Fakta di Balik Insiden Eks Asisten Panji Meninggal Dipatuk King Kobra

Round-up

Fakta di Balik Insiden Eks Asisten Panji Meninggal Dipatuk King Kobra

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 22 Des 2022 09:00 WIB
Alprih Priyono
Alprih Priyono (Foto: Istimewa/Instagram pribadi Alprih)
Bandung -

Alprih Priono (26) meninggal dunia setelah dipatuk Baby King Kobra. Pria yang pernah menjadi asisten Panji Petualang ini tak terselamatkan meski sempat diberi serum antibisa ular di rumah sakit.

Berikut rangkuman detikJabar seputar fakta terkini mengenai meninggalnya Alprih setelah dipatuk bayi king kobra:

Hendak Rescue Ular yang Dimainkan Remaja Lelaki

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mochamad Shidiq Syaeful Rachman (30) mengisahkan ketika sang sahabat dipatuk ular di gang tempatnya tinggal, tepatnya di Gang Lipur, Kecamatan Cikole, Sukabumi. Saat itu, Alprih melihat remaja laki-laki memainkan king kobra dalam status WhatsApp.

Kemudian, Alprih mengajak remaja tersebut untuk bertemu. Ia ingin me-rescue ular itu karena memang berbahaya jika dimainkan seseorang.

ADVERTISEMENT

"Tiba-tiba ada snap WA di statusnya Alprih ngelihat anak kecil main ular, Alprih marahin anak itu terus Alprih niatnya nge-rescue," kata Shidiq kepada detikJabar, Rabu (21/12/2022).

Tak Bawa Alat Safety saat Rescue Baby King Kobra

Setiba di Gang Lipur, Alprih melihat anak tersebut membawa bayi king kobra dalam paper bag. Seketika dia langsung memarahi anak tersebut dan mengambil ular tersebut.

Namun, Alprih tak membawa peralatan safety saat me-rescue ular itu. Ia pun terkena gigitan di jari telunjuk kanannya saat hendak membawa bayi king kobra tersebut.

"Dia (Alprih) tidak mempersiapkan perihal tempat, keamanan safety untuk rilis ular, karena yang saya tahu Alprih niat ke Gang Lipur itu untuk ngopi dan santai aja," tutur Shidiq

"Kebetulan terjadinya peristiwa gigitan king kobranya ini di saat euforia bola, kaget atau mungkin si ular kecapean jadi terjadilah proses gigitan," ujarnya.

Alprih Muntah usai Dipatuk King Kobra

Kepada temannya, Alprih mengatakan jika dia digigit ular. Saat itu juga Alprih muntah dan membuat panik.

"Kondisinya Alprih sudah muntah di area, karena saya panik dan warga nggak mengetahui kedatangan ular jadi kita langsung bawa ke rumah sakit. Yang saya ingat (00.15) dinyatakan meninggal dunia, selama satu jam lebih almarhum bertahan hidup," sambungnya.

Sempat Membaik usai Diberi Serum Antibisa Ular

Di rumah sakit, kondisi Alprih sempat membaik karena mendapatkan suntikan serum antibisa ular. Di saat itu bahkan Alprih mengajak guyon rekan-rekannya.

"Almarhum ini bertahan sampai ketawa-ketawa dan menyarankan untuk tenang, aman, sampai masuk ke kritis akhirnya saya dan tim membawa ibunya ke rumah sakit sebelum wafat," ucapnya.

Meninggal Pada Tengah Malam

Hingga akhirnya, Alprih dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Minggu (18/12/2022) pukul 23:50 WIB. Semasa hidupnya, Alprih dikenal sebagai pria yang humoris dan memiliki banyak bakat. Baru-baru ini, ia mulai beralih masuk ke komunitas Musang Lovers.

"Kesehariannya dia humoris dan memiliki banyak bakat, nyanyi, silat yang paling utama selalu membantu warga terlebih orang tua saya karena orang tua saya lagi sakit, dia tidak pernah malu buat mijit, bantu jualan sampai saya merasa kehilangan sekali. Sering datang ke Gang Lipur membawa kabar baik, someah (ramah) ke warga," tutupnya.

Bertahan Hidup Selama Satu Jam

Iroh (68) ibunda Alprih mengatakan, Alprih sempat mendapatkan penanganan pertama karena sebelumnya ia juga pernah dipatuk ular. Alprih merendam jari telunjuknya di air panas, lalu menggunakan air kelapa muda.

Dia mengungkapkan, dari peristiwa pertama dipatuknya ular hingga dinyatakan meninggal dunia, anak bungsunya itu bertahan hidup selama satu jam lebih. "Jam 12 malam kurang (meninggal dunia) sekitar satu jam lebih dari dipatok ular," ujarnya.

Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. Alprih lalu meninggal dunia dan saat ini jenazahnya sudah di TPU Jalan Gotong Royong, Kota Sukabumi.

Halaman 2 dari 2
(ral/yum)


Hide Ads