Amblesnya Jalan Nasional di Lokasi Pergerakan Tanah Sukabumi

Akses jalan raya Nasional, Cibadak-Palabuhanratu ambles pada Rabu (28/12/2022) malam. Saat ini, warga yang berada di sekitar lokasi terpaksa melakukan buka-tutup jalan untuk menghindari kemacetan.

Informasi dihimpun detikJabar, amblesnya jalan itu sebelumnya hanya berupa retakan kecil yang memanjang mulai dari bahu hingga badan jalan pada Maret 2022 lalu. Beberapa minggu yang lalu, pihak Kementerian PUPR selaku pengelola jalan melakukan penambalan.

"Untuk amblasan jalan itu tadi malam amblas, sekarang mungkin hampir setengah meter, itu ruas jalan nasional, sementara ini buka tutup saja," kata ME Zailani, Kades Pasirsuren kepada detikJabar, Kamis (29/12/2022).

Dia menyesalkan upaya antisipasi yang tidak maksimal tersebut. Sejak awal ia sudah meminta agar retakan dan amblesan sebelumnya dipadatkan.

"Itu diperbaiki hanya dari ujung ke ujung saja hanya ditambal dikira saya mau di urug ternyata hanya ditambal saja, oleh PUPR. Saya juga sempat minta dibuatkan drainase agar air bisa mengalir, tapi nyatanya tidak dilakukan," ucapnya.

Pantauan detikJabar, sejumlah warga terlihat mengatur kendaraan yang melintas dari dua arah untuk bergantian melintas. Amblesan jalan terlihat ekstrem sehingga membuat tanjakan kecil yang berbahaya jika dilintasi dengan kecepatan tinggi.

"Tadi kendaraan saya sempat mentok, karena amblasannya ekstrem. Kalau kondisi begini harapannya segera diperbaiki, karena sebentar lagi mau tahun baru bakalan banyak kendaraan yang akan berwisata melintasi jalan ini," kata Dikky, salah seorang pengendara mobil yang melintas.

Dari arah Cibadak atau Sukabumi, amblesan itu berada di kiri jalan. Diketahui selain jalan, rumah-rumah warga yang berada di sekitar lokasi juga porak poranda karena bencana pergerakan tanah. Selain amblas, terdapat retakan memanjang di lokasi tersebut.

Lokasi amblesan tanah berada sejauh 23 kilometer dati pusat kota Palabuhanratu, dengan jarak tempuh sekitar 12 kilometer. "Harusnya segera diperbaiki, pasti bakalan macet parah kalau dibiarkan," ujar Dikky.