Pasar Ciawi di Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya dilanda kebakaran pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 15.30 WIB. Merujuk data Pemkab Tasikmalaya jumlah kios yang hangus terbakar mencapai 158 unit. Kebakaran berlangsung beberapa jam, api baru bisa dikendalikan sekitar pukul 20.00 WIB.
Detik-detik kebakaran mengerikan itu diungkapkan beberapa orang pedagang. Salah seorangnya Reni Restiani (21) salah seorang pegawai toko pakaian di blok C nomor 82.
"Waktu itu kami sudah beres-beres, mau tutup. Pas mau mengunci toko, ramai orang berteriak kebakaran," kata Reni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seketika itu kepanikan terjadi, kobaran api membuat para pedagang ketakutan. Sebagian ada yang memilih keluar untuk menyelamatkan diri, sebagian lainnya ada yang berusaha menyelamatkan barang dagangan dan harta benda.
"Saya memilih menjauh, karena api sudah ada di belakang toko saya. Itu api sudah di kios sayuran," kata Reni.
Kepanikan semakin menjadi-jadi ketika letupan kecil terdengar, kepulan asap semakin tebal dan api semakin berkobar. "Saya menghindar dulu ke depan, dekat pintu masuk pasar. Waktu itu Damkar belum datang," kata Reni.
Setelah Damkar datang dan atas arahan majikannya, Reni kemudian membantu menyelamatkan barang dagangan di toko lain, yang saat itu belum tersentuh api. "Kan bos saya punya beberapa jongko. Yang habis terbakar itu yang baju gamis, baju perempuan yang mahal-mahal. Nah kalau yang masih bisa diselamatkan yang jongko baju anak," kata Reni.
Di tengah hiruk pikuk kepanikan, Reni dan beberapa temannya memilih menjaga barang dagangan yang jumlahnya lebih dari 10 karung. "Sekarang sedang menunggu mobil, mau diangkut," kata Reni.
Lain lagi cerita Nurhasna (37) pedagang pakaian di blok B pasar Ciawi. "Waktu kejadian saya baru saja sampai di rumah. Karena kalau hari Minggu jam 2 siang sudah mulai tutup," kata Nurhasna.
Setelah menerima kabar pasar kebakaran, dia langsung balik ke pasar ditemani beberapa orang keluarga dan pegawainya. Langsung ke toko, semua dagangan dimasukkan ke karung.
"Mungkin karena panik, mendadak saya jadi kuat mengangkutnya ke luar," kata Nurhasna.
Toko miliknya memang luput dari amuk si jago merah. Namun Nurhasna tetap memilih mengambil dan memindahkan semua barang dagangannya. "Khawatir api merembet atau bisa saja terkena air. Mendingan dibawa pulang saja," katanya.
Sementara itu rona-rona kesedihan terlihat dari para pedagang pasar Ciawi akibat musibah kebakaran tersebut. Sambil menunggu angkutan, mereka menunggui barang dagangan miliknya masing-masing.
(yum/yum)