Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung mengalami kenaikan pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022, kasus DBD di Kota Bandung mencapai 6.947 pasien.
Dalam data yang diterima detikJabar, kasus DBD pada 2022 di Kota Bandung tertinggi terjadi pada Januari, yakni mencapai 1.225 pasien. Sedangkan, pada 2021, di bulan yang sama angka kasus DBD di Kota Bandung mencapai 177 pasien.
Pada 2022, angka kasus DBD menunjukkan tren penurunan setiap bulannya, dari awal hingga akhir tahun. Namun, kasusnya tetap lebih banyak dibandingkan 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Februari 2022, kasus DBD di Kota Bandung mencapai 73 pasien. Kemudian bulan berikutnya menurun. Tren penurunan berlanjut, pada November 145 kasus, dan Desember 25 kasus. Totalnya mencapai 6.947 kasus.
Sementara itu, pada 2021 total kasus DBD di Kota Bandung mencapai 3.743 pasien. Pemkot Bandung pun bakal menerapkan cara baru dalam menghalau DBD, yakni menggunakan bakteri wolbachia. Bakteri ini bakal ditanam ke tubuh nyamuk, imbasnya nyamuk tak produktif. Namun, waktu uji coba menggunakan wolbachia itu belum dipastikan.
"Kita evaluasi penerapan cara penanggulangan DBD, karena stagnan, keberhasilannya rendah. Setiap tahun kasus tinggi. Jadi, nanti menanamkan bakteri (wolbachia)ke dalam nyamuk, sehingga nyamuk tidak produktif, dan tidak bisa menularkan virus lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian, Kamis 95/1/2023).
Lebih lanjut, Anhar mengatakan penerapan wolbachia itu merupakan program dari Kementerian Kesehatan. Anhar mengaku siap untuk melakukan uji coba.
(sud/mso)