Ilmuwan Temukan Planet Lain yang Dianggap Layak Huni Manusia

Kabar Internasional

Ilmuwan Temukan Planet Lain yang Dianggap Layak Huni Manusia

Tim detikEdu - detikJabar
Senin, 26 Des 2022 23:00 WIB
Badan Antariksa Eropa Umumkan Misi Baru untuk Temukan Planet Mirip Bumi
Ilustrasi Badan Antariksa Eropa Umumkan Misi Baru untuk Temukan Planet Mirip Bumi. (Foto: DW (News))
Jakarta -

Para ilmuwan menemukan adanya dua planet yang menyerupai bumi dan layak dihuni manusia. Planet yang baru ditemukan mengorbit bintang GJ 1002. Bintang ini berjarak kurang dari 16 tahun cahaya dari Matahari dan berada di zona kelayakhunian.

Dilansir detikEdu, para ilmuwan menemukan dua planet baru tersebut lewat instrumen bernama Carmenes dan Espresso, planet ini terlihat dekat dengan Matahari. Dua planet ini sama-sama membutuhkan waktu 10 hari untuk mengorbit GJ 1002b. Sedangkan untuk bintang GJ 1002c membutuhkan lebih dari 21 hari.

"GJ 1002 adalah bintang kerdil merah, dengan massa hampir seperdelapan Matahari. Bintang ini cukup sejuk dan redup. Artinya, zona kelayakhuniannya sangat dekat dengan bintang tersebut," jelas Vera MarΓ­a Passegger penulis artikel dan peneliti Instituto de AstrofΓ­sica de Canarias (IAC) dalam laman Science Daily.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedekatan bintang tersebut dengan Matahari menunjukkan bahwa kedua planet tersebut memiliki atmosfer yang sangat baik. Dalam artikel berjudul Two temperate Earth-mass planets orbiting the nearby star GJ 1002 yang diterbitkan di Jurnal Astronomy & Astrophysics itu, belum ditentukan nama dari planet temuan ini.

Penemuan tersebut dilakukan selama kolaborasi antara konsorsium dari dua instrumen Espresso dan Carmenes. GJ 1002 diamati oleh Carmenes antara 2017 dan 2019, dan oleh Espresso antara 2019 dan 2021.

ADVERTISEMENT

"Karena suhunya yang rendah, cahaya tampak dari GJ 1002 terlalu redup untuk mengukur variasi kecepatannya dengan sebagian besar spektrograf," kata Ignasi Ribas, peneliti di Institute of Space Sciences (ICE-CSIC) dan direktur Institut d 'Estudis Espacials de Catalunya (IEEC).

Carmenes memiliki kepekaan terhadap berbagai panjang gelombang inframerah dekat. Ia juga lebih unggul daripada spektograf lain dalam mendeteksi variasi kecepatan bintang. Digabungkan dengan Espresso dan kekuatan pengumpulan cahaya dari teleskop VLT 8m di ESO memungkinkan pengukuran dilakukan dengan akurasi hanya 30 cm/detik.

Artikel ini telah tayang di detikEdu. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads