15 Puisi Hari Ibu 2022, Menyentuh Hati dan Penuh Makna

15 Puisi Hari Ibu 2022, Menyentuh Hati dan Penuh Makna

Sudirman Wamad - detikJabar
Rabu, 21 Des 2022 11:59 WIB
Ilustrasi puisi untuk guru.
Ilustrasi puisi Hari Ibu 2022 (Foto: Istimewa)
Bandung -

Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa sayang ini kepada ibu. Salah satunya melalui puisi.

Tim detikJabar merangkum 15 puisi bertema Hari Ibu 2022 yang singkat, dan ada juga yang panjang. Semuanya menyentuh hati dan penuh makna. Puisi-puisi ini bisa disampaikan untuk ibu di momen Hari Ibu 2022 yang jatuh pada Kamis (22/12/2022).

Hari Ibu tentu bisa menjadi momen yang tepat untuk mengutarakan rasa cinta dan terima kasih kepada orang tua. Berikut 15 puisi Hari Ibu 2022 yang menyentuh hati dan penuh makna :

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Puisi Cuma Ibu yang Tahu

Karya Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. Puisi dibuat saat masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI.

Saat Ibu baru saja memejamkan mata.........,
pecahlah tangisan sikecil dengan nyaringnya.......,
dalam keadaan mengantuk, anak pun harus digendong sepenuh cinta......
Bagaimana rasanya....?
Cuma Ibu yang tahu rasanya.....

ADVERTISEMENT

Saat lapar melanda, terbayang makanan enak di atas meja......,
ketika suapan pertama, anak pup dicelana......
Bagaimana rasanya....?
Cuma Ibu yang tahu rasanya.....

Saat badan sudah lelah tak ada tenaga......,
ingin segera mandi menghilangkan penat yang ada....,
mumpung anak-anak sedang anteng di kamarnya.....
Belum sempat sabunan, anak sudah nangis berantem rebutan boneka.....,
Kacaulah acara mandi Ibu....., langsung handukan walau daki masih menempel dibadannya....
Bagaimana rasanya?
Cuma Ibu yang tahu rasanya.....,

Saat Ibu ingin beribadah dengan khusuknya.....,
anak-anak mulai mencari perhatian.....,
menarik-narik mukena, mengacak-ngacak lemari baju mumpung lbu tak berdaya....,
Loncat sana loncat sini, punggung Ibu jadi pelana.
Belum juga beres doa, anak-anak semakin berkuasa...
Bagaimana rasanya?
Cuma Ibu yang tahu rasanya....

Aaah.....,
dibalik kerepotan itu semua, namun ada jua syurga didalamnya.

Cuma Ibu yang tahu lezatnya makna senyuman anak yang diberikan....,
pelukan anak....,
Ucapan cinta anak yang tampak sederhana dihadapan orang, namun berubah menjadi intan permata dimata Ibu.....,
Itulah mengapa....?
Saat anak bahagia, Ibu menangis....,
Anak berprestasi, Ibu menangis....,
Anak tidur lelap, Ibu menangis...,
Anak pergi jauh, Ibu menangis...,
Anak menikah, Ibu menangis....,
Anak wisuda TK aja, Ibu menangis...,
Anak tampil dipanggung, Ibu menangis....,

Aah....
inikah tangis bahagia yang tak akan dapat dimiliki siapapun jua...,
jika engkau tak mengalaminya sendiri sebagai Ibu...,
mungkinkah ini bagian dari surga milikNya yang diberikan kepada seluruh Ibu, sebuah cinta yang begitu lezatnya dirasa....?.

Dan akhirnya saya percaya dimana ada kerasnya perjuangan Ibu di dalam rumah....,
maka disitu akan hadir cahaya surga yang menemani Ibu yang tak kalah indahnya.....,

Jika hari ini engkau menangis karena repotnya mengasuh anak....,
maka akan ada hari dimana engkau akan tersenyum paling manis karena kebaikan yang hadir bersamanya.....

Selamat menyambut Hari Ibu esok hari 22 Des
Salam buat seluruh Ibu-Ibu...Dimanapun berada..

2. Ibu

Karya Supiani (sumber: buku Kumpulan Puisi Cinta)

Ibu...
Engkau dambaanku
Tiada duanya tempat bernaung
Selain dirimu
Ibu...
Sosok wanita lembut
Tempat aku mengadu sakit
Senyum yang kautabur buat aku senang
Ibu...
Belaian tanganmu hapuskan duka laraku
Dadamu tempat curahan hatiku
Tempat luapan semua keluh kesahku
Ibu...
Kau selalu hapuskan segala sedihku
Kau selalu doakan yang terbaik untukku
Kesuksesanku buah dari doamu
Ibu...
Aku amat berterima kasih
Engkau inspirasi kami
Hingga kamu sukses seperti ini
Ibu...
Sekali lagi terima kasih
Terima kasih tak terhingga dari anakmu

3. Syair untuk Ibu

Karya Amelia Zelianti (sumber: buku Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa)

Ibu setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukku
Selalu ku kenang sepanjang hidupku
Di bawah redupnya pelita malam
Ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenangan
Lewat belaian hangat tangan halusmu
Ibu, Kau lah jantung dan hatiku
Darahmu mengalir deras di tubuhku
Semua tentang lukamu terikat di batinku
Kutuliskan syair ini untukmu ibu
Dengan bait yang langsung terhubung denganmu
Dihiasi oleh goresan pena yang indah
Syair ini akan selalu mewarnai hidupmu

4. Ibu

Karya Kusumo (sumber: Kumpulan Puisi Inspirasi)

Kasihmu tiada tara, sungguh besar sekali
Tak pernah ku mendengar keluhanmu
Setiap saat hanya cinta yang engkau berikan
Senyumanmu indah menyejukkan hati
Ibu...
Kau berikan perhatian penuh untuk kebaikan
Tak peduli hujan, panas, pagi, siang, sore, malam
Belaian hangat tanganmu terasa nyaman sekali
Teruslah mengasihiku, menyayangiku
Ibu...
Terima kasih untukmu, yang penuh kesabaran
Merawat, membesarkan, dengan ketulusan
Tak sanggup rasanya membalas kebaikanmu
Terlalu besar, banyak, tak terhitung jumlahnya
Doamu ibu, selalu kunantikan
Kuingin restumu menyertaiku
Doaku untukmu ibu
Semoga bahagia selalu

5. Cinta Seorang Ibu

karya Helen Steiner

Cinta seorang ibu adalah sesuatu yang berarti
yang tidak ada yang bisa menjelaskan,
Cinta seorang ibu terbuat dari pengabdian yang mendalam
dan pengorbanan dari rasa sakit,
Cinta seorang ibu tidak ada habisnya dan tidak egois
dan bertahan apa pun yang terjadi,
Karena tidak ada yang bisa menghancurkannya
atau mengambil cinta itu pergi,
Cinta seorang ibu sabar dan pemaaf
ketika semua orang lain meninggalkan,
Dan cinta seorang ibu tidak pernah gagal atau terputus-putus
meski hati sedang patah,
Dan cinta seorang ibu bersinar dengan segala keindahannya
dari permata yang paling langka dan paling cemerlang,
Ini jauh melampaui definisi,
Cinta seorang ibu menentang semua penjelasan,
Dan itu masih menjadi rahasia
seperti misteri penciptaan,
Banyak keajaiban yang luar biasa
manusia tidak bisa mengerti
Dan bukti menakjubkan lainnya
dari tangan penuntun Tuhan yang lembut.

6. Catatan Terima Kasih

Karya Lang Leav

Kamu telah memberi tahuku
Semua hal
Aku perlu mendengar
Sebelum aku tahu,
Aku perlu mendengar mereka
Agar tidak takut dari semua hal
Aku pernah takut,
Sebelum aku tahu
Aku seharusnya tidak takut pada mereka.

7. Tak Terhingga

Karya Najwa Futhana Ramadhani

Aku menangis
Air mata ini jatuh membasahi bumi
Aku menangis
Menyadari,
Aku selalu egois
Tangisku tak mengubah segalanya
Tangisku tak dapat mengubah isi hatinya
Aku menyesal
Karena perbuatan ku
Aku menyesal
Atas segala kesalahanku
Kini ...
Tinggal ku duduk menyendiri
Menunggu jawaban hidup ini
Akhirnya kusadari
Dia telah pergi
Ke pelukan Illahi
Walau telah tiada
Segala cinta
Segala kasih sayangnya
Akan selalu membekas di hatiku
Oh, Ibu ...

