Jabar Hari Ini: Ojol Geruduk Opang hingga Kaki Pembalap Remuk

Jabar Hari Ini: Ojol Geruduk Opang hingga Kaki Pembalap Remuk

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 03 Jan 2023 22:01 WIB
Driver ojol di Mapolsek Antapani.
Ojol Bandung geruduk opang (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Selasa (3/1/2022). Dari mulai balapan liar di Pantai Ujunggenteng Sukabumi yang memakan korban, hingga mayat di dalam septic tank di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Tim detikJabar merangkum lima peristiwa di Jabar hari ini:

Balap Liar di Pantai Ujunggenteng Memakan Korban

Seorang pembalap mengalami kecelakaan saat memacu motornya dalam balapan di trek Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Senin (2/1/2023). Kaki korban remuk sehingga terpaksa mendapat penanganan intensif di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video yang beredar, ada dua motor dengan joki alias pengemudi yang terpelanting dari atas motor. Saat itu, sejumlah peserta masih terlihat memacu motornya, balapan tetap berlangsung. Diketahui trek pantai itu hanya mengambil trek lurus lalu kembali ke garis awal.

Salah seorang korban yang awalnya terjatuh, terlihat berjalan kaki sampai kemudian pembalap lain datang dan langsung menabrak. Korban pun kembali terpelanting.

ADVERTISEMENT

"Pada waktu pemain jatuh, pas jatuh itu dia ketinggalan di belakang. Pas semua (pembalap lain) ke depan putar arah, yang si pihak korban bangun mau nyeberang," kata pria inisial U, warga yang melihat kejadian tersebut kepada detikJabar, Selasa (3/1/2023).

Saat itulah peristiwa nahas itu terjadi. Sepeda motor lain datang dengan kecepatan tinggi dan menghantam tubuh pengemudi yang sempat terjatuh.

"Pas (pengemudi yang jatuh) mau nyebrang, motor datang. Si joki (pengemudi yang jatuh) itu pas mau ke kiri, dia ngikutin ke kiri, ke kanan dia ngikutin ke kanan. Motor posisi sudah kencang, (akhirnya) ketabrak," jelasnya.

Menurut U, kegiatan balapan tersebut berbeda dengan balapan grass track lainnya. Karena pihak peserta maupun panitia harus menyesuaikan dengan kondisi alam. Bahkan jam dimulai yang seharusnya sekitar jam 09.00 WIB pagi justru molor cukup lama.

"Kemarin (saat) kejadian kelas metik, acara diumumkan jam 09.00 WIB harus sudah race, cuman tidak seperti grass track umumnya yang kalau race jam 13.00 WIB sudah ada semua. Kalau di pantai susah, jam 09.00 WIB grass track pantai susah, panitia ada, peserta belum ada datang. (Pukul) 11.30 WIB dimulai sampai jam 02.00 WIB udah tutup, karena air sudah pasang. Kalau di trek pantai itu panitia mengikuti alam," jelas U.

Informasi yang didapat detikJabar, korban yang mengalami insiden kecelakaan bernama Evan (38), warga Kampung Salakopi, Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade. Satu korban lainnya adalah Wely (35), warga Kampung Pojok, Desa Pasiripis, Surade.

Sebelumnya ditulis, Andi, salah seorang teman korban, juga membenarkan kejadian tersebut. Saat dikonfirmasi soal kondisi salah seorang korban bernama Evan, ia menyebut temannya itu mengalami remuk pada bagian kaki kirinya.

"Saya temannya, (Evan) mau dioperasi, kabar dari saudaranya mau dioperasi jam 16.00 WIB. Itu kakinya remuk, bukan patah, (Evan) yang jatuh pertama, sempat mau jalan, dia itu mau ke pinggir, ditabrak sama yang lain," cerita Andi.

Saat kejadian, Andi mengaku berada di lokasi. Namun ia tidak melihat langsung detail kecelakaan tersebut. Dari dua video yang beredar, ada salah satu video yang memperlihatkan korban akan diboyong tidak lama setelah kejadian. Andi membenarkan itu adalah Evan.

"Saya di lokasi, hanya nggak kelihatan begitu detailnya. Posisi Evan di pantai juga sadar (bahkan) ketika mau ke rumah sakit, hanya kakinya yang remuk. (Dalam video) iya itu Evan yang posisinya mau diangkat ke motor," tutur Andi.

Ojol Geruduk Opang di Bandung

Aksi geruduk tempat mangkal ojek pangkalan (opang) oleh ratusan pengendara ojek online (ojol) di kawasan Pasirimpun, Kota Bandung, Selasa (3/1/2022), berakhir damai.

Kapolsek Antapani Kompol Asep Muslihat mengatakan keputusan itu diambil setelah kedua pihak melakukan mediasi. Terdapat tuntutan yang diminta kedua pihak dalam kasus ini.

Pertama pihak ojol meminta tidak ada zona merah yang ada zona santun. Kedua, pihak ojol menginginkan mengantar tapi tidak menjemput. Ketiga, pihak opang meminta waktu untuk membicarakan keputusan ini selama dua hari dengan opang se-Bandung Timur, dan terakhir pihak ojol meminta mengenai persoalan ini ada solusi.

