Ilmuwan Ungkap Penyebab Banyak Lumba-lumba 'Bunuh Diri'

Kabar Internasional

Ilmuwan Ungkap Penyebab Banyak Lumba-lumba 'Bunuh Diri'

Tim detikInet - detikJabar
Senin, 02 Jan 2023 03:00 WIB
Foto Lumba-lumba yang identik dengan Pantai Lovina di Bali Utara
Ilustrasi lumba-lumba (Foto: Ronald Pang/d'Traveler)
Jakarta -

Studi terbaru berhasil mengungkap misteri kematian lumba-lumba yang terlihat seperti 'bunuh diri' dan terdampar massal tak berdaya di pantai.

Dilansir detikInet, dalam penelitian baru menunjukkan bahwa lumba-lumba yang terdampar kemungkinan karena pemimpin kelompok mereka menderita demensia.

Dalam riset yang diterbitkan di European Journal of Neuroscience, para peneliti memeriksa otak 22 lumba-lumba yang terdampar di pantai Skotlandia dan menemukan bahwa empat di antaranya menunjukkan tanda-tanda Alzheimer seperti yang terdapat pada pasien manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paling menonjol di antara tanda-tandanya adalah adanya apa yang disebut sebagai plak amyloid-beta, yang diyakini menyebabkan atau setidaknya jadi gejala Alzheimer mematikan dan sejauh ini masih kurang dipahami.

"Ini adalah temuan signifikan yang menunjukkan, untuk pertama kali, bahwa patologi otak lumba-lumba yang terdampar serupa dengan otak manusia yang kena penyakit Alzheimer," kata Mark Dagleish, ahli patologi University of Glasgow yang memimpin penelitian itu.

ADVERTISEMENT

Pada manusia, Alzheimer merupakan penyakit yang biasanya menyerang manusia yang lebih tua berupa gangguan neurodegeneratif dengan gejala seperti kehilangan ingatan dan pelupa. Tapi Dagleish memperingatkan agar tak begitu saja membandingkan antara gejala manusia dan lumba-lumba.

"Meski menggoda untuk berspekulasi bahwa mereka mungkin juga menderita defisit kognitif terkait penyakit Alzheimer pada manusia, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi," cetusnya yang dikutip dari Futurism.

Penelitian ini sekaligus menguatkan teori jika lumba-lumba merupakan hewan sosial dan hidup berkelompok serta mematuhi pemimpinnya.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads