Jejak Kepasrahan Ridwan Kamil Lepas Eril di Aare

Year in Review 2022

Jejak Kepasrahan Ridwan Kamil Lepas Eril di Aare

Yudha Maulana - detikJabar
Selasa, 27 Des 2022 08:40 WIB
Kolase Keluarga Ridwan Kamil Sungai Aare
Kolase Keluarga Ridwan Kamil Sungai Aare (Foto: kolase foto @emmerilkahn dan Twitter Atalia)
Bern -

Sungai Aare yang terletak di Bern, Swiss terkenal dengan airnya yang sebening kaca. Namun di balik kemolekan itu, tampak seorang ayah yang risau di tepian Aare.

Sang ayah menyusuri tepian sungai dengan berbekal sebatang kayu. Matanya awas memperhatikan setiap gerak-gerik Aare, sungai indah yang menghanyutkan putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz pada Mei-Juni 2022.

Sang ayah yang tak lain Ridwan Kamil turun langsung bersama kepolisian Bern mencari keberadaan sang buah hati di Aare. Usai satu pekan pencarian intensif dan konsultasi dengan ulama, akhirnya keluarga pasrah dan mengikhlaskan kepergian Emmeril alias Eril.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu bentuk kepasrahan pria yang akrab disapa Kang Emil itu dalam menerima takdir, adalah dengan mengumandangkan azan di tepi Sungai Aare.

Lokasi Ridwan Kamil mengumandangkan Azan di tepi Sungai AareLokasi Ridwan Kamil mengumandangkan Azan di tepi Sungai Aare Foto: Kolase detikJabar (google Earth/Ridwan Kamil)

Berdasarkan penelusuran detikJabar, lokasi Kang Emil mengumandangkan azan di Uferweg di barat daya Taman Botani Universitas Bern (Botanical Garden of the University of Bern).

ADVERTISEMENT

Lokasi itu terlihat dari video yang diunggah Kang Emil, terlihat pada video tersebut sebuah menara yang teridentifikasi merupakan Blutturm Bern (Blood Tower atau menara darah) di tepi Sungai Aare.

Menara pertahanan yang dibangun sekitar tahun 1468 hingga 1470 itu terletak terletak di jembatan Lorraine, dekat LorrainebrΓΌcke. Kini bangunan itu menjadi aset daerah regional pemerintah setempat yang berharga.

Usai mengumandangkan azan, terlihat Kang Emil juga memimpin salat gaib di tepi Sungai Aare bersama rombongan keluarga dan perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern. Lokasi ritual itu dilaksanakan di Gaskessel Bern yang menjadi salah satu pusat remaja dan kebudayaan tertua di Eropa.

Lokasi salat gaib Ridwan KamilLokasi salat gaib Ridwan Kamil Foto: Kolase detikJabar (Google Earth/dok Humas Jabar)

Lokasi Gaskessel ini sekitar 2,3 KM dari Blutturm Bern, jaraknya bila ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit via Sulgeneckstrasse. Sedangkan, dengan memakai kendaraan roda empat jaraknya sekitar 4,2 KM dengan memutar jalur via route 12, namun waktu tempuhnya lebih cepat sekitar 12 menit.

Keberadaan Kang Emil di sana teridentifikasi dari sebuah jembatan MonbijoubrΓΌcke dan beberapa deret bangunan di jalan Dalmaziquai. Selain itu, salah seorang warganet bernama Gabor Hetey, ia memotret dengan menggunakan kamera 360 derajat. Terlihat juga deretan bebatuan berbentuk kotak di pinggir sungai Aare di Gaskessel.

Terakhir, Kang Emil juga melarungkan beberapa tangkai bunga di Sungai Aare. Diperkirakan, lokasinya beberapa langkah ke arah selatan dari lokasi salat gaib. Hal itu terlihat dari bentuk bangunan berwarna putih yang terlihat pada foto yang dibagikan humas Jabar beberapa waktu lalu.

Lokasi Ridwan Kamil larungkan bunga di Sungai AareLokasi Ridwan Kamil larungkan bunga di Sungai Aare Foto: Kolase detikJabar (Google Earth/dok Humas Jabar)

Dalam foto melarungkan bunga, tampak Ridwan Kamil didampingi oleh istrinya Atalia Praratya dan anak perempuannya Zara. Masih tampak ekspresi sedih dari rona wajah mereka, tetapi gestur dari Atalia yang menyentuh punggung Ridwan Kamil seolah berbicara untuk saling menguatkan diri.

Pesan Menyentuh Ridwan Kamil

Kang Emil juga menuliskan pesan menyentuh berisi kepasrahannya dalam menerima takdir ilahi. Tulisan itu ia unggah dalam akun media sosialnya.

Wahai Sungai Aare,

Sebagai sesama mahluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu.

Sudah kukumandangkan adzan terbaikku dihadapanmu..
Bahagiakan dia dalam keindahanmu.
Selimuti dia dalam kehangatanmu.
Lindungi dia dalam kemegahanmu.
Sucikan dia dalam kejernihanmu.
Jadikan doa-doa kami menjadi cahaya penerang jasad syahidnya di dasarmu.

Engkau sudah ditakdirkan sebagai tempat terindah dan terbaik baginya untuk bertemu dengan pemilik sejatinya, Allah SWT.

Berjanjilah padaku, wahai Sungai Aare.

***

Innalilahi wainna illaihi rajiun,

Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz.

Mohon dimaafkan, jika semasa hidupnya ada kekhilafan dan kesalahan.

Kami sekeluarga sudah kembali ke tanah air dan akan melaksanakan doa bersama bada zuhur dan bada ashar, besok Sabtu bagi yang berkenan di kediaman Gedung Pakuan Bandung.

Hatur nuhun.

*pencarian jasad Eril akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Selanjutnya Emmeril Ditemukan

Emmeril Ditemukan

Walau dibalut duka, kegundahan Kang Emil dan keluarga sedikit terobati. Sebab, Emmeril Kahn Mumtadz ditemukan setelah dua pekan hilang.

Tubuh tak bernyawa itu itu ditemukan seorang guru di bendungan Engehalde yang berada di Bern, Swiss pada Rabu (8/6/2022) pagi. Aare sempat membawa tubuh Emmeril 3,2 KM dari titik terakhir terlihat.

Kabar itu dikonfirmasi kepolisian Bern seperti dikutip detikJabar dari laman resmi kepolisian setempat (https://www.police.be.ch/).

"Pada hari Rabu, 8 Juni 2022, sesaat sebelum 06:50, polisi wilayah Bern dilaporkan bahwa seorang pria tak bernyawa tergeletak di air di bendungan Engehalde di Bern," demikian dalam laporan tersebut.

Aliran sungai dari titik Emmeril Kahn hilanga ditemukan di EngehaldeAliran sungai dari titik Emmeril Kahn hilanga ditemukan di Engehalde Foto: Google Maps

Tim ahli dari kepolisian maritim Bern menemukan Eril pada cekungan bendungan, kemudian melakukan evakuasi. Polisi pun memastikan bahwa, sosok tersebut sudah tak bernyawa ketika ditemukan.

"Hanya bisa dipastikan bahwa pria itu sudah tidak bernyawa," tulis kepolisian Bern.

Ridwan Kamil dan keluarga pun kembali ke Bern untuk menjemput jenazah Eril. Setelah itu, Gedung Pakuan dibuka selama sepekan lebih dan membiarkan warga untuk bertakziah di sana.

Halaman 2 dari 2
(yum/yum)


Hide Ads