"Tentang regulasi aturan yang bisa menaungi di antara pihak-pihak ini, akan kami jembatani ke pihak yang berwenang," ujarnya seusai mediasi, Selasa (3/1/2023).

Asep mengatakan perselisihan antara kedua pihak dilatarbelakangi kesalahpahaman soal angkutan. "Tentang angkutan, ya makanya tadi mereka menyampaikan regulasi tentang aturan yang betul-betul bisa menaungi antara masing-masing pihak ini," katanya.

Sekadar diketahui, ratusan pengendara ojek online (ojol) geruduk tempat mangkal ojek pangkalan (opang) di kawasan Pasirimpun, Kota Bandung, Selasa (3/1/2023). Aksi ini buntut dari perselisihan driver taksi online dan opang yang terjadi pada Senin (2/1/2023).

Saat itu, taksi online tersebut dilarang masuk ke kawasan Pasirimpun. Padahal penumpang taksi online itu dalam kondisi darurat. Video perselisihan tersebut viral di media sosial dan membuat banyak driver ojol mendatangi Pangkalan Ojek Pasirimpun untuk mencari orang yang melarang taksi online masuk ke kawasan Pasirimpun.

Kapolsek Antapani Kompol Asep Muslihat mengatakan, sempat terjadi kesalahpahaman antara kedua pihak. Tapi kedua pihak sudah bertemu dan melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan di Mapolsek Antapani. "Kami mediasi antara kedua belah pihak, yang disampaikan masing-masing memang ada permasalahan, khususnya ojek pangkalan yang ada di wilayah Bandung Timur," kata Asep di Mapolsek Antapani.

Asep memastikan tidak ada benturan secara fisik antara keduanya dalam peristiwa hari ini. "Di antara kedua belah pihak alhamdulillah cooling down dan kedua (pihak) tidak ada persoalan fisik di lapangan," ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) Iyan Restu, mengatakan kedatangan ratusan driver ojol ini spontan tanpa ada yang mengomando. "Betul, itu karena memang ini betul spontanitas tidak ada yang mengomandoi karena ini masuknya ke media sosial, ke forum-forum makanya ini rasa solidaritas spontanitas," kata Iyan usai mediasi di Mapolsek Antapani, Selasa (3/1/2023).

"Kalau misal momen-momen seperti ini, ojol biasanya sigap atas dasar dorongan dirinya sendiri," tambahnya.

Iya membenarkan jika ada kesalahpahaman antara driver taksi online dengan oknum opang di Pasirimpun. "Ini ada miss (kesalahpahaman), sebetulnya permasalahannya ojek pangkalan tidak mempermasalahkan kemudian dari online itu memang tiba-tiba masuk dan kemudian tidak konfirmasi, tidak say hello lah atau tidak punten istilahnya pada etika budaya Sundanya tidak dipakai," ujar Iyan.

"Atau karena gempeur (takut) nggak tahu mungkin rurusuhan (buru-buru) atau lain sebagainya, sehingga tidak konfirmasi, tidak hello dulu ke para ojek pangkalan ini. Sehingga disetop lah dan terjadi semacam intimidasi," sambung Iyan.

Dua Nama Baru Persib

Persib Bandung masih belum menemukan pemain yang bisa direkrut pada jendela transfer tengah musim 2022/2023. Padahal pelatih Luis Milla sangat membutuhkan tambahan pemain, khususnya di sektor bek kiri.

Sebelumnya sejumlah nama muncul bakal menjadi opsi rekrutan Persib untuk posisi bek kiri. Mereka adalah Alwi Slamat (Persebaya Surabaya), Ardi Idrus (Bali United), Edo Febriansah (RANS Nusantara FC), hingga Septian David Maulana (PSIS Semarang).

Namun kabar terkini, Persebaya tak akan melepas sang kapten begitu saja. Kemudian Ardi Idrus dikabarkan justru akan dipinjamkan Bali ke klub lain. Edo juga masih belum ada kejelasan mengingat sang pemain masih fokus membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Sementara Septian David dipastikan tidak akan dilepas PSIS.

Namun ada satu nama lainnya yang juga dikabarkan sedang dipantau Persib. Dia adalah Yusuf Meilana, bek kiri Persik Kediri. Nama Yusuf juga santer dikabarkan bakal merapat ke Bandung.

Yusuf Meilana sendiri menjadi andalan Persik di sisi kiri. Bersama Macan Putih musim ini, Yusuf telah tampil sebanyak 16 kali dengan torehan 1 gol dan 1 assist.

Kondisi Persik yang sedang terpuruk di Liga 1 musim ini bisa dimanfaatkan Persib untuk merekrut pemain 24 tahun ini. Seperti diketahui, saat ini Persik ada di urutan ke-18 klasemen dengan 10 poin.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono juga mengungkapkan Persib masih belum mendapatkan pemain incarannya untuk mengisi posisi bek kiri.

