. Desa Mekarsari kemudian mendapat predikat sebagai desa berkembang dengan rangking ke 35.333 dari seluruh desa se-Indonesia.
Kemudian pada 2021, skor IDM Desa Mekarsari bertahan di angka 0,6486 dan masih berstatus sebagai desa berkembang. Namun, rangking secara keseluruhan turun ke posisi 40.212 dari jumlah desa se-Indonesia.
Hingga pada 2022 kemarin, Desa Mekarsari yang menaungi Kampung Cikurutug masih ditetapkan dengan status desa berkembang. Desa ini mendapat skor IDM 0,6581 dan menempati posisi ke-44.469 dari seluruh desa se-Indonesia.
Adapun penilaian yang membuat Desa Mekarsari dinobatkan menjadi desa berkembang karena berdasarkan indeks ketahanan sosial (IKS) desa ini mendapat skor 0,8743. Kemudian untuk indeks ketahanan ekonomi (IKE) dengan skor 0,4333 dan indeks ketahanan ekologi/lingkungan (IKL) dengan skor 0,6667.
Sebagaimana diketahui, potret memprihatinkan terjadi di Kampung Cikurutug, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Warga terpaksa menandu jenazah sejauh 16 kilometer lantaran di lokasi merupakan 'jalan neraka' mengingat aksesnya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Bukan hanya jalannya yang rusak, tetapi tidak ada jembatan membuat warga terpaksa menandu jenazah hingga warga sakit dari jalan utama menuju perkampungan di desa tersebut. Tak hanya itu saja, karena tak adanya akses jembatan, perjalanan menuju kantor Desa Mekarsari juga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
(ral/orb)