Kisah Badut Mario Bros, Sang Penghibur Pengendara di Lampu Merah Subang

Kisah Badut Mario Bros, Sang Penghibur Pengendara di Lampu Merah Subang

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Rabu, 04 Jan 2023 04:31 WIB
Badut Mario Bros.
Badut Mario Bros di Subang (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar).
Subang -

Panas terik tak menyurutkan semangat Kiki Febrianto (24). Dengan kostum badut Mario Bros dia tetap berusaha menghibur para pengendara di lampu merah Cilemari, Kecamatan Pagadeng, Kabupaten Subang.

Dimulai sejak siang hari, Kiki sibuk mempersiapkan kostum badut Mario Bros yang akan dikenakannya. Dirasa sudah siap, Kiki yang kini terlihat menyerupai seperti Mario Bros tersebut langsung bergegas menuju lampu merah.

Tepat pada posisi lampu berwarna merah, Kiki berjalan di tengah-tengah kendaraan yang sedang menunggu lampu hijau. Satu per satu kendaraan didatangi oleh Kiki untuk menyapa dengan melambaikan tangan kepada para pengendara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak sedikit para pengendara memberikan uang kepada Kiki. Terlebih saat terdapat anak-anak di dalam kendaraan mobil balik menyapa Kiki sembari memberikan uang.

Saat berbincang bersama detikJabar, Kiki mengaku sudah menjadi penghibur pengendara di lampu merah sejak dua tahun terakhir. Dia sebelumnya merupakan pengamen dan beralih profesi menjadi badut.

ADVERTISEMENT

"Awalnya mah saya pengamen sama di lampu merah Cilameri juga, cuman pengen mencoba jadi penghibur badut sejak tahun 2021 kalau nggak salah," ujar Kiki sembari menghelakan nafas karena kepanasan.

Kiki mengatakan, perjuangan untuk membeli kostum badut ini pun tidak mudah didapatkan. Dia rela mengumpulkan uang dari hasil ngamennya selama satu tahun serta menjual gitar kesayangannya untuk bisa membeli kostum badut tersebut.

"Allhamdulilah punya sendiri, beli sendiri waktu itu ditawarin satu juta setengah buat beli kostum badut, awalnya ada yang ngajak saya tertarik dan nyoba ngumpulin uang. Akhirnya selama satu tahun ngumpulin uang bisa kebeli juga kostumnya," katanya.

Dia pun terlihat tidak bisa menyembunyikan kondisi panas saat berada di dalam kostum badut Mario Bros tersebut. Sesekali, dia menepi ke warung yang berada di pinggir lampu merah Cilameri untuk sedikit menghirup udara bebas.

"Panas banget, jadi yah begini kerjanya kalau nggak kuat saya ke warung dulu beli minum sama buka kepala badutnya soalnya bukan cuman panas tapi berat juga," katanya.

Meski demikian tekad untuk menjalani kehidupan serta untuk membiayai keluarga kecilnya, kondisi panas maupun capai pun tidak terlalu dia rasakan. Kiki mengingat dalam benaknya terdapat kewajiban tanggung jawab yang harus dibiayai yang tak lain istri dan dua anaknya.

"Dinikmati saja pak, biar panas cape juga mau gimana lagi kebetulan saya sudah punya tanggung jawab keluarga kecil istri sama kedua anak saya," ungkapnya sambil berseri.

Dalam sehari, Kiki menuturkan bisa mendapatkan uang dari hasil menjadi badut penghibur sebanyak Rp 80-Rp 100 ribu. Namun, dia sedikit mendapatkan penghasilan lebih pada momen libur Natal dan tahun baru. Pasalnya, saat momen tersebut kendaraan terlihat padat di lampu merah Cilameri.

"Kalau hari-hari biasa paling bisa dapet Rp 80-Rp 100 ribu, cuman kalau kemarin sedikit lumayan bisa sampai Rp 100-Rp 150 ribu sehari, itu weekend soalnya kendaraan yang ngantre di lampu merah lebih banyak jadi saya bisa nyamperin satu-satu kendaraannya," tuturnya.

"Saya biasanya dari pagi sampai sore nanti sih ngehiburnya, kalau sore kebetulan suka hujan juga sama suka inget anak kadang-kadang hehe," ujarnya menambahkan.

(mso/mso)


Hide Ads