"Belum dapet, kalau udah pasti diumumin," kata Teddy, Selasa (3/1/2023).

Teddy mengungkapkan jika tidak mudah mendapat pemain baru khususnya pemain lokal di jendela transfer tengah musim. "Ya gak tahu, kalau di pertengahan musim untuk dapetin pemain lokal saya rasa tidak mudah," ujarnya.

Di luar pemain-pemain tersebut, nama Saddil Ramdani juga dirumorkan bakal merapat ke Persib. Apalagi pemain Timnas Indonesia ini sedang tidak memiliki klub setelah kontraknya di klb Malaysia, Sabbah FA, tidak diperpanjang.

Namun Teddy juga enggan bicara lebih jauh soal rumor kedatanganSaddil di skuad Maung Bandung. "Belum tahu, belum mau ngomong," singkat Teddy.

Penyintas Gempa Cianjur Dapat Rp 1 Juta

Pemerintah Kabupaten Cianjur menggelontorkan dana sebesar Rp 14 miliar dari dana donasi untuk pembangunan hunian sementara (Huntara) penyintas gempa. Rencananya setiap keluarga akan mendapatkan Rp 1 juta untuk membangun tempat tinggal sementara, sebelum rumah mereka rampung diperbaiki.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan bantuan stimulan huntara tersebut diberikan untuk warga yang rumahnya rusak berat, sehingga terpaksa bertahan di pengungsian.

"Kita berikan bantuan berupa uang tunai untuk dibangun Huntara, jadi mereka tidak lagi tinggal di tenda komunal tapi lebih privat di tenda keluarga," ujar dia, Selasa (3/1/2023).

Menurut dia, bantuan yang diberikan senilai Rp1 juta per keluarga. Uang tersebut dinilai cukup untuk membangun hunian sementara dengan bambu sebagai penyangga dan tenda terpal sebagai dinding dan atapnya.

"Jadi nanti diberikan uangnya, kemudian oleh warga dibangun sendiri tendanya. Kalau yang bisa mengatur mungkin tendanya bisa besar, kalau yang tidak bisa kemunginan tendanya hanya cukup untuk tidur," ucap dia.

Herman mengatakan pihaknya masih mendata pengungsi yang belum mendapatkan bantuan huntara dari relawan atau organisasi lainnya.

"Yang diberi bantuan itu yang belum dapat huntara dari manapun, termasuk belum dapat tenda keluarga. Nanti yang mendata LO dari setiap dinas yang ditugaskan di setiap desa, supaya byname by address dan tepat sasaran," kata dia.

Sementara itu, Pejabat Pengelola Donasi Gempa Cianjur Komarudin, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan Rp 14 miliar yang bersumber dari dana donasi untuk pembangunan huntara.

"Nilai Rp 14 miliar itu berdasarkan data rumah rusak berat di Cianjur yakni sebanyak 14 ribu rumah. Tapi itu yang disiapkan, nanti penyalurannya disesuaikan hasil pendataan, mana yang belum dapat bantuan huntara atau tenda keluarga," ucap dia.

Mayat dalam Septic Tank Bukan Korban Pembunuhan

Polisi memastikan mayat pria yang tergeletak di dalam lubang septic tank di Kampung Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bukan korban pembunuhan.

"Bukan (korban pembunuhan), jadi dia terjatuh ke lubang karena epilepsi," ujar Kapolsek Batujajar Kompol Heru Rustiono saat dihubungi, Selasa (3/1/2023).

Heru mengatakan pihak keluarga menolak jasad korban atas nama Hendi itu dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Mereka menerima tewasnya Hendi sebagai musibah.

"Keluarganya menolak (diautopsi), jadi memang kata keluarga juga epilepsi. Kalau dari laporan Inafis tidak ada luka," ujar Heru.

Heru mengatakan korban kemungkinan terjatuh ke lubang tersebut pada malam hari. Sebab saat ditemukan lubang tersebut tertutup rimbun rerumputan.

"Jadi korban ini hilang 3 minggu dan baru ketahuan kemarin. Kemungkinan malam ya, karena kan nggak ada yang tahu. Lokasinya itu kan gelap dan penuh rumput lubangnya," tutur Heru.

Jasad korban yang berhasil dievakuasi pada Senin malam kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan.

Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Cibodas RT 02/08 Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, digegerkan penemuan sesosok mayat di lubang septic tank. Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan warga pada Senin (2/1/2023).

Saat ditemukan, kondisi kepala korban sisa tengkorak. Namun bagian tubuh lainnya masih utuh.

Sutisna, ketua RT setempat mengatakan ia menerima laporan dari warga soal penemuan mayat di lubang tersebut. Ia kemudian mengecek bersama warga lainnya.

"Awalnya itu saya terima laporan dari warga ada mayat di lubang septic tank. Ternyata setelah dicek sana sini, ada keluarganya. Beda RW, jadi lokasi mayat di RW 08, kalau dia warga RW 07," ujar Sutisna saat ditemui di lokasi kejadian.

Halaman 2 dari 2
(sud/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads