Kecelakaan ini terjadi di trase KCJB di wilayah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Desa Cempakamekar. Lokasinya hanya terhalang bukit dari Tol Purbaleunyi KM 110.
Video kereta teknis KCJB yang terguling pun beredar di media sosial dan menjadi viral. Kendati begitu, soal penyebab kecelakaan saat ini masih didalami oleh pihak kepolisian.
![]() |
Kendati begitu, detikJabar sempat menyimak saat Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Bariza Sulfi meminta keterangan seorang operator teknis KCJB terkait kronologis kecelakaan rangkaian kereta teknis tersebut.
![]() |
Berdasarkan keterangan operator tersebut rangkaian kereta teknis tersebut bertolak dari Jakarta menuju Padalarang untuk memutar arah. Namun begitu kembali ke Jakarta dan memasuki daerah Campakamekar, masinis hilang kontak dengan operator sampai akhirnya terdengar laporan kecelakaan tersebut.
![]() |
Kendati begitu, pemerintah, kepolisian dan KCIC masih menyelidiki penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Imbas dari kecelakaan ini, pembangunan proyek KCJB dihentikan sementara karena menunggu proses evakuasi kereta teknis rampung.
"Kegiatan yang diberhentikan sementara merupakan kegiatan yang berlangsung pada ruas jalur terdampak, sementara kegiatan pembangunan di lokasi lain akan tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana," ucap Adita kepada detikcom, Senin (19/12/2022).
"Setelah proses evakuasi selesai, proyek pembangunan akan kembali dilanjutkan untuk memastikan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan timeline yang telah ditentukan," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.
Polri menyebut ada dua korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Selain itu tercatat ada sebanyak lima korban mengalami luka berat.
"Yang saat ini untuk updatenya nanti akan saya tanyakan lagi, untuk korban meninggal dunia 2 orang, kemudian luka berat ada 5," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Polisi pun memastikan semua korban sudah teridentifikasi. "Yang awal yang jelas kan Inafis sudah mengidentifikasi korbannya itu ada semua korbannya teridentifikasi korban yang meninggal dunia maupun yang luka-luka," kata Dedi. (yum/yum)