Pameran digelar di Museum Louvre, Paris, Prancis. Ada banyak benda bersejarah yang ditampilkan di sana.
Museum Louvre sendiri jadi 'rumah' bagi harta karun yang ditemukan di Jalur Sutra di Uzbekistan. Salah satu lembaran Alquran tertua.
Dikutip dari detikInet, Jumat (16/12/2022), yang melansir CNN, di museum ini dihadirkan pameran berjudul 'The Splendours of Uzbekistan's Oases'. Total ada lebih dari 170 karya yang menawarkan masa lalu negara Uzbekistan, termasuk lukisan dindingnya yang terkenal, patung Buddha, dan benda-benda pada peradaban kuno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran ini dikurasi bersama oleh arkeolog Rocco Rante, yang telah melakukan penggalian sejak 2009 di Oasis Bukhara Uzbekistan. Daerah itu dulunya merupakan perhentian penting di jalur perdagangan Jalur Sutra yang melewati Uzbekistan ratusan tahun yang lalu, menghubungkan Mediterania ke Timur Jauh.
Daya tarik utama pameran ini yaitu dua halaman dari Katta Langar Quran, salah satu manuskrip Quran tertua di dunia yang masih ada dan berasal dari masa awal Islam. Itu diawetkan selama berabad-abad di sebuah mausoleum (bangunan makam yang luas dan megah) di sebuah desa kecil yang berada di puncak gunung.
"Dengan bantuan dan dukungan dari rekan Uzbek kami, kami mengungkap dan memulihkan salah satu Alquran paling kuno dari abad ke-8, yang merupakan penemuan besar," kata Rante.
Pameran dengan kemitraan antara Museum Louvre dan Yayasan Pengembangan Seni dan Budaya Uzbekistan ini akan membawa kamu pada perjalanan politik dan sejarah kehidupan Uzbekistan selama 1.600 tahun yang dimulai dari abad pertama SM.
Menurut Yannick Lintz, co-curator dan mantan direktur Seni Islam di Louvre, Jalur Sutra adalah pusat pameran, yang menyoroti relik yang ditemukan di sepanjang rute karavannya.
"Semua orang tahu bahwa jalan itu adalah untuk pertukaran ekonomi antara timur dan barat, tetapi itu juga jalan intelektual, artistik, dan teknologi," kata Lintz.
Lintz berharap dapat membawa orang kembali ke masa lalu dengan harta karun dari periode Alexander Agung, Jenghis Khan, dan Amir Timur (juga dikenal sebagai Tamerlane), yang mendirikan kerajaan Asia Tengah yang luas pada abad ke-14.
"Penting bagi saya untuk menunjukkan kepada para pengunjung bahwa kita dapat melakukan dialog budaya, agama, dan seni di bagian dunia ini antara China, India, dan Iran, karena Uzbekistan berada di tengahnya," kata Lintz.
Menurut Yannick Lintz, co-curator dan mantan direktur Seni Islam di Louvre, Jalur Sutra adalah pusat pameran yang menyoroti relik yang ditemukan di sepanjang rute karavannya.
"Semua orang tahu bahwa jalan itu adalah untuk pertukaran ekonomi antara timur dan barat, tetapi itu juga jalan intelektual, artistik, dan teknologi," kata Lintz.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Keren! Lembaran Alquran Tertua Mejeng di Museum Louvre
(iqk/orb)