Menuntaskan masalah sampah di Kota Tasikmalaya menjadi salah satu resolusi kinerja Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah pada tahun 2023 ini.
Masalah penanganan sampah hingga saat ini masih menjadi persoalan penting yang belum ditangani dengan baik. Saat ini menemukan tumpukan sampah di Kota Tasikmalaya adalah hal yang sangat mudah.
Tumpukan sampah di pinggir jalan yang lama-lama berubah menjadi tempat pembuangan sampah sementara banyak dijumpai, baik di jalanan protokol hingga di jalan-jalan permukiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan di 2023 kita bisa menangani permasalahan sampah di Kota Tasik ini. Sehingga Tasik sebagai kota resik bisa terwujud kembali," kata Cheka, Sabtu (31/12/2022).
Cheka mengatakan beberapa upaya sudah dilakukan untuk kesuksesan menjadikan Tasik Kota Resik, salah satunya membentuk Satgas Tasik Resik. "Kemarin kita bentuk Satgas Tasik Resik, yang melibatkan semua stake holder. Kita langsung turun ke lapangan melakukan penutupan 52 titik TPS liar. Alhamdulillah sekarang sudah bersih," kata Cheka.
Dia juga berharap dukungan masyarakat untuk tak lagi membuanh sampah di TPS liar tersebut. Dia mengatakan pada tahun 2023 ada upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menangani sampah di Tasikmalaya. Satu yang paling krusial adalah penambahan kontainer pengangkut sampah termasuk penambahan jumlah petugas.
"Mudah-mudahan di tahun 2023 kita bisa koordinasikan, yang pertama itu kan yang paling krusial kontainer untuk tempat pembuangan sampah. Nanti ketika sudah ada kontainer kan tinggal diambil oleh petugas," kata Cheka.
Mengenai dukungan anggaran untuk menyelesaikan masalah sampah, Cheka mengatakan urusan penanganan sampau bukan hanya kewajiban Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan saja, melainkan semua instansi terutama kecamatan dan kelurahan. Sehingga di tahun 2023 Pemkot akan memberikan anggaran untuk Kelurahan untuk penanganan sampah.
"Sampah bukan hanya urusan Dinas LH, tapi kelurahan juga harus aktif. Mengenai dukungan anggaran pun kita siapkan di APBD 2023, detailnya bisa ditanya ke TAPD (tim anggaran pemerintah daerah)," kata Cheka.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim membenarkan Pemkot Tasikmalaya akan menaruh perhatian khusus terhadap masalah penanganan sampah ini. Alokasi anggaran penanganan sampah pun akan diberikan ke kelurahan.
"Mengenai dukungan anggaran kita sudah alokasikan, tidak hanya di dinas terkait tapi juga pihak kelurahan akan dilibatkan dan diberi anggaran," ujar Aslim.
Selain itu, Aslim mendorong agar Pemkot bisa mengakses bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi untuk mendapatkan sarana prasarana pendukung. "Kita kan kekurangan armada dan lainnya, Pemkot sedang mengupayakan ya mudah-mudahan dapat bantuan," kata Aslim.
Aslim mengakui bagian tersulit dari penanganan sampah adalah mengubah perilaku dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. "Itu memang bagian tersulitnya, tapi kita harus terus berusaha. Terus diingatkan, terus diimbau," ucap Aslim.
Pembentukan Satgas Tasik Resik pun diapresiasi Aslim, dia berharap satgas ini bisa efektif dan berkelanjutan, alias tidak hanya sebatas seremonial. "Kemarin Satgas Tasik Resik bergerak, itu kan 52 TPS liar langsung ditutup. Saya apresiasi, bagus," pungkas Aslim.
(iqk/orb)