Dikutip detikNews dari AFP, Selasa (27/12/2022) petugas tanggap darurat di New York, bergegas untuk menyelamatkan penduduk yang terdampar yang disebut pihak berwenang 'salju abad ini' pada Senin (26/12) kemarin.
Sekitar 25 orang tewas di negara bagian itu, dan menyebabkan kekacauan. Selain itu, kondisi badai salju juga terus terjadi di beberapa bagian Timur Laut AS.
Baca juga: Koleksi NFT Donald Trump Laku Keras! |
Sisa cuaca ekstrem yang melanda negara itu selama beberapa hari masih terjadi dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas, penundaan perjalanan hingga setidaknya 47 kematian di sembilan negara bagian.
Sedangkan di negara bagian New York, pihak berwenang menggambarkan kondisi yang ganas, terutama di Buffalo, dengan pemadaman listrik selama berjam-jam.
Warga yang tewas ditemukan di dalam kendaraan dan di bawah gundukan salju. Personel tanggap darurat pergi dari mobil ke mobil untuk mencari lebih banyak pengendara baik hidup atau mati.
Badai salju yang ganas, angin menderu dan suhu di bawah nol memaksa pembatalan lebih dari 15.000 penerbangan AS dalam beberapa hari terakhir. Termasuk setidaknya 2.600 pada hari Senin, menurut situs pelacakan Flightaware.com.
Wilayah Buffalo, menjadi kota paling parah dilanda badai, dan banyak ditemukan mayat terkubur di bawah salju. Kota itu memang tak asing dengan cuaca ekstrem saat musim dingin.
"Tentu saja ini adalah badai salju abad ini," kata Gubernur Kathy Hochul kepada wartawan.
"Terlalu dini untuk mengatakan ini sudah selesai," katanya.
Hochul menuturkan, beberapa kota di New York bagian barat dilanda 30 hingga 40 inci (0,75 hingga 1 meter) salju dalam semalam.
Layanan Cuaca Nasional memperkirakan hingga 14 inci lagi pada hari Senin di samping beberapa kaki yang telah membuat kota terkubur salju, dengan para pejabat berjuang untuk membuat layanan darurat kembali aktif.
Sementara itu Eksekutif Kabupaten Erie Mark Poloncarz mengatakan, dalam jumpa pers bahwa dia "patah hati" saat melaporkan jumlah kematian terkait badai salju telah meningkat menjadi 25 di seluruh wilayah.
Poloncarz mengatakan jumlah kematian Erie kemungkinan akan melampaui badai salju Buffalo yang terkenal pada tahun 1977, ketika hampir 30 orang meninggal.
"Kami memperkirakan akan ada lebih banyak kematian akibat badai yang sedang berlangsung," tambahnya.
Dengan perkiraan lebih banyak salju dan sebagian besar Buffalo tidak dapat dilewati dan dia bergabung dengan Hochul untuk memperingatkan penduduk agar bersembunyi dan tetap di tempat.
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Badai Salju Terparah Abad Ini: Tewaskan Sekitar 50 Orang di AS (wip/yum)