8. Ibu Malaikatku

Karya Mosdalifah

Ibu...
Disini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu...
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri
Ibu...
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu..
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..
Ibu, malaikatku.

9. Apa Arti "Ibu"?

Karya Karl Fuchs

"Ibu" adalah kata yang sangat sederhana,
Tapi bagi aku ada makna yang jarang terdengar.
Untuk semua hari ini,
Kasih ibuku menunjukkan jalan.
Aku akan mencintai ibuku sepanjang hari-hariku,
Untuk memperkaya hidupku dalam banyak hal.
Ibu membuatku lurus dan kemudian membebaskanku,
Dan itulah arti kata "ibu" bagiku.
Terima kasih telah menjadi ibu yang luar biasa, Bu!

10. Ibu dan Misteri

Karya Joanna Fuchs

Bu, cintamu adalah sebuah misteri:
Bagaimana kamu bisa melakukan itu semua?
Ibu selalu ada di sana dan memperbaiki hal dengan sempurna
Untuk masalahku, besar dan kecil.
Cintamu melindungiku hari demi hari,
Jadi aku tidak takut, aku aman dan sehat.
Aku merasa bisa melakukan apa saja
Kapan pun ibu ada.
Ibu, cintamu adalah sebuah misteri,
Aku tidak punya petunjuk
Mengapa kamu mencintaiku sepanjang waktu,
Tapi saya sangat senang kamu melakukannya!

11. Ibu

Karya Lola Ridge

Cintamu seperti cahaya bulan
mengubah hal-hal kejam menjadi keindahan,
jadi jiwa-jiwa kecil yang masam
memantulkan satu sama lain secara miring
seperti di cermin retak ... melihat dalam semangat bercahaya dirimu
refleksi mereka sendiri,
berubah rupa seperti dalam aliran yang bersinar,
dan mencintaimu apa adanya.
Kamu kurang menjadi gambaran dalam pikiranku
daripada kilau
Aku melihatmu bersinar
pucat seperti cahaya bintang di dinding abu-abu ...
cepat berlalu dari ingatan sebagai pantulan angsa putih
berkilauan di air yang pecah.

12. Ibu Matahariku

Karya Anonim

Ibu...
Tanpa mu, aku tidak bisa lahir..
Tanpa mu, aku tidak bisa melihat dunia ini
dan tanpa mu, aku tidak bisa sebesar dan sekuat ini
Ibu...
Kau malaikatku...
Kau pahlawanku
dan kau matahariku
Ibu...
Aku tidak tahu harus berkata apa...
Terima kasih, itu tidak cukup
Membahagiakan mu, itu belum cukup
Aku sangat sayang padamu ibu...

13. Ibu Super

Karya Joanna Fuchs

Ibu, kamu adalah ibu yang luar biasa,
Begitu lembut, namun begitu kuat.
Banyak cara yang kamu tunjukkan bahwa kamu peduli
Ibu sabar saat aku melakukan kesalahan;
Ibu memberikan bimbingan ketika aku bertanya;
Tampaknya kamu dapat melakukan hampir semua hal;
Ibu adalah master dari setiap tugas.
Ibu adalah sumber kenyamanan yang dapat diandalkan;
Ibu adalah bantalku saat aku jatuh.
Ibu membantu di saat-saat sulit;
Ibu mendukungku setiap kali aku menelepon.
Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tahu;
Ibu memiliki rasa hormatku sepenuhnya.
Jika aku memiliki pilihan,
Ibu akan menjadi orang yang aku pilih!

14. Kesunyian Ibu

Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa bukan untuk dirinya.

15. Malaikatku

Malaikat yang cerah dan cantik itu bernama ibu
Masuk ke duniaku dengan begitu tenang dan membawa kebahagiaan,
Aku memujamu, aku mencintaimu, dan aku ingin berada di pangkuanmu selamanya..

Hai malaikatku yang cerah dan cantik
Tolong simpan keajaibanmu itu untuk diriku selalu..




(sud/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads