Upaya Pemkot Bandung Tekan Kasus DBD di 2023

Upaya Pemkot Bandung Tekan Kasus DBD di 2023

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 06 Jan 2023 02:30 WIB
macro of a tiger mosquito on skin. proboscis inserted ready to feed.Similar image:
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/flubydust).
Bandung -

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung mengalami kenaikan pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Pemkot Bandung bakal memanfaatkan bakteri wolbachia untuk mencegah penyebaran DBD.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan kasus DBD pada 2022 cenderung mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Dalam data yang diterima detikJabar, pada tahun 2021, kasus DBD di Kota Bandung mencapai 3.743 pasien. Sedangkan, pada 2022 mencapai 6.947 pasien.

"Yang bakal diterapkan di Kota Bandung adalah menggunakan teknologi baru, menggunakan (bakteri) wolbachia," ucap Anhar kepada detikJabar, Kamis (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anhar mengatakan Kota Bandung menjadi salah satu dari enam kota di Indonesia yang dipilih untuk menggunakan wolbachia sebagai penghalau DBD. Anhar mengaku belum mengetahui secara pasti cara baru ini bakal mulai diuji coba di Kota Bandung.

"Kita evaluasi penerapan cara penanggulangan DBD, karena stagnan, keberhasilannya rendah. Setiap tahun kasus tinggi. Jadi, nanti menanamkan bakteri (wolbachia)ke dalam nyamuk, sehingga nyamuk tidak produktif, dan tidak bisa menularkan virus lagi," kata Anhar.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Anhar mengatakan penerapan wolbachia itu merupakan program dari Kementerian Kesehatan. Anhar mengaku siap untuk melakukan uji coba.

"Di Jogja sudah diuji coba. Kasusnya menurun 60 persenan. Keterisian penderita DBD di RS menurun 70 persenan di Jogja," ucap Anhar.

"Kita masih menunggu dari pusat. Karena ini langsung dari Kemenkes dan sejumlah perguruan tinggi," kata Anhar menambahkan.

(sud/mso)


Hide Ads