Selama sepekan suhu di Kota Bandung terasa lebih dingin dari biasanya. Kondisi ini rupanya disebabkan adanya cuaca ekstrem yang melanda kebanyakan wilayah di Indonesia, tanpa terkecuali di Kota Bandung.
Dalam keterangan yang diterima detikJabar, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kota Bandung Teguh Rahayu memastikan adanya cuaca ekstrem selama Nataru 2022-2023. Dalam data yang dirilis oleh BMKG, cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga 6 Januari 2023 mendatang.
Lebih lanjut, ia memaparkan, cuaca ekstrem yang terjadi pada Nataru 2022-2023 dipicu masih aktifnya Monsun Asia dan masih teridentifikasinya seruak dingin dan arus lintas ekuator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Termasuk juga masih aktifnya MJO + Kelvin + Rosby dan pola tekanan rendah Ex-Siklon Tropis Ellie di Australia.
Teguh mengungkapkan selama sepekan ke depan (periode 30 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023), wilayah Jawa Barat masuk ke dalam status siaga dalam prakiraan berbasis dampak hujan lebat. Potensi hujan lebat ini juga disertai cuaca ekstrem dan angin kencang.
Sebagai informasi tambahan, data BMKG juga menyampaikan ada awan cumolonimbus dengan presentase cakupan 75% selama 30 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023. Hal ini terkait potensi cuaca penerbangan secara umum.
Sementara itu, seorang warga Hendra mengaku suhu di Kota Bandung terasa lebih dingin dalam beberapa hari belakangan. Bahkan, menurut aplikasi cuaca di gawai, suhu mencapai sekitar 20 derajat celsius di Bandung. "Iya terasa dingin, kadang saya pakai jaket dua kalau berpergian," ucap Hendra warga Ujung Berung, Sabtu (31/12/2022).
Senada juga disampaikan Hanifah warga Kecamatan Rancasari. Hanifah mengaku suhu di Kota Bandung tidak seperti biasanya, Ia menduga karena musim hujan.
"Ya lagi musim hujan juga sih, terus juga kan katanya di wilayah lain ada cuaca ekstrem," ucap Hanifah.
(sud/